Rejeki Dede Usai Ungkap Skenario Kasus Vina Cirebon Iptu Rudiana,Sekolah Anak Dijamin Dedi Mulyadi
SURYA.CO.ID – Dede Riswanto (30) akhirnya bisa tidur nyenyak setelah mengungkap kebohongan dan skenario kasus Vina Cirebon yang diduga dibuat Iptu Rudiana dan Aep.
Kekhawatiran tentang nasib dua anaknya pun kini sudah teratasi setelah mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi masa depannya.
Dedi Mulyadi bertekat akan membiayai pendidikan dua anak Dede hingga perguruan tinggi.
Hal ini diungkapkan Dedi saat bertemu Dede dan keluarganya seusai mengungkap kebenaran kasus Vina Cirebon belum lama ini.
Dikutip dari youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Dede mengaku dua anaknya belum diberi tahu soal kasus yang kini menjeratnya.
Baca juga: Otto Hasibuan Kaget Dede Ternyata Tak Hadir Sidang Kasus Vina Cirebon, Sebut Perintah Iptu Rudiana
Dia takut mengungkapkan itu ke anaknya, terutama si sulung yang kini sudah kelas 6 SD di Cirebon.
Saat itu lah Dedi menyanggupi akan menjadikan anak Dede sebagai anak asuhnya.
“Anaknya jadi anak asuh saya. Sampai perguruan tinggi aku kuliahin,” tegas Dedi Mulyadi.
Mendengar hal itu Dede langsung menyalami Dedi dan mau mencium tangannya, namun ditarik Dedi.
“Terimakasih pak,” ucap Dede.
Tak hanya biaya pendidikan, Dedi juga siap memberikan jatah makan bulanan untuk anak-anak Dede.
“Pendidikan anaknya dua-duanya udah saya jamin sampai perguruan tinggi. Makan tiap bulan dari saya gak papa,” ucap Dedi.
Dedi juga siap memberikan pekerjaan kepada Dede jika kasus Vina ini sudah selesai.
“Setelah ini ikut Paket C, harus belajar. Siapa tahu bisa jadi anggota DPR,” ujar Dedi.
Dalam pertemuan itu, Dedi Mulyadi mengingatkan Dede untuk kuat mental karena setelah kesaksiannya ini pasti akan ada serangan, baik dari Aep maupun Iptu Rudiana.
Dede pun mengaku sudah siap dengan semua resiko yang akan dihadapi.
“Yang penting fokus sekarang 7 terpidana bebas. (serangan) dari siapapun saya siap. Ada bullyan apapun sudah siap. Saya senyum, buat nguatin diri saya sendiri. Sekarang saya iklas, apapun resikonya saya ikhlas,” ucap Dede.
Ibu Dede yang hadir di pertemuan itu mengaku mendukung kejujuran sang anak.
Dia mengaku tidak bisa tidur ketika kasus ini bergulir dan sang anak dipojokkan karena memberikan keterangan palsu.
Karena itu lah berkali-kali dia meminta Dede untuk mengaku dan berkata jujur dengan menemui Dedi Mulyadi.
“Saya kasihan sama 7 terpidana yang dihukum seumur hidup. Seandainya itu anak saya, gimana rasanya de.
Dede harus nemui bapak (Dedi Mulyadi),” ungkap ibu Dede.
Keinginan ibu Dede ini pun disambut Erni, kakak ketiga Dede.
Erni yang paling dekat dengan Dede, terus mendorong sang adik untuk mau berkata jujur.
Erni mengingatkann Dede untuk memperhatikan masa depan anak-anaknya kalau dia terus bergelut dengan kebohongan.
“Untuk hidup dia sendiri, kalau gak jujur, dipendam terus kebohongan itu akan timbul gejolak batin.
Menjalani hidup akan berat. Karena itu saya minta dia untuk jujur,” ujar Erni.
Seperti diketahui, Dede Riswanto akhirnya mengakui adanya skenario kasus Vina Cirebon yang dibuat Iptu Rudiana dan Aep.
Di awal kasus ini Dede mengaku melihat para tersangka melempar dan mengejar Vina dan Eky sebelum keduanya ditemukan tewas di jembatan (flyover) Talun, Cirebon.
Dede bahkan dengan gampang menyebut nama-nama delapan tersangka itu, yakni Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani, Hadi Saputra, Eka Sandy, Jaya, Supriyanto, Sudirman, dan Saka Tatal.
Kini, setelah delapan tahun kasus ini bergulir, Dede akhirnya muncul mengungkap kebohongannya.
Baca juga: Dalang Skenario Kasus Vina Cirebon Iptu Rudiana, Aep atau Dede? 2 Kubu Adu Kuat hingga Saling Lapor
Dede mengaku terpaksa berbohong karena didekte Aep dan Iptu Rudiana.
Dede mengaku selama delapan tahun ini dihantui rasa bersalah hingga membuat hidupnya tidak tenang.
“Sebenarnya ada kepikiran pak, merasa terhantui, merasa bersalah. Bingung, saya mau jujur sama siapa?,” aku Dede saat bertemu dengan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi seperti dikutip dari channel youtube KDM pada Minggu (21/7/2024).
Saat kasus Vina Cirebon kembali viral, Dede pun berunding dengan keluarganya.
Dede mengaku bingung dan ketakutan atas apa yang telah dia perbuat di masa lalu.
