Informasi Terpercaya Masa Kini

Penelusuran Tempo Soal Alamat Organisai Lobi Israel yang Disebut Gus Yahya Catut Nama NU

0 25

TEMPO.CO, Depok – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut ada lembaga lobi Israel di Indonesia yang mecatut nama NU.Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menyampaikan nama organisasi itu adalah Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian atau Rahim.

“Yang membuat website rahim.or.id,” kata Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024.

Berdasarkan penelusuran Tempo di laman tersebut, alamat organisasi tersebut berada di kawasan Depok, Jawa Barat.

Untuk memastikan keberadaan lembaga yang disebut Gus Yahya telah mencatut nama salah satu lembaga di bawah NU itu, Tempo menelusuri lokasi yang tertera di dalam laman resmi Rahim itu. Penelusuran di salah satu kawasan di Kota Depok.

Ternyata alamat tersebut merupakan rumah dari Zainul Maarif, salah satu dari 5 orang Indonesia yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog. Hal tersebut diungkapkan oleh ketua RT di wilayah setempat, Dede Kusnaedi.

“Dia (Zainul Maarif) sempat ditanyakan orang orang kelurahan, itu pas saya lagi di kecamatan dapat telepon dari orang kelurahan mencari alamat itu, saya bilang alamatnya bener dan rumahnya juga bener, dan orangnya juga dikasih tahu nama-namanya juga bener, yang tinggal di sini, yang saya tahu dia emang orang NU, rumahnya Zainul Maarif,” kata Dede.

Sepengetahuan Dede yang didapat dari pihak kelurahan, Zainul Maarif merupakan salah satu dari lima orang Indonesia yang ikut menemui Presiden Israel.

“Hari ini saya baru dikasih kabar dari kelurahan, awalnya dia tanya alamat, ‘apakah ini bener alamatnya ini dan masih di lingkungan kita?’ Saya bilang bener, memang bener, yang punya rumah ini orangnya,” kata dia sambil membenarkan foto Zainul Maarif yang ditunjukkan Tempo.

Dede mengungkapkan, Zainul Maarif dikenal sebagai seorang dosen, tetapi di lingkungan dinilai kurang bergaul dengan warga.

“Dia hanya di rumah, mungkin dikerjaan saja gitu, kalau di lingkungan belum pernah kita ngobrol-ngobrol,” kata Dede.

RT Dede mengungkapkan Zainul Maarif sudah cukup lama atau sekitar tahun 2000 tinggal di sana.

“Tapi istrinya bergaul dengan warga, mungkin dia (Zainul Maarif) mengajar dan ada kerjaan di luar,” kata RT.

Seingat Dede, Zainul Maarif pernah sekali mengatakan ingin mengisi pengajian di lingkungannya yang diselenggarakan tiap malam Selasa.

“Dia sempat bilang ‘nanti Pak RT saya isi acara (pengajian)’ saya bilang ‘alhamdulillah’ sampai saat ini cuma begitu aja tidak pernah nongol (bertemu lagi),” ujar Dede.

Dede mengatakan viralnya Zainul Maarif bertemu Presiden Israel belum diketahui warga, namun jika ada pihak yang ingin membicarakan, ia mempersilakan.

“Ya monggo kita sama-sama, maksudnya kenapa dia begitu (klarifikasi), tadinya kita enggak tahu sama sekali, yang kita tahu kan dia guru, dosen, mengajar, sudah itu doang kita tahunya, kalau masalah persatuan kita enggak tahu,” ucap Dede.

Tempo berusaha untuk bertemu pemilik rumah tersebut. Namun setelah mengucap salam berkali-kali, tidak ada satu pun yang keluar.

Sebelumnya Tempo telah berupaya menghubungi Zainul Maarif melalui pesan di akun Instagram dan Facebooknya. Zainul belum membalas hingga berita ini ditulis.

Leave a comment