Informasi Terpercaya Masa Kini

Perjudian Manchester United pada Joshua Zirkzee

0 42

Manchester United telah menaruh sekantung uang di atas sebuah meja “kasino” bernama jeda musim. Mereka mencari keberuntungan dalam setumpuk daftar pemain yang dibutuhkan untuk menambah kekuatan tim mengarungi kompetisi musim depan.

Kali ini Manchester United berjudi pada pemain muda bernama Joshua Zirkzee. Pemain yang saat ini membela klub Bologna di Serie A dianggap menjadi sosok yang tepat untuk mengisi kekosongan di lini depan.

Musim 2024/2025 nanti MU praktis hanya memiliki sosok Rasmus Hojlund setelah mereka mengakhiri kerja sama dengan Martial. Memiliki satu penyerang bukan situasi yang bagus buat United yang akan mengahapi jadwal padat.

Kedatangan sosok penyerang baru diharapkan dapat meningkatkan persaingan lini depan. Mau tak mau Hojlund harus meningkatkan kualitasnya jika ingin bermain reguler di lini depan Setan Merah.

Sebenarnya masalah United dengan penyerang yang ada di tubuh timnya tak berhenti di sana. Statistik Hojlund musim lalu tak terlalu menggembirakan. Pemain 21 tahun ini hanya berhasil mengemas 10 gol dari 30 penampilannya di Premier League.

Namun statistik pemain incaran Manchester United yang baru, Joshua Zirkzee tak menampilkan sosok penyerang tajam. Dia hanya menceploskan 11 gol dari 34 pertandingan di Serie A musim lalu.

Catatan ini bukan sesuatu yang menarik, bahkan bisa dibilang Zirkzee bukan solusi dari tumpulnya penyerangan United mengingat musim lalu mereka hanya menghasilkan 57 gol semusim. Catatan gol mereka terpaut 5 angka dari Luton Town yang musim lalu ada di posisi 18.

Inilah titik permasalahan yang sebenarnya ada pada sepak bola modern. Dulu penyerang akan dituntut untuk mencetak gol. Sehingga publik sepak bola akan melihat ujung tombak tajam yang bermain di areal kotak pinalti.

Sekarang sistem sepak bola berkembang. Tipe penyerang mulai bervariasi salah satunya penyerang bayangan. Posisi inilah yang membuat Manchester United tertarik dengan profil Joshua Zirkzee.

Pemain 23 tahun ini suka turun untuk menjemput bola ke lapangan tengah. Tidak hanya di posisi sentral tapi sering menempatkan dirinya di kanan maupun kiri. Zirkzee suka membawa bola, melepaskan kecepatan, dan kemampuan individu untuk melepaskan penjagaan lawan.

Kemampuan individu tersebut memudahkannya melepaskan pengawalan lawan dan memberikan ruang bagi dirinya sendiri untuk bergerak bebas. Kecepatan dan kemampuan individunya dipadukan dengan kekuatan fisik dan tingginya yang mencapai 193 cm.

Atribut ini membuatnya mampu mempertahankan bola lebih lama. Pemain bertahan lawan bisa terpancing dengan atribut yang dimilikinya sehingga membebaskan rekan setimnya untuk mencari posisi.

Melihat atribut seperti ini sepertinya United ingin memanfaatkan Zirkzee sebagai jembatan dalam melakukan transisi penyerangan jika para gelandang mereka mengalami kebuntuan dalam mengalirkan bola ke ujung tombak.

Jika seperti ini, maka Manchester United musim depan akan coba memaksimalkan skema serangan balik dan menjadikan posisi Hojlund sebagai mana mestinya. Kehadiran Zirkzee dapat menambah variasi formasi yang bisa Erik Ten Hag mainkan.

Pelatih asal Belanda ini dapat memanfaatkan kehadiran dua sosok penyerang di atas lapangan secara berbarengan dalam formasi dua penyerang. Suplai umpan kepada Hojlund yang musim lalu sedikit, dapat meningkat dan diharapkan meningkatkan kesuburan sang penyerang.

Cara itu menjadi kesempatan yang bagus untuk Hojlund dalam mengembangkan level permainannya. Kesempatan bermain yang terbuka membuatnya mengenyam banyak pengalaman bertanding dan bagus untuk meningkatkan karir sang pemain di masa depan.

Memainkan dua penyerang seperti ini akan membuat United bernostalgia ke era Sir Alex berkuasa. Saat itu Setan Merah sering memainkan dua penyerang secara bersamaan.

Fleksibilitas dan gaya main yang dimiliki Zirkzee bisa dimanfaatkan Ten Hag untuk menambah opsi pencetak gol. Mobilitas penyerang Belanda tersebut bisa menarik perhatian bek lawan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh penyerang sayap MU untuk merangsek masuk ke kotak penalti untuk mencetak gol.

Menyerahkan urusan menggedor lini belakan lawan kepada penyerang bayangan bukanlah hal baru dalam karir kepelatihan ETH. Pria berkepala plontos itu sukses melakukan skema permaian seperti itu saat menukangi klub raksasa Belanda, Ajax.

Saat itu Ajax dibawanya melaju ke perempat final Liga Champions Eropa dengan Dusan Tadic dipilih menjadi penyerang bayangan. Pada saat itu banyak orang dibuat terkesan dengan penampilan Ajax di bawah kekuasaannya.

Sepertinya tujuan manajemen United dalam opsi penyerang kali ini bukan menjadi mesin gol, tapi lebih mementingkan variasi serangan sehingga menciptakan ragam pilihan permainan. Pilihan yang beragam dapat membingungkan lawan dalam menentukan strategi yang hendak dimainkan melawan Manchester United.

Mengingat usia Joshua Zirkzee yang masih muda dan harganya yang masuk akal, membuatnya menjadi opsi menarik untuk dimiliki. Apalagi saat ini sangat sedikit penyerang yang tersedia di pasaran, membuat nama Zirkzee menarik untuk diperhatikan.

Namun bagaimanapun juga, berinvestasi kepada pemain muda apalagi posisinya di tim seperti United yang musim lalu sangat sedikit mencetak gol, sangat krusial. Memiliki striker haus gol sangat mendesak tapi United dan tim lain dihadapkan dengan pilihan penyerang yang minim pada tahun ini.

Lagi-lagi Manchester United dihadapkan pada perjudian yang tidak terlalu menguntungkan. Mereka hanya bisa menggantungkan harapan pada keberuntungan dan etos kerja para pemainnya yang ada di tim serta calon pemain barunya dengan pengalaman dan catatan gol yang tak impresif falam diri Joshua Zirkzee.

Leave a comment