8 Kesalahan saat Menidurkan Bayi yang Harus Orangtua Hindari
Tidak ada cara yang sama untuk menidurkan bayi. Faktanya, sebagian besar orangtua selalu mencoba beragam cara untuk menemukan metode tidur yang paling pas.
Tapi tahukah Mama bahwa ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan banyak orangtua saat menidurkan bayi? Kesalahan itu mulai dari tidak menetapkan rutinitas waktu tidur hingga secara teratur membiarkan bayi tertidur sebelum waktu tidur.
Agar Mama tidak melakukan kesalahan yang mempersulit waktu menidurkan bayi, Popmama.com sudah merangkum beberapa kesalahan saat menidurkan bayi yang harus orangtua hindari. Apa saja?
1. Tidak membuat rutinitas sebelum tidur
Kebanyakan orang membutuhkan waktu untuk beristirahat sebelum tidur, begitu juga dengan bayi. Rutinitas sebelum tidur akan membantu si Kecil masuk ke mode relaksasi sebelum ditempatkan di boksnya. Ini juga menjadi saat bonding bagi Mama dan bayi.
Rutinitas tidur adalah strategi mudah yang mendukung bayi agar segera tertidur. Meskipun terasa memakan waktu atau kaku, ini menghemat waktu dan energi Mama dalam jangka panjang.
Selama 30 menit hingga 1 jam sebelum waktu tidur, mulailah rutinitas sebelum tidur. Tutup gorden, redupkan ruangan, ambil buku, dan siapkan makanan. Mulailah dengan mandi air hangat, yang dapat membantu menenangkan si Kecil. Kemudian, bawa mereka langsung ke kamar. Mama dapat memasang lagu pengantar tidur.
Ketika menyusui sebelum tidur, Mama bisa melakukannya sambil membacakan cerita. Setelah selesai, tempatkan si Kecil di tempat tidur. Bayi mungkin mulai mengantuk tapi ia biasanya masih terjaga.
2. Mengabaikan isyarat tidur bayi
Bayi mengirimkan sinyal bahwa mereka lelah dan perlu tidur. Beberapa dari isyarat itu termasuk menggosok mata, menguap, aktivitas melambat, merengek dan rewel. Mereka juga mulai kehilangan minat pada orang dan bermain.
Awasi si Kecil sepanjang hari dan kemungkinan besar Mama akan melihat pola berkembang saat mereka perlu tidur siang dan tidur setiap malam.
Jika Mama tidak dapat melihat sinyal tersebut, pergi ke ruangan yang tenang dan remang-remang dan melakukan aktivitas ringan menjelang waktu tidur. Mama pasti akan menemukan beberapa isyarat mengantuk.
Jika Mama berada dalam situasi dengan bayi yang terlalu lelah dan terlalu terstimulasi, singkirkan bayi dari stimulasi. Bawa mereka ke tempat yang tenang dan luangkan waktu untuk menenangkan bayi.
3. Tidak membiarkan bayi tertidur sendiri ketika ia terbangun tengah malam
Ketika jam 3 pagi dan Mama benar-benar kelelahan, Mama akan melakukan apa saja untuk membuat bayi kembali tidur. Ini biasanya termasuk mengayun, menyusui, berjalan, menggendongnya, bernyanyi, atau menggosok punggung bayi. Saat bayi melewati usia 3 atau 4 bulan, kebiasaan sederhana ini menjadi penopang tidurnya.
Ini bukan perilaku negatif atau buruk, tetapi menjadi masalah ketika bayi mengira bahwa mereka tidak bisa tidur tanpa digendong, dipeluk, atau diayun.
Ini berarti bahwa setiap kali bayi bangun di malam hari, Mama harus berusaha menidurkannya.
Kuncinya adalah menidurkan bayi dalam keadaan mengantuk tapi tetap terjaga. Alih-alih mengggendongnya, biarkan bayi di tempat tidurnya hingga ia tertidur dengan sendirinya tanpa bantuan Mama.
4. Tidak menidurkan bayi di kamar
Mama mungkin akan sedikit repot dengan jadwal tidur bayi, terutama ketika sedang bepergian. Faktanya, tidur siang di kereta bayi, kursi mobil, atau kursi tinggi tidak memberikan bayi tidur berkualitas yang mereka butuhkan. Jika bayi tertidur sebelum waktu tidur, misalnya, hal itu juga dapat mengganggu jadwal tidur malamnya.
