Ulah Kepala Sekolah Emosi Tendang Biduan Setelah Menolak Dicium,Pelaku Sempat Dipukul saat Nyawer
TRIBUNJATIM.COM – Aksi seorang oknum kepala sekolah (Kepsek) berinisial S (43) viral di media sosial.
Pada video yang beredar, tampak seorang pria menendang seorang biduan hingga jatuh setelah tak terima dipukul.
Ia dipukul oleh biduan itu karena oknum kepsek itu sempat berusaha mencium biduan.
Namun, biduan itu kesal hingga memukul wajah S.
Baca juga: Viral Pelajar di Malang Dikepung 10 Anak, Ditendang dan Dipukuli, Warga Lapor Kepala Sekolah
Melansir dari akun TikTok @srikandipordjo, Senin (8/7/2024), kejadian tersebut diketahui terjadi di Desa Roworejo, Kecamatan Grabag, Purworejo.
Dimana saat itu sedang diadakan acara hiburan yang diselenggarakan pada Senin (1/7/2024).
Sayangnya, pada saat itu sempat terjadi insiden penganiayaan yang dilakukan sang kepsek kepada salah seorang penyanyi dangdut berinisial EO (28).
Yang dikenal sebagai mantan peserta Kontes Primadona Pantura.
Ya, kala itu sang biduan ternyata sempat ditendang oleh oknum sang kepsek tatkala menolak untuk dicium.
Kejadian pun bermula tatkala EO sedang berdendang di atas panggung.
Setelahnya, banyak tamu pria langsung berkerumun di depan panggung.
Namun S yang diduga dalam kondisi mabuk tetiba naik ke atas panggung.
S lantas mencoba untuk memberikan uang saweran kepada EO namun sembari mencoba untuk menciumnya.
Mendapat perlakuan tak mengenakan tersebut, EO lantas langsung memukul wajah S memakai microphone.
Sayangnya, S yang sempat terdorong dari panggung merasa tak terima dan kembali naik panggung.
Dan ya, S pun langsung mendaratkan tendangan ke bagian perut EO hingga jatuh.
Sementara itu, melansir dari Kompas.com, usai kejadian S dan Eo sudah dipertemukan untuk mediasi.
Mediasi tersebut pun diprakarsai oleh Polsek Grabag.
Dan ya, EO akhirnya diketahui telah memaafkan S.
Keduanya juga telah menandatangani surat pernyataan damai bermaterai.
S juga mengaku saat itu ia dalam kondisi tak sadarkan diri saat melakukan penendangan ke korban.
Namun akibat viralnya kasus tersebut, S yang menjabat sebagai kepsek harus pasrah mendapat sanksi dari dinas terkait.
Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo juga sudah memanggil Depala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) untuk klarifikasi soal kasus yang mencoreng dunia pendidikan itu.
“Terkait oknum kepala sekolah yang viral di media sosial maupun di media online terkait dengan kekerasan maupun pelecehan terhadap perempuan.
Kemarin kita bahas dengan Dindikbud dan DPPPAPMD, utamanya UPT PPA, langkah- langkah yang ditempuh adalah dinas segera melakukan klarifikasi, memanggil yang bersangkutan,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kab Purworejo, Muhammas Abdullah.
Sementara itu, aksi nyawer lainnya juga pernah terjadi di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.
Seorang warga di Madura meninggal saat hendak menyawer biduan di atas panggung.
Warga asal Desa Patenteng, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura seketika ambruk ketika sedang di atas panggung.
Pria berinisial MR itu sempat pingsan lalu digotong warga.
Sebelum akhirnya dinyatakan meninggal saat dilarikan ke Puskesmas.
Baca juga: Asyik Mau Nyawer Biduan, Pria Asal Padang Ambruk di Atas Panggung saat Orkes di Bangkalan
Melansir dari Tribunnews.com, Minggu (30/6/2024), kejadian tersebut diketahui terjadi saat diselenggarakan acara musik dangdut di desa tersebut.
Dalam video yang beredar, pria tersebut tampak digotong warga usai ambruk di atas panggung.
Usut punya usut, sebelumnya pria tersebut memang sempat naik ke atas panggung karena ingin menyawer biduan.
Namun belum sempat nyawer, pria itu mendadak jatuh pingsan.
Sontak saja, peristiwa jatuhnya pria berusia 54 tahun bikin terkejut penonton dan warga.
Sejumlah warga lain pun langsung mendekat dan membopong MR untuk turun di panggung.
