Informasi Terpercaya Masa Kini

Heboh Museum Adityawarman di Padang Terjemahkan Homo Sapiens dengan Gay Men

0 8

Museum Adityawarman di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menjadi sorotan usai heboh video papan informasi tentang Homo sapiens yang disalahartikan dalam bahasa Inggris. Video itu diunggah oleh seorang pengguna akun TikTok @Anand.

Dalam narasi informasi di papan edukasi tentang manusia purba Homo sapiens, Homo sapiens ditulis dalam bahasa Indonesia sebagai “kaum homo” dan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan gay men.

Berikut tulisan di papan edukasi tentang Homo sapiens selengkapnya:

Jenis kaum homo yang ini telah memiliki tubuh yang sama dengan manusia sekarang dan juga memiliki sifat seperti manusia sekarang tetapi masih memiliki kehidupan yang sangat sederhana, dan tentunya hidup mengembara (nomaden)

This type of gay men who already have a shape similar to the human body now and also has the nature of man now but still has a very simple life, and of course life wandering (nomadic)

Papan Informasi Kini Ditutup

kumparan mendatangi Museum Adityawarman pada Selasa (23/7). Ternyata papan informasi yang viral telah tertutup kertas HVS.

Sehingga, informasi tentang Homo sapiens ini tidak bisa dibaca lagi oleh para pengunjung. Belum diketahui sejak kapan papan informasi tersebut mulai ditutup.

Museum Adityawarman Minta Maaf & Evaluasi

Menanggapi video viral ini, Kasi Pelayanan dan Administrasi Museum Adityawarman, M Devid, mengakui kesalahan penulisan yang ada di papan informasi telah berlangsung lama. Pihaknya meminta maaf dengan kesalahan ini.

Namun ia tidak mengetahui sejak kapan kesalahan penulisan itu terjadi. Devid menyebutkan, dirinya baru mutasi dan berdinas di Museum Adityawarman tersebut.

“Sebelumnya kami juga ingin menjelaskan, kami mohon maaf baru di sini. Mungkin yang bisa kami jawab, kejadian ini sebenarnya sudah sejak lama,” katanya saat ditemui kumparan, Selasa (23/7).

Dikatakannya, bisa saja kesalahan yang ada di papan informasi ini sudah terjadi sejak beberapa kali pergantian kepala museum. Ini murni kesalahan pada penerjemahan.

“Jadi memang ini murni kesalahan pada translate. Kami tidak menyalahkan pejabat yang berwenang dulu. Kami tidak tahu kapan, pejabatnya siapa, kemampuan translate Indonesia ke Inggris maupun sebaliknya masih belum cukup bagus,” ungkapnya.

Devid mewakili jajaran Museum Adityawarman mengucapkan terima kasih atas saran dan masukan yang telah beredar di media sosial.

“Ini nanti menjadi bahan evaluasi untuk lebih baik ke depan. Kami sudah melakukan evaluasi dengan pejabat fungsional ahli museum, kami sudah koordinasi. Ke depan kami akan mengganti story atau label pada koleksi tersebut,” katanya.

Leave a comment