Untuk mengembangkan kebiasaan tidur yang baik, bayi harus memiliki zona tidur yang biasa, seperti kamar atau tempat tidurnya. Sesekali melewatkan waktu tidur bayi masih diperbolehkan. Namun sebisa mungkin, tempatkan bayi di tempat tidurnya ketika sudah waktunya tidur, ya, Ma.
5. Tidak mengikuti jadwal tidur
Konsistensi adalah kunci bagi bayi, terutama dalam hal tidur. Mereka membutuhkan waktu tidur siang yang teratur dan waktu tidur yang cukup teratur untuk mengatur siklus siang dan malam.
Jadwal tidur sangat penting untuk mengatur jam internalnya. Jadwal tidur yang konsisten akan membantu bayi mengantuk dan tertidur sekitar waktu yang sama setiap hari. Jika jadwal terus berubah, ini bagai melewati zona waktu yang berbeda. Pada akhirnya akan membuat tubuh tidak tahu kapan harus tidur.
Permasalahan waktu tidur sering terjadi akibat jadwal yang tidak konsisten karena orangtua mungkin mencoba menidurkan bayi terlalu awal (ketika bayi belum lelah) atau terlambat (ketika bayi terlalu lelah).
Tentu saja, ada ruang untuk beberapa fleksibilitas. Ketika Mama belajar membaca isyarat tidur dan mengenali jendela tidur, Mama akan dapat menyesuaikan jadwal dengan lebih mudah.
6. Membiarkan bayi bergadang dan berharap agar mereka tidur lebih lama esok harinya
Kedengarannya seperti ide yang bagus. Sayangnya, itu tidak berhasil untuk bayi dan anak kecil.
Jam internal adalah “kekuatan dahsyat” yang biasanya membangunkan bayi dan anak kecil pada waktu yang sama setiap pagi, tidak peduli jam berapa mereka tidur di malam hari.
Jadi jika orangtua membiarkan bayi bergadang, ia akan merasa kelelahan dan rewel di keesokan harinya. Pertahankan waktu tidur yang sama untuk memastikan bayi mendapatkan 10 hingga 11 jam tidur yang mereka butuhkan tiap malam.
7. Kedua orangtua tidak melakukan cara yang sama untuk menidurkan bayi
Orangtua harus bersatu untuk meningkatkan kualitas tidur bayi. Mama dan papa harus menyetujui taktik apa yang akan digunakan untuk membantu bayi belajar menenangkan diri dan mendapatkan istirahat malam yang baik.
Tidak apa-apa jika rutinitas orangtua sedikit berbeda, tetapi keputusan besar harus disepakati terlebih dahulu.
Duduk bersama dan cari tahu apa yang cocok untuk orangtua. Ingat: Bersikap konsisten setiap malam sangat penting untuk proses tidur si Kecil.
8. Terlalu cepat menyerah
Tidak ada kata terlambat untuk mengubah kebiasaan tidur yang buruk, tetapi orangtua perlu melatih kesabaran. Mengharapkan hasil cepat saat mencoba mengubah kebiasaan yang telah Mama buat dengan bayi selama berbulan-bulan tidaklah realistis.
Orangtua perlu mendedikasikan 2 hingga 3 minggu untuk pelatihan tidur untuk melihat perubahan signifikan dalam tidur malam dan tidur siang.
Beberapa orangtua jatuh ke dalam perangkap percaya bahwa kebiasaan tidur bayi akan berubah dengan sendirinya. Itu tidak benar, Ma.
Dengan waktu dan usaha, bayi akan segera tidur nyenyak sepanjang malam. Demikian juga dengan kedua orangtuanya.
Nah, itu 8 kesalahan saat menidurkan bayi yang harus orangtua hindari. Apakah Mama pernah melakukan kesalahan yang sama?
Baca juga:
- Normalkah jika Bayi Suka Isap Jempol saat Tidur?
- Begini Cara Atasi Bayi Susah Tidur, Bisa Dicoba!
- Masalah Tidur yang Dialami Bayi Berdasarkan Usianya