Ditambah pula dia harus mencari uang sebagai kuli bangunan untuk menafkahi keluarganya.
“Setiap hari saya berpikir, susah tidur, jam 3, jam 2 malam baru tidur, saya mikir terus,” kata Dede.
Dede akhirnya memberanikan diri untuk muncul ke publik mengungkap kebohongan di kasus Vina Cirebon di masa lalu.
Meski dia harus kehilangan pekerjaannya untuk sementara waktu, dia bertekad untuk muncul ke publik.
“Setelah saya berpikir, lama-kelamaan saya ambil keputusan, tekad saya bulat, mental saya harus kuat, saya keluar,” kata Dede.
Dede pun kemudian menemui Dedi Mulyadi dan mengungkap semuanya soal kebohongan yang diarahkan Aep tahun 2016 silam.
Meski Dede harus berurusan dengan hukum, Dede akui siap.
Diakui Dede, dia tidak mengetahui kejadian tewasnya Vina dan Eky.
Dia baru tahu setelah dua hari kasus ini terjadi.
Lalu, setelah 8 tersangka ditangkap, dia diminta tolong Aep untuk mengantarkannya ke Polres Cirebon sekira awal September 2016.
Saat tiba di Polres Cirebon, Dede ternyata diminta bersaksi oleh Iptu Rudiana dan Aep terkait tewasnya Vina Cirebon.
“Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, ‘De, anterin saya ke Polres yuk’. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil.”
“Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya,” kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep.
Dede mengungkapkan Aep memang sosok yang akrab dengan sejumlah anggota kepolisian.
Bahkan, staf Iptu Rudiana mengenal Aep serta kerap mencuci kendaraannya di tempat cuci steam keduanya bekerja.
“Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak,” kata Dede.
Dede kembali menegaskan kesaksiannya pada delapan tahun lalu merupakan skenario yang disusun Iptu Rudiana.
“Saya diarahin, saya bingung,” ucap Dede.
Kala itu, Dede mengaku ia tak ingin memberikan kesaksian palsu, namun dirinya terlalu takut untuk menolak.
“Saya di dalam hati enggak mau jadi saksi, tapi saya takut, saya kan enggak ngerti hukum,” kata Dede.
Dede lalu menegaskan sebenarnya ia tak pernah tahu soal kematian Vina dan Eky.
“Saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali pak,” ujar Dede.
Karena tidak tahu peristiwa ini lah yang membuat Dede takut datang bersaksi di pengadilan.
“Saya takut karena tidak tahu peristiwanya,” aku Dede.
Disomasi Iptu Rudiana
Kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni melayangkan somasi kepada Dede Riswanto, Liga Akbar, dan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
Pitra meminta ketiga orang tersebut meminta maaf kepada Iptu Rudiana dalam batas waktu 3×24 jam.
Jika permintaan maaf tak dilakukan, pihak Iptu Rudiana bakal melaporkan ketiganya.
“Kami peringatkan kepada saudara Dede, Dedi Mulyadi, dan Liga Akbar segera meminta maaf kepada Iptu Rudiana,”
“Karena saudara diduga telah menebarkan fitnah, mencemarkan nama baik, serta melakukan penyebaran berita bohong,” kata Pitra Ramadoni dikutip dari YouTube Diskurs Net, Senin (22/7/2024).
Somasi ini dilayangkan pihak Iptu Rudiana buntut dari munculnya kesaksian Dede di YouTube Dedi Mulyadi.
Kepada Dedi Mulyadi Dede menyebut kesaksiannya 8 tahun lalu soal kematian Vina dan Eky adalah karangan Iptu Rudiana.
Dede mengaku diminta bersaksi melihat Eky dan Vina dilempari batu dan dikejar sekelompok pemuda di dekat SMPN 11 Kota Cirebon, 27 Agustus 2016 silam.
Menanggapi hal ini, Pitra mengatakan perkataan Dede adalah fitnah.
“Iptu Rudiana menyuruh dia merekayasa keterangan agar seolah-olah seperti ini, itu adalah fitnah dan pencemaraan nama baik untuk Iptu Rudiana,” ucapnya.
Dedi Mulyadi juga ikut disomasi lantaran dianggap bertanggungjawab atas penyebaran berita bohong.
Pasalnya cerita Dede tersebut tayang di YouTube Dedi Mulyadi.
“Membuat video dan menyebarkan berita bohong ataupun fitnah, dan mendistribusikan terkait dengan muatan yang mencemarkan nama baik,” kata Pitra.
“Apabila dalam 3×24 jam yang bersangkutan yang telah kita lakukan somasi terbuka tidak meminta maaf kepada Iptu Rudiana beserta keluarganya, maka dengan tegas kami akan lakukan tindakan hukum dengan membuat laporan polisi terhadap mereka bertiga!” sambungnya.
Dikatakan Pitra, selama ini Iptu Rudiana sudah sabar dengan apa yang telah dilakukan ketiganya.
Kali ini pihaknya meminta ketiga orang yang disomasi tersebut meminta maaf.
“Kita sudah cukup sabar menghadapi perbuatan mereka semua,”
“Ingat kesabaran ada batasnya, orang yang sabar pasti punya batas kesabaran!” tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Selain Dede, Kuasa Hukum Iptu Rudiana Somasi Dedi Mulyadi dan Liga Akbar: Kita Sudah Cukup Sabar!