Informasi Terpercaya Masa Kini

PSI Keras Soal Anies Kritik Heru: Cuma Sanggup Ngomong yang Enak di Telinga,Tapi Jerumuskan Jakarta

0 12

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta bereaksi atas kritik mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengatakan, kepemimpinan Anies pada 2017-2022 lalu tak lebih dari ‘jualan’ program Gubernur Jokowi.

Bahkan Anies mengemas dan mengubah nama dari program itu, sehingga masyarakat lupa dengan Jokowi dan mengingat Anies.

“Padahal semuanya sudah ada sejak Jokowi. Sering kritik Jokowi dan Heru tapi bawa-bawa program Jokowi sebagai bahan kampanye,” kata William dari keterangannya, Selasa (23/7/2024).

Selain itu, kata dia, Anies merupakan sosok pemimpin yang menghilangkan jejak pemimpin sebelumnya.

Dia menganggap, Anies tidak layak dipilih kembali menjadi Gubernur Jakarta periode 2024-2029.

Baca juga: Disdik DKI Jakarta Janji Benahi Komunikasi dengan Komisi E Buntut Cleansing Guru Honorer

Baca juga: Komisi E DPRD DKI Dorong 4.000 Guru Honorer di Sekolah Negeri Direkrut jadi Kontrak Kerja Individu

“Pak Heru lagi beres-beres data penerima bantuan yang hancur di zaman Anies. Banyak orang mampu dapat bantuan di zaman Anies. Program sosial itu untuk warga tidak mampu,” jelas Ketua DPP PSI ini.

Dia menambahkan, Heru juga mempunyai keberanian untuk merapikan data di era Anies. Sementara sosok Anies terjebak dalam kebijakan populisme.

“Anies cuma sanggup ngomong yang enak di telinga tapi menjerumuskan Jakarta,” ketus William.

Diketahui, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono geram dengan kritik Anies, bahwa pemerintah daerah harusnya tak pelit kepada warganya.

Anies juga meminta pemerintah tak membatasi manfaat yang diterima warganya.

Heru lantas merasa dikambinghitamkan oleh Anies karena sejak lengser, kepemimpinannya digantikan oleh Heru.

Dia mempersilahkan Anies Baswedan untuk berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2024 tapi tidak mengkambinghitamkan Pemprov DKI di kepemimpinannya.

“Silahkan untuk berlaga di Pilkada tapi jangan kambinghitamkan saya,” kata Heru. 

Heru Geram Dituduh Pangkas Program Anies

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono merasa geram dengan bakal calon Gubernur DKI Anies Baswedan yang mencari kambing hitam demi mendapat dukungan di Pilkada DKI 2024.

Anies selalu menyinggung soal anak-anak bisa sekolah, warga Jakarta terlindungi, mendapatkan keadilan dan kesejahteraan.

Heru tidak terima jika dirinya dituduh telah memotong program Anies Baswedan usai tidak lagi jadi Gubernur DKI pada 2022 lalu.

“Saya masuk Oktober 2022, APBD sudah berjalan 2022 untuk 2023, tidak ada kegiatan untuk masyarakat saya berhentikan, semua saya jalankan tapi saya merapihkan sesuai aturan yang ada,” kata Heru, di lapangan Banteng, Jakpus, Sabtu (20/7/2024). 

Menurut Heru Budi Hartono, kritik tersebut sebagai cara Anies Baswedan mencari kambing hitam demi mendapat dukungan di Pilkada DKI 2024.

Heru tidak terima jika dirinya dituduh telah memotong program Anies Baswedan usai tidak lagi jadi Gubernur DKI pada 2022 lalu.

Ia pun mempersilahkan Anies Baswedan untuk berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2024 tapi tidak mengkambing hitamkan Pemprov DKI di kepemimpinannya.

“Silahkan untuk berlaga di Pilkada tapi jangan kambing hitamkan saya,” ucap Heru dengan ekspresi wajah kesal.

PKB Pasang Badan Usai Anies Baswedan Disebut Cari Kambing Hitam Oleh Heru Budi Hartono

Perseteruan Anies Baswedan dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendapat tanggapan dari Ketua DPW PKB Hasbiallah Ilyas pada Senin (22/7/2024).

Ia mengaku, apa yang disampaikan oleh Anies Baswedan adalah sebagai warga negara biasa sama seperti lainnya.

Sehingga menurutnya, kritik Anies Baswedan terhadap Pemprov DKI Jakarta di era Heru Budi Hartono dianggap wajar.

“Wajar menyampaikan bahwa banyak yang tidak jalan di Pemprov DKI Jakarta, kan sesuatu yang wajar,” katanya di Jakarta Pusat, Senin.

Menurutnya, banyak program Pemprov DKI Jakarta yang tidak jalan khususnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Misalnya, kata Hasbiallah, banyak program yang dipotong padahal anggaran Pemprov DKI cukup untuk memenuhi semua kebutuhan warga Jakarta.