Meninggal saat Dibawa ke Puskesmas
Setelahnya, warga langsung berinisiatif untuk membawa MR ke puskesmas terdekat.
Namun di tengah perjalanan, MR disebut meninggal dunia.
Polisi yang mendapat laporan demikian lantas langsung melakukan penyelidikan.
Hingga akhirnya terungkap bahwa alasan MR meninggal diduga karena mengalami lemah jantung.
“Meninggal dunia saat perjalanan menuju Puskesmas diduga.
MR meninggal dunia akibat mengalami lemah jantung.
Sebab, saat tiba di Madura ia berniat mengobati penyakit jantungnya,” ucap Kapolsek Modung, Iptu Suyanto dikutip dari Tribuntrends.com.
Dan benar saja, MR ternyata memang memiliki riwayat sakit jantung.
“Jadi korban itu pulang sendirian niatnya berobat karena punya sakit jantung,” imbuh Suyanto.
Sementara itu kisah lainnya terkait menyawer juga pernah terjadi di Trenggalek.
Ulah seorang pria di Trenggalek yang takut dimarahi istri malah membuat laporan palsu ke polisi.
Pria berinisial SN asal Trenggalek, Jawa Timur itu mengaku menjadi korban pembegalan di Raya Dongko, Trenggalek.
Padahal pengakuannya di hadapan polisi itu ternyata palsu.
Sebab, SN takut setelah uang yang semestinya dipakai beli pupuk malah dipakai untuk menyawer biduan.
Baca juga: Sosok Fenny Frans, Sawer Uang Segepok ke Bunga Citra Lestari, Pernah Viral Ikut Arisan Rp 2,5 Miliar
SN menyawer penyanyi tayuban di sejumlah hajatan.
Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin mengungkapkan, pria tersebut takut dimarahi oleh sang istri dan membuat laporan palsu.
“Pengakuannya (uang) untuk menyawer, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat, pengakuannya di sejumlah tayuban keliling. Karena takut kemudian membuat cerita fiktif itu,” kata Zainul Abidin, Selasa (18/6/2024), seperti dikutip dari Antara.
Kecurigaan polisi
Kasus tersebut bermula saat SN yang mengaku menjadi korban begal di Jalan Raya Dongko.
Namun setelah menerima aduan, polisi mencurigai keterangan SN yang berbelit dan tidak konsisten.
“Soalnya ceritanya janggal dan dalam kasus seperti itu memang korban dihadirkan ke lokasi. Selama saya di sini (Trenggalek) belum pernah ada kasus pembegalan selain satu kejadian sebelum Pemilu kemarin,” kata dia.
SN yang dihadirkan di kantor polisi kemudian mengaku bahwa dia mengarang cerita karena takut dimarahi istri.
Sebab uang yang semestinya dipakai untuk membeli pupuk digunakan untuk menyawer penyanyi tayub.
Buat video klarifikasi
SN kemudian diminta untuk membuat video pernyataan klarifikasi ke publik yang diunggah di Instagram Polres Trenggalek.
SN, dalam video tersebut, meminta maaf lantaran membuat kegaduhan dan meresahkan masyarakat.
“Kami berikan kesempatan kepada warga yang bersangkutan untuk membuat video klarifikasi karena perbuatannya membuat warga resah,” kata dia.
Polisi pun meminta warga Pringapus yang melintas di jalan tidak khawatir karena pembegalan tersebut adalah cerita fiktif SN.
Sementara itu laporan palsu terkait begal juga terjadi di Wonogiri
Seorang istri nekat berbohong menjadi korban begal viral di media sosial.
Alasannya, ia takut dengan suaminya karena telah menghilangkan motor dan handphone.
Sang istri pun merekayasa sebagai korban begal di Ngadirojo Wonogiri, Rabu (29/5/2024) malam.
Dikutip dari Tribun Solo, aksi pembegalan itu terjadi di Dusun Pondok Kulon Desa Pondok Kecamatan Ngadirojo dan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.
Korban berjenis kelamin perempuan yang merupakan warga Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi.
Korban kehilangan Honda Spacy plat AD-5198-I.
Baca juga: Istri Bohong Suami Tewas Kecelakaan Ternyata Dibunuh Sendiri, Ajak Selingkuhan, Warga Sudah Curiga
Polisi saat melakukan klarifikasi atas kabar dugaan pembegalan yang terjadi di wilayah Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, polisi memastikan tidak ada peristiwa dugaan tindak pidana pencurian yang terjadi.
Ia menyebut, warga yang mengaku menjadi korban tindak pidana dