Informasi Terpercaya Masa Kini

Disebut Akan Gantikan Biden, Ini Sikap Kamala Harris soal Gaza, Rusia, dan China

0 19

KOMPAS.com – Kamala Harris diperkirakan bakal maju Pilpres Amerika Serikat 2024 sebagai calon presiden usai Joe Biden memutuskan mundur. 

Dikutip dari CBS News, Minggu (21/7/2024), Partai Demokrat harus mengumumkan pencalonan Kamala Harris secara resmi agar dapat maju Pilpres. Misalnya, saat Konvensi Nasional Demokrat 2024 di Chicago, AS pada Agustus mendatang. 

Joe Biden telah menyampaikan dukungan kepada Kamala Harris agar menjadi calon presiden Pilpres AS 2024 pada pilpres 5 November 2024.

“Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai Wakil Presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan kepada Kamala untuk menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat, saatnya bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan ini,” tulis Biden lewat akun media sosialnya, Senin (22/7/2024).

Sebagai bakal calon presiden, sikap Kamala terhadap isu-isu terkait hubungan Amerika Serikat dengan Gaza Palestina, Rusia, dan China penting diperhatikan.

Baca juga: Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024, Siapa Penggantinya?

Kata Kamala Harris soal konflik Gaza-Israel

Dikutip dari Al Jazeera, Senin, para analis memperkirakan Kamala Harris akan melanjutkan langkah Biden terkait perang yang terjadi di Gaza, Palestina.

Sebab, dia berulang kali menjanjikan dukungan bagi keamanan Israel dan menganggap serangan itu sebagai upaya pembelaan diri.

“Israel memiliki hak untuk membela diri dan kami (Biden dan Harris) akan tetap teguh pada keyakinan itu. Kami mendukung tujuan militer Israel yang sah untuk menghilangkan ancaman Hamas,” katanya dalam sebuah acara pada Desember 2023.

Saat Iran menyerang Israel pada 13 April silam, Harris juga menyatakan dukungan yang kuat terhadap keamanan dan pertahanan Israel.

Meski begitu, Harris pernah menyatakan simpati bagi warga sipil Palestina di Gaza.

Dia menyerukan upaya gencatan senjata segera di Gaza pada Maret 2024. Dia juga mengimbau Israel meningkatkan bantuan kemanusiaan di daerah tersebut.

“Ketika Israel mengejar tujuan militernya di Gaza, kami percaya Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah,” katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Amerika Serikat pada akhir Juli ini. Harris diperkirakan akan bertemu dengannya selama kunjungan ke AS.

Baca juga: 6 Nama yang Berpeluang Jadi Cawapres Kamala Harris pada Pilpres AS 2024, Siapa Saja?

Sikap ke perang Rusia-Ukraina

Selama perang terjadi antara Rusia dan Ukraina, AS dikenal sebagai negara yang aktif memberikan bantuan kepada Ukraina.

Seperti Biden, Harris sangat mendukung upaya Ukraina membela diri dari Rusia. Harris juga pendukung setia aliansi militer internasional NATO.

Pada Konferensi Keamanan Munich, Jerman di Februari lalu, dia mengecam perang Rusia terhadap Ukraina.

Harris juga menekankan keyakinan AS terhadap Pasal 5 NATO. Aturan itu mencatat serangan terhadap salah satu anggota aliansi mengharuskan semua negara lain dalam aliansi tersebut ikut dalam konflik.

Ukraina bukan anggota NATO. Namun, Ukraina negara mitra yang bekerja sama dengan NATO

Pada Juni lalu, ia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam KTT Perdamaian Ukraina di Swiss.

“Agresi Rusia bukan hanya serangan terhadap kehidupan dan kebebasan rakyat Ukraina, tetapi juga bukan hanya serangan terhadap keamanan pangan dan pasokan energi global,” ujarnya kala itu.

Dalam acara yang sama, Harris juga mengumumkan AS akan mengucurkan dana 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24,3 triliun melalui Badan Pembangunan Internasional AS dan Departemen Luar Negeri AS. Tujuannya untuk memperkuat sektor energi Ukraina.

Baca juga: Melihat Elektabilitas Kamala Harris yang Disebut Akan Gantikan Joe Biden pada Pilpres AS 2024

Pandangan Harris terhadap China

Amerika Serikat dan China dianggap sebagai rival yang sering menggunakan kemampuannya agar bisa lebih berpengaruh di dunia.

Harris diperkirakan konsisten dengan kebijakan Biden terhadap China. Dia akan fokus membatasi pengaruh China di antara negara-negara dunia, terutama di Asia.

Saat masih menjadi calon wakil presiden pada 2020, dia mengkritik tarif impor antara AS dan China yang diberlakukan mantan Presiden Donald Trump. Dia menuduh Trump kalah dalam perang dagang dengan China. Akibatnya, AS kehilangan ratusan ribu lapangan pekerjaan.

Namun, beberapa analis mengatakan lapangan pekerjaan itu hilang karena efek pandemi Covid-19, bukan kebijakan Trump. Tarif ini sebagian besar juga masih berlaku selama pemerintahan Biden.

Harris juga mendukung Taiwan yang ingin terbebas dari China. Sikap tersebut diperkirakan akan terus dia miliki kalau menjadi presiden.

“Kami akan terus mendukung pembelaan diri Taiwan yang konsisten dengan kebijakan kami yang telah lama berlaku,” katanya pada September 2022.

Pada September lalu, Harris menghadiri pertemuan ASEAN di Jakarta. Saat itu, dia menuduh China memaksakan klaim teritorial di Laut Cina Selatan yang disengketakan dengan negara-negara tetangga yang lebih kecil.

Biden juga pernah menugaskan Harris untuk mengunjungi Jepang dan Korea Selatan selaku dua negara sekutu utama AS di kawasan Asia.

Leave a comment