“Misalnya salah satunya KJP, Lansia, pada waktu itu kan dipotong. Nah ini yang pak Anies sebagai warga Jakarta ya wajar. Mengkritisi hal ini,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia membela Anies dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono bukan dijadikan kambing hitam.

Hasbiallah, sebagai anggota DPRD DKi merasa apa yang disampaikan Anies bukan sebuah masalah karena kritikannya untuk membangun Jakarta.

Baca juga: Panas! Heru Budi Hartono Merasa Jadi Kambing Hitam Anies Baswedan Jelang Pilkada Serentak 2024

“Dia (Heru) juga enggak perlu baper, enggak perlu apa. Karena ini memang kritikan dari warga jakarta untuk Gubernurnya, berarti kan sayang. Siapapun yang kritik gubernurnya, pemimpinnya berarti dia sayang sama pemimpinnya, sayang sama Jakarta. Supaya Jakarta lebih baik,” imbuhnya.

Anies Maju Pilkada DKI Jakarta

Usai didukung PKS dan NasDem, Anies Baswedan bakal maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Kini, Anies harus mencari pendampingnya.

Namun, hal itu tak mudah buat Anies, justru yang paling sulit.

Baca juga: PKB Respons NasDem Usung Anies di Pilkada Jakarta: Sudah Mendukung, Tinggal Umumkan

Sebab, Anies harus mencari wakil yang sekiranya bisa diterima oleh mitra koalisi.

Saat ini, Anies sudah mendapat dukungan resmi dari PKS dan NasDem, sedangkan PKB baru di tingkat DPW, sedangkan DPP masih merenung.

Jika PKS terkesan memaksakan kehendak pada Anies untuk sang wakil, berbeda dengan NasDem.

Sekjen DPP NasDem Hermawi Taslim, mengatakan pihaknya membebaskan Anies untuk memilih sendiri sosok cawagubnya.

Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi Anies dalam memilih cawagub tersebut.

Baca juga: Anies Dapat Tugas Cari Mitra Koalisi di Pilkada Jakarta 2024, Pengamat: PKS tak Sadar Diri

Yakni, Anies dilarang memilih cawagub dari kader NasDem.

“Pak Anies juga diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menentukan siapa wakilnya, dengan satu syarat wakil itu tidak boleh dari partai NasDem,” ucap Hermawi.

Selain itu, NasDem juga memberikan tenggat waktu kepada Anies untuk mendeklarasikan diri sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024.

Tenggat waktu paling lambat adalah 22 Agustus 2024 atau lima hari sebelum masa terakhir pendaftaran Pilkada ke KPU RI pada 27 Agustus 2024.

“Tapi bisa lebih cepat (lebih baik) kalau Pak Anies bisa menyelesaikan PR nya dalam waktu tiga hari, berarti tanggal 25 dan seterusnya kira-kira seperti itu,” tukas Hermawi.

Sementara itu, Sekretaris Bappilu DPP NasDem, Willy Aditya, mengungkap alasan partainya tak menyodorkan nama cawagub pendamping Anies.

Willy menilai, Anies sudah cukup mewakili karakter NasDem.

Ia bahkan berkelakar, darah yang mengalir pada tubuh Anies berwarna biru, sesuai warna partai yang dipimpin Surya Paloh itu.

“NasDem tidak mengusulkan (nama) sama sekali, tidak Sahroni, tidak Wibi Andrino dan tidak yang lain-lain sebagainya, tapi ya cukup Anies saja itu sudah representatif lah, kan darahnya sudah biru juga,” kata Willy.

PKS Sodorkan Sohibul Iman

PKS telah terlebih dulu menyatakan dukungan untuk Anies sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024.

Berbeda dari NasDem, PKS percaya diri menyodorkan kadernya, Sohibul Iman, sebagai cawagub pendamping Anies nanti.

Pernyataan itu disampaikan langsung Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, pada Selasa (2/7/2024).

Syaikhu menegaskan, Anies harus memilih Sohibul Iman sebagai cawagub jika ingin didukung PKS.

“Kemarin ada framming di media katanya Pak Syaikhu mempersilahkan Pak Anies memilih wakilnya, saya bilang itu terserah Pak Anies pasti punya banyak pilihan, mau ambil siapa, tapi saya tegaskan jika ingin bersama PKS harus membawa Mohamad Sohibul Iman,” papar Syaikhu.

Ia menegaskan, sejak awal tidak pernah membebaskan Anies untuk memilih sosok cawagub.

Adapun keputusan PKS mengusung Anies-Sohibul diumumkan dalam acara Pembekalan Calon Anggota Dewan Terpilih DPR RI dan DPRD Provinsi se-Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024) lalu.

Syaikhu mengatakan, keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan usulan DPW PKS Jakarta.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Leave a comment