KCIC Ungkap Fakta Soal Kereta Cepat Jadi Biang Kerok WIKA Rugi Triliunan
Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) angkat bicara terkait proyek Kereta Cepat WHOOSH yang disebut menjadi salah satu biang kerok kerugian PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menuturkan, pembangunan Kereta Cepat tentunya ditujukan untuk kemajuan transportasi di indonesia agar dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung melalui transportasi massal ramah lingkungan yang modern.
Terkait klaim kerugian WIKA sebesar Rp5 triliun yang disebut sebagai dampak dari pembangunan Kereta Cepat, Eva mengatakan dalam prosesnya semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC harus melalui prosedur administrasi.
Baca Juga : Kereta Cepat Kebanggaan Jokowi Bikin 2 BUMN Rugi Triliunan, Salah Siapa?
Hal ini agar agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
“Dalam proses pembangunannya, proyek Kereta Cepat WHOOSH juga sudah mempertimbangkan banyak hal yang telah dikoordinasikan bersama seluruh stakeholder yang terlibat,” jelas Eva dalam keterangan resminya, Rabu (17/7/2024).
Baca Juga : : Garap Kereta Cepat WHOOSH, Dividen PT KAI Amblas Sejak 2021
Sebagai informasi, WIKA merupakan salah satu pemegang saham pada konsorsium Indonesia yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
PSBI merupakan anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang memegang 60% saham KCIC. Secara komposisi, WIKA merupakan salah satu pemegang saham PSBI dengan kepemilikan 38% saham.
Baca Juga : : Kereta Cepat WHOOSH Raup Ratusan Miliar, KCIC Mampu Bayar Utang China?
Eva melanjutkan, saat ini operasional Kereta Cepat WHOOSH terus mengalami peningkatan, dimana jumlah perjalanan terus bertambah dari 14 perjalanan reguler per hari di Oktober 2023, menjadi 48 perjalanan reguler perhari sejak Mei 2024. Selanjutnya pada awal 2025 di programkan jumlah perjalanan kereta dapat mencapai hingga 62 per hari.
Selain itu, rata-rata volume penumpang Kereta Cepat perhari juga mengalami peningkatan secara bertahap dengan rekor penumpang tertinggi saat ini sudah mencapai 24.000 per hari. Pada awal masa operasinya Oktober 2023 lalu, rata-rata volume penumpang Kereta Cepat sekitar 9.000 per hari.
Sementara itu, berdasarkan data KCIC, per Juli 2024 rata-rata penumpang perhari sudah mencapai 17.000 hingga 18.000 per hari pada saat weekday dan 18.000 hingga 22.000 penumpang per hari pada saat akhir pekan atau weekend dengan rekor tertinggi 24.000 pada 5 Juli 2024.
Sejumlah peningkatan juga terus dilakukan KCIC, salah satunya memberikan kemudahan untuk masyarakat dapat menjangkau stasiun Kereta Cepat dengan menghadirkan Integrasi antarmoda. Saat ini seluruh stasiun whoosh yang beroperasi sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya.
Eva mengatakan, di Stasiun Halim tersedia layanan LRT Jabodebek, Bus Transjakarta, Bus menuju Bandara Soekarno-Hatta, Shuttle menuju Bandara Halim Perdanakusuma, serta Taksi dan Transportasi Online. Sementara itu, di Stasiun Padalarang tersedia layanan KA Feeder, Commuter Line, Bus Trans Metro Pasundan, Shuttle menuju Kawasan Kota Baru Parahyangan serta Taksi dan Transportasi Online.
Kemudian, Di Stasiun Tegalluar tersedia layanan Shuttle menuju Bandung, Bus menuju kawasan Summarecon Bandung, serta Taksi dan Transportasi Online.
KCIC juga memberikan kemudahan masyarakat untuk melakukan transaksi tiket melalui beragam inovasi yang terus dilakukan. saat ini masyarakat sudah dapat melakukan pembelian melalui Aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine, Loket serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.
Melihat tingginya pemesanan untuk perjalanan rombongan, saat ini KCIC juga telah memiliki layanan khusus rombongan melalui saluran WhatsApp yang dapat memudahkan pemesanan tiket dalam jumlah banyak akan dibantu langsung untuk mendapatkan tempat duduk berdekatan serta pendampingan jika dibutuhkan pada agenda tertentu.
Selanjutnya, layanan edutrip dengan tarif khusus untuk perjalanan rombongan para pelajar juga telah dihadirkan dan menjadi salah satu program yang diminati berbagai lembaga pendidikan nasional dan internasional.
Meningkatnya minat masyarakat menggunakan Kereta Cepat untuk perjalanan Jakarta – Bandung juga terlihat melalui hadir nya penumpang rutin yang menjadi pengguna setia Whoosh, KCIC juga telah menghadirkan layanan kartu berlangganan melalui Frequent Whoosher yang bisa di beli di Stasiun Halim, Padalarang dan Tegalluar.