Informasi Terpercaya Masa Kini

PDIP Ragu Usung Ahok di Pilkada Jakarta,Pengamat: Wakil Anies Terpaksa Dikocok Ulang

0 8

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Pengamat Politik Citra Institute Efriza, mengatakan jika poros koalisi baru tidak akan dihadirkan oleh PDIP, maka harapannya adalah pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) dapat dikocok ulang, dalam posisi wakil gubernurnya.

Diketahui, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memutuskan mengusung pasangan Anies sebagai Bakal Calon Gubernur, dan Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada Jakarta tahun 2024.

Baca juga: Ahok Lawan Setimpal Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat: PDIP Jangan Ragu, Parpol Banyak yang Dukung

Namun, hingga sebulan duet tersebut muncul belum ada partai politik yang turut mendukung.

Efriza melihat, partai politik saat ini masih menghitung cermat terkait pasangan cagub dan cawagub yang akan diusung.

“Sebab, partai-partai politik lain memahami Anies begitu kuat di Pilkada Jakarta, tetapi mereka tidak ingin hanya sebagai pendukung AMAN, jika itu terjadi sama saja memberikan “karpet merah” kepada PKS untuk semakin menguatkan mesin partai berbicara di level nasional utamanya pada 2029 nanti,” ucap Efriza kepada Wartakotalive.com, Jumat (19/7/2024).

Efriza menilai, partai-partai politik lain belum turut memutuskan untuk mengusung pasangan AMAN, karena berharap wakilnya dikocok ulang.

Baca juga: Survei Teropong Kompas Jelang Pilkada Jakarta: Anies Ahok Bersaing Ketat, Disusul Heru dan Kaesang

“Jadi dari kubu partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) berharap kocok ulang (wakilnya),” ujarnya.

“Sedangkan dari kubu KIM maupun di luar KIM juga berharap adanya calon yang diajukan sebagai poros ketiga oleh PDIP,” imbuhnya.

“Karena saat ini, lawan berat Anies yakni Ahok dan RK memungkinkan, tetapi juga berat karena partainya belum tentu berani mengajukannya jika masih terbuka peluang diajukan di daerah lain seperti Ahok di Sumut atau RK di Jawa Barat,” ungkapnya.

Efriza mengatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lawan kuat Anies di Pilkada Jakarta.

Karena nama kader PDIP tersebut berada pada peringkat kedua dalam survei elektabilitas terbaru yang dirilis Litbang Kompas.

“Jika melihat survei elektabilitas semestinya PDIP berani mengajukan Ahok, apalagi jelas bahwa PDIP masih suara kedua di Jakarta, juga sebelumnya PDIP adalah oposisi dari Anies,” ucapnya.

“Ahok juga diyakini lawan tanding setimpal Anies, karena representasi suara masyarakat yang tak suka Anies dan mengakui rekam jejak berhasil Ahok memimpin Jakarta menggantikan Jokowi,” ucap Efriza.

Efriza mengatakan apabila berkaca dari masa lalu PDIP bisa meraih koalisi, memungkinkan didukung banyak partai jika berani memajukan Ahok, hanya sekarang PDIP terkesan ingin bersama Anies mengalahkan Jokowi dan keluarga.

“Bukan semangat jiwa petarungnya yang bisa menunjukkan keberanian sebagai organisasi partai politik menghadirkan tiga pasangan calon dan menjadi lawan setimpal dari Anies,” ucapnya.

Efriza menyebut jika duel Anies dan Ahok terjadi, maka kemungkinan Ahok akan didukung banyak partai.

“Kemungkinan Ahok meraih dukungan dari banyak partai masih tinggi juga peluang menangnya memang juga masih tinggi sekitar peluangnya masih 50:50 persen, jika faktanya juga 30 persen masyarakat belum menentukan pilihan,” ungkapnya.

Menurut Efriza, PDIP harus berani mengajukan calon penantang Anies agar masyarakat Jakarta yang plural, heterogen, bisa memperoleh keterwakilan dari calon seperti Ahok.

“Sebab, pasangan Anies dan Sohibul Iman tidak membuat situasi Jakarta Aman seperti akronim AMAN karena pasangan ini satu warna dari basis Islam kanan dan isu identitas yang pernah dimainkan Anies dan PKS di Jakarta kala melawan Ahok masih menjadi memori kelam Pilkada Jakarta,” jelasnya.

Seharusnya, kata Efriza, partai berlogo banteng itu berani memberikan kesempatan kedua pada Ahok untuk maju di Jakarta kembali, karena Ahok sudah tidak amat tempramen.

“Dia (Ahok) juga sudah mengakui sudah lebih dewasa dalam pengelolaan kecerdasan emosional dan pengalamannya sudah tinggi dalam sepak terjang di politik,” tutupnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Leave a comment