Penyesalan Ira Maria Lihat sang Anak,Siswa SMA Gloria Dipaksa Sujud dan Mengongong Ivan Sugianto
TRIBUNBENGKULU.COM – Penyesalan Ira Maria, lihat sang anak, siswa SMA Gloria 2 Surabaya dipaksa sujud dan mengongong oleh Ivan Sugoanto.
Kasus siswa SMA Gloria 2 dipaksa sujud dan mengongong hingga saat ini masih menjadi perhaian publik.
Terlebih perilaku arogan Ivan Sugianto yang viral di media sosial karena memaksa siswa SMA Glorisa 2 Surabaya untuk sujud dan menggonggong.
Melihat sang anak diperlakuakn secara tidak manusiawi, Ira Maria mengaku menyesal karena sang anak mengikuti permintaan Ivan Sugianto.
“Kenapa saya membiarkan, karena waktu itu saya takut, saya panik, kenapa anak saya harus sujud dan menggongong padahal kita orang tua aja gak pernah meminta anak saya itu untuk menggongong itu gak pernah,” ujar Ira dilansir dari youtube TvOne News, Kamis (14/11/2024).
“Di saat itu saya merasa takut, yang penting anak saya tidak apa-apa, karena saya takut jadi saya bilang ya sudahlah menggonggong biar masal ini selesai, (hal ini dilakukan Ira untuk melindungi anak?,” ungkapnya.
“Tapi justru saya merasa bersalah sampai hari ini, kenapa saya sebagai seorang mama, membiarkan anak saya di depan orang banyak, sujud dan menggongong, diperlakukan seperti tidak manusiawi,” tutup Ira.
Baca juga: Nasib Ivan Sugianto Pengusaha Surabaya Kini Dilaporkan SMA Gloria 2 Surabaya Imbas Paksa Siswa Sujud
Bantah sang Anak Bully Anak Ivan Sugointo
Ira Maria ibu dari EV siswa SMA Gloria 2 yang dipaksa sujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto merasa sangat sedih karena sang anak diperlakukan seperti yang viral di media sosial
Dalam pengakuannya, Ira mengatakan jika sebenarnya kasus ini mulanya hanya bercandaan sesama teman.
Sang anak, EV mengatakan jika rambut Exel mirip pudel.
“Dari EV itu guyonan dari teman-temannya, dan menyebutkan bahwa Exel itu lucu, rambutnya lucu seperti pudel,” ujar Ira Maria dilansir dari Youtube tvOnenews, Kamis (14/11/2024).
Kemudian beberapa hari EV bertemu dengan Exel di luar sekolah tanpa sengaja, dan di pertemuan itu ia mengatakan jika sang anak tidak pernah membuly Exel.
“Selang beberapa hari, Ev dan Exel bertemu secara tidak sengaja di Ciputrawe, dan tidak ada ungkapan penyebutan nama pudel bahkan anak saya tidak pernah menyebut nama Anj***,” jelas Ira Maria
Ira seraya bertanya kenapa anaknya dikatakan melpntarkan kata-kata podel padahal anaknya tidak pernah mengatakan hal itu pada anak Ivan Sugianto.
“Disitu di luar dikatakan bahwa anak saya membully, anak saya tidak pernah mengatakan An**** atau apa itu tidak pernah,” tegar Ira
Ira menjelaskan jika sang anak hanya bercanda di anatara teman-teman sekolahnya saja.
Ira menjelaskan interaksi antar anaknya dengan anak Ivan Sugianto sebatas itu dan tak pernah lagi berkomunikasi.
SMA Glora 2 Surabaya Polisikan Ivan Sugianto
Pengacara sekolah SMA 2 Gloria, Sudiman Sidabukke menyebutakan 2 alasan kenapa pihak sekolah akan tetap melaporkan Ivan Sugianto ke polisi.
Pihak SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, membuat laporan ke Polrestabes Surabaya pada 28 November 2024.
Hal ini buntut dari kasus Ivan Sugianto yang memaksa salah satu murid SMA Gloria 2 Surabaya untuk sujud dan menggogong di hadapan banyak orang.
Rupanya kejadian ini berbuntut panjang hingga sampailah pada jalur hukum.
