Informasi Terpercaya Masa Kini

6 Warga Asing Tewas di Thailand Diracun Sianida, Diduga Terkait Utang

0 79

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah rumah sakit di Thailand mengatakan pada Rabu 17 Juli 2024 bahwa otopsi terhadap enam warga asing yang ditemukan tewas di sebuah hotel di Bangkok telah menemukan jejak racun sianida.

Mayat-mayat tersebut menunjukkan jejak bahan kimia yang bereaksi cepat dan memiliki bibir berwarna ungu, yang mengindikasikan kekurangan oksigen, kata Kornkiat Vongpaisarnsin dari Rumah Sakit Chulalongkorn kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa tes lebih lanjut sedang dilakukan.

Hal ini diperkuat jumpa pers polisi Thailand yang menegaskan bahwa keenam warga asing yang ditemukan oleh staf di hotel mewah Grand Hyatt Erawan di Bangkok pada Selasa malam telah dibunuh.

Jejak racun ditemukan di dalam cangkir di ruangan tempat tiga pria dan tiga wanita ditemukan, dua di antaranya adalah warga Amerika Serikat keturunan Vietnam dan empat warga negara Vietnam.

“Kami menemukan sianida di cangkir teh. Salah satu dari mereka pastilah pelakunya,” kata Mayor Jenderal Polisi Noppasin Punsawat, asisten kepala biro kepolisian metropolitan Bangkok, seraya menambahkan bahwa kamera CCTV menunjukkan tidak ada orang lain yang memasuki ruangan tersebut.

Noppasin mengatakan dia yakin pembunuhan itu dipicu oleh perselisihan bisnis antara warga AS Sherine Chong, 56 tahun, dan Dang Hung Van, 55, dan empat orang lainnya.

Ia mengatakan Chong diberi dana senilai 10 juta baht untuk berinvestasi dalam pembangunan sebuah rumah sakit di Jepang. Namun, ia dicurigai menipu rekan-rekannya setelah proyek tersebut tidak mengalami kemajuan.

“Kasus ini konflik pribadi, tidak ada pelaku kejahatan lintas batas,” ujarnya mengutip informasi yang diperoleh dari kerabat korban.

Polisi mengidentifikasi keempat warga negara Vietnam tersebut sebagai pasangan Pham Hong Thanh, 49, dan Nguyen Thi Phuong, 46, yang mereka yakini telah ditipu oleh Chong, serta Nguyen Thi Phuong Lan, 47, dan Tran Dinh Phu, 37.

Orang ketujuh, yang diduga merupakan bagian dari kelompok tersebut, kembali ke Vietnam pada 10 Juli, kata polisi.

Staf keamanan hotel memasuki Suite 502 dari pintu belakang setelah rombongan gagal check-out pada Selasa. Pintu depan kamar telah dikunci dari dalam. Polisi mengatakan jenazah kemungkinan sudah berada di sana sekitar 24 jam, meski masih menunggu hasil otopsi resmi.

Para pejabat FBI dan Vietnam bekerja sama dengan polisi Thailand untuk melacak pergerakan kelompok tersebut dan mewawancarai setiap saksi, kata Noppasin.

Duta Besar Vietnam untuk Thailand Pham Viet Hung bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin pada Selasa untuk membahas kasus ini, media Vietnam melaporkan.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan pihaknya mengetahui kematian dua warga negaranya.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga atas kehilangan mereka. Kami memantau situasi dengan cermat dan siap memberikan bantuan konsuler kepada keluarga-keluarga tersebut,” kata juru bicara Matthew Miller dalam sebuah pengarahan di Washington.

Setelah mengunjungi lokasi kejadian pada Selasa malam, Perdana Menteri Thailand Srettha memerintahkan penyelidikan cepat untuk menghindari dampak negatif terhadap pariwisata.

Grand Hyatt Erawan dengan 380 kamar berada di distrik kelas atas Ratchaprasong, sebuah kawasan yang populer di kalangan wisatawan.

Tidak jauh dari pusat perbelanjaan kelas atas Siam Paragon, Oktober lalu, seorang anak laki-laki Thailand berusia 14 tahun menembak mati dua wanita asal Cina dan Myanmar serta melukai lima orang lainnya.

Pilihan Editor: 6 Warga Asing Tewas di Hotel Mewah Bangkok, PM Thailand Perintahkan Penyelidikan

REUTERS | BENAR NEWS

Leave a comment