Profil 4 Jenderal Polri yang Ikut Seleksi Calon Pimpinan KPK
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan ada empat anggota kepolisian yang diikutsertakan dalam seleksi calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka adalah para jenderal personel terbaik Polri.
“Mabes Polri memberikan beberapa nama dalam hal ini melalui seleksi dan memenuhi syarat. Ini adalah personel terbaik di Polri,” ucap Truno di gedung Mabes Polri, Selasa, 16 Juli 2024. Adapun keempat anggota Polri tersebut adalah Komisaris Jenderal Setyo Budiyanto, Komisaris Jenderal Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak, Inspektur Jenderal Djoko Poerwanto, dan Inspektur Jenderal Didik Agung Widjanarko.
Total ada 525 orang yang telah mendaftar sebagai calon pimpinan atau capim KPK dan calon dewan pengawas (Dewas) KPK hingga pendaftaran ditutup pada Senin, 15 Juli 2024. Sebanyak 318 di antaranya adalah calon Dewan Pengawas (Dewas) dan 207 lainnya merupakan calon pimpinan (capim) KPK.
Lantas, bagaimana profil 4 jenderal Polri yang ikut seleksi calon pimpinan KPK tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
1. Komisaris Jenderal Setyo Budiyanto
Komisaris Jenderal Polisi (Komjen) Setyo Budiyanto adalah perwira tinggi polisi yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan). Melansir dari laman Itjen Pertanian, Setyo baru mendapatkan pangkat ini pada 27 Maret 2024 lalu. Kenaikan pangkat ini didapatkan Setyo setelah dia diamanatkan sebagai Itjen Kementan beberapa hari sebelumnya, yakni pada 22 Maret 2024.
Berdasarkan laman p2k.stekom.ac.id, Setyo Budiyanto adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989 yang berpengalaman di bidang reserse. Dia lahir pada 29 Juni 1967 di Surabaya, Jawa Timur. Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, seperti Direktur Penyidikan KPK, Kapolda Nusa Tenggara Timur, dan Kapolda Sulawesi Utara.
2. Komisaris Jenderal Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak
Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak atau yang akrab disapa Panca merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada 1990. Dia berpengalaman dalam bidang reserse dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.
Sebelumnya, Panca mengemban amanah sebagai Kapolda Sumatera Utara (Sumur). Sayangnya, kinerja Panca pada 2023 mendapat rapor merah dari Anggota DPR RI Dapil III wilayah Sumatera Utara Junimart Girsang. Hal ini disebabkan karena pada 2023 lalu, banyak kasus hukum di Sumut yang melibatkan oknum polisi sebagai tersangka.
Terdapat beberapa posisi strategis yang pernah diduduki Panca. Di antaranya adalah Kapolda Sulawesi Utara, Direktur Penyidikan KPK, Wadirtipidum Bareskrim Polri, hingga menjadi Dosen Utama di STIK Lemdikpol.
3. Inspektur Jenderal Djoko Poerwanto
Inspektur Jenderal (Irjen) Djoko Poerwanto adalah perwira tinggi polisi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Kalimantan Tengah. Dia menduduki posisi tersebut sejak 14 Oktober 2023 lalu.
Jenderal bintang dua yang akrab disapa Djoko itu berasal dari Pekalongan, Jawa Timur. Dia lahir pada 7 November 1967 dan lulus dari Akademi Kepolisian pada 1989.
Sebelum bertugas di Kalimantan Tengah, Djoko adalah Kapolda Nusa Tenggara Barat. Dia tercatat pernah mengisi sejumlah posisi, seperti Dirtipidkor Bareskrim Polri, Wadirtipdkor Bareskrim Polri, dan Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri.
4. Inspektur Jenderal Didik Agung Widjanarko
Jenderal Polri selanjutnya yang mengikuti seleksi calon pemimpin KPK adalah Inspektur Jenderal Didik Agung Widjanarko. Saat ini, Didik adalah Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK.
Melansir dari Antara, sebelumnya Didik menjabat sebagai Direktur Koordinasi dan Supervisi I KPK. Pada Februari 2022, dia kemudian mengikuti seleksi jabatan pimpinan tinggi madya-pratama KPK. Setelah lulus berbagai seleksi, Didik pun dilantik untuk posisi barunya pada 8 Juli 2022 di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jakarta.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Anak Syahrul Yasin Limpo Minta Maaf Atas Kelakuan Ayahandanya yang Terbukti Korupsi