Dinilai arogan, kini Ivan Sugianto dilaporkan oleh pihak sekolah SMA Gloria 2 Surabaya ke jalur hukum.
Sudiman Sidabukke pengacara sekolah SMA Gloria 2 Surabaya mengatakan, ada dua permasalah pokok sehingga pihaknya seret nama Ivan Sugoanto dalam kasus ini.
Pertama, konflik murid SMA Gloria 2 Surabaya dengan siswa dari sekolah lain. Perkara tersebut, kemudian merembet menganggu keamanan sekolah.
Peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober lalu. Ada sekelompok orang itu bukan warga sekolah datang ke SMA Gloria 2 Surabaya.
Mereka membuat keributan di sekolah itu. Saat keributan terjadi, ada ratusan orang tua telepon menanyakan apakah anak mereka aman di sekolah atau tidak.
Menurut Sudiman Sidabukke, pelaku menurutnya bisa dijerat dengan Pasal 335 karena ada unsur paksaan.
“Banyak siswa-siswa yang ketakutan untuk pergi ke sekolah. Orang tua juga tidak nyaman. Oleh karena itu, kami percayakan kepada pihak polisi supaya diselesaikan dengan yang terbaik,” jelas Sudiman Sidabukke.
keributan itu dipicu dari saling ejek siswa SMA Kristen Gloria 2 berinisial EV dengan siswa SMA Cita Hati berinisial AL saat pertandingan basket di mal. Siswa Gloria mengejek siswa Cita Hati di media sosial.
EV mengejek AL yang sekolahnya kalah dalam pertandingan basket tersebut.
Namun, AL mengadukan olokan EN kepada ayahnya berinisial IV.
Tidak terima anaknya diolok-olok, IV mendatangi SMA Gloria 2 bersama sekelompok orang untuk mencari keberadaan EV. IV menuntut permintaan maaf dari EV.
Kedatangan IV itu yang kemudian memicu keributan. Salah satunya yaitu menyuruh EV bersujud dan mengonggong.
Awal Mula Kasus Siswa SMA Gloria
Kejadian video viral seorang pengusaha pengusaha hiburan malam, Ivan Sugianto yang memaksa salah satu siswa SMA Gloria untuk sujud dan menggonggong.
Diketahui, perseteruan pria inisial IV dan EV, siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, viral di media sosial.
Dalam video beredar, IV mendatangi EV di sekolah.
Ia kemudian memaksa EV bersujud dan mengonggong di hadapannya.
Sejak video itu viral, kasus tersebut rupanya kian memanas.
Adapun awal mula kasus siswa SMA Gloria yang dipaksa sujud dan mengongong berawal dari adanya dugaan saling ledek antara siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya pada siswa SMA Cita Hati melalui direct message (DM) Instagram.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Akmarawita Kadir menjelaskan, ledekan itu dilontarkan buntut dari pertandingan basket antar tim.
“Seminggu sebelumnya mereka pertandingan basket, basket ada tim Gloria ada tim lain. Diejek ini rupanya sekolah Cita Hati yang berdekatan dengan Gloria,” kata Akmarawita.
Orang tua siswa yang diejek tak terima langsung mendatangi SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.
“Orang tua yang diejek datang ke sekolah menunggu anak yang diduga mengejek anaknya,” katanya.
Menurutnya Ivan datang bersama rombongan.
Karena ada keributan akhirnya kepala sekolah pun menyuruh mereka masuk.
“Meminta anak yang mengejek minta maaf dengan cara jongkok dan menggonggong. Ibu kepela sekolah membiarkan bullying terjadi. iya itu pasti (ketakutan),” katanya.
Kemungkinan katanya, ibu kepsek membiarkan Ivan menyuruh siswa sujud dan menggonggong karena takut melihat rombongan tersebut.
“Dia tidak berdaya menghalangi itu. Akhirnya terjadi, diangkat security biar tidak melakukan tapi tetap dilakukan,” katanya.
Bahkan orang tua siswa yang mengejek pun tak mampu berbuat banyak.
Sampai-sampai ibu siswa pingsan melihat anaknya disuruh sujud dan menggonggong.
“Orang tua yng menjongkok terpaksa menyetujui abis itu ibunya langsung kejang dan pingsan,” katanya