OpenAI Kembangkan Model AI Super Canggih dalam Proyek ‘Strawberry’
Saat ini OpenAI sedang mengembangkan teknologi yang menawarkan kemampuan penalaran tingkat lanjut pada model artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam sebuah proyek rahasia bernama “Strawberry”.
Menurut Engadget, yang mengutip laporan terbaru Reuters pada Minggu, proyek itu memungkinkan model AI OpenAI untuk menjelajahi internet secara mandiri guna “merencanakan ke depan” tugas-tugas kompleks. Proyek itu sebelumnya dikenal dengan nama Q* (diucapkan “Q star”), yang dalam demonstrasi awal tahun ini mampu menjawab “pertanyaan sains dan matematika rumit,” menurut sumber yang menyaksikan demonstrasi tersebut.
Saat ini, banyak detail tentang proyek Strawberry yang belum diketahui, termasuk sejauh mana pengembangannya dan apakah sistem ini sama dengan kemampuan “penalaran seperti manusia” yang ditunjukkan OpenAI dalam pertemuan seluruh karyawan awal pekan ini, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg.
Sementara itu OpenAI harus mengeluarkan biaya besar senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliu nuntuk melatih model artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan seperti GPT-4o. CEO Anthropic AI Dario Amodei memprediksi biaya yang harus dikeluarkan OpenAI dalam melatih model AI GPT series bisa mencapai USD 10 miliar hingga USD 100 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
“Saat ini biaya yang dibutuhkan sekitar USD100 juta. Bahkan, ada model AI yang sedang dalam pelatihan biayanya mendekati satu miliar. Saya pikir biaya pelatihan model AI akan mencapai 10 atau 100 miliar pada 2025 – 2027, dan peningkatan algoritma terus berlanjut,” kata Amodei, seperti dikutip dari Tom’s Hardware.
Sebagian besar biaya pelatihan AI dihabiskan untuk hardware seperti GPU yang digunakan di pusat data. Tahun lalu, OpenAI dilaporkan menggunakan lebih dari 30.000 GPU untuk melatih ChatGPT, dengan total biaya mencapai USD 100 juta. Penggunaan GPU untuk pusat data diprediksi akan meningkat tajam di masa mendatang. Belum lama ini Elon Musk ingin membeli 300.000 chip Nvidia B2 untuk melatih chatbot Grok, sementara OpenAI dan Microsoft berencana membangun pusat data AI senilai USD 100 miliar.
Selain itu, perusahaan AI juga menghadapi biaya tinggi untuk listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan pusat data dan infrastruktur lainnya. Total konsumsi listrik dari semua GPU pusat data tahun lalu diperkirakan sebesar 14.348 GWh, setara dengan konsumsi 1,3 juta rumah. Pemerintah AS telah memperingatkan perusahaan AI mengenai kebutuhan listrik yang meningkat ini, dan Microsoft bahkan berencana membangun reaktor nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik pusat datanya.
OpenAI dan News Corp yang memiliki The Wall Street Journal, MarketWatch, The Sun, dan lainnya telah mencapai kesepakatan multi-tahun untuk menampilkan berita di ChatGPT. Sebagai gantinya, OpenAI akan mendapatkan akses ke konten terbaru dan arsip dari publikasi News Corp serta menggunakan datanya untuk melatih model AI.
Beli Berita
The Wall Street Journal melaporkan bahwa News Corp akan menerima USD 250 juta atau sekitar Rp4 triliun selama lima tahun dalam bentuk tunai dan kredit.
“Era digital ditandai dengan dominasi distributor, seringkali dengan mengorbankan pencipta, dan banyak perusahaan media yang tersapu oleh gelombang teknologi yang tiada henti. Tanggung jawab sekarang ada pada kita untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” kata Kepala Eksekutif News Corp, Robert Thomson.
Sejak OpenAI merilis ChatGPT pada akhir 2022, popularitas AI generatif meningkat tetapi kualitas yang diberikan ChatGPT sangat bergantung pada data yang melatih model AI-nya.
Hingga kini, perusahaan AI melatih model AI-nya dengan menggunakan data yang tersedia secara publik dari internet, seringkali tanpa persetujuan pembuatnya. Akhir-akhir ini, perusahaan AI telah membuat kesepakatan finansial dengan industri berita untuk memastikan bahwa model AI dilatih berdasarkan informasi yang kredibel dan terkini.
Dalam beberapa bulan terakhir, OpenAI telah bermitra dengan Reddit, Financial Times, Dotdash Meredith, Associated Press, penerbit Jerman Axel Springer, dan Prisa Media dari Spanyol. Bulan lalu, News Corp juga mencapai kesepakatan senilai USD 5 juta hingga USD 6 juta dengan Google untuk melatih model AI mereka.
Baca Juga: Terungkap! Kelemahan Model AI Multimodal GPT-4o dan Gemini 1.5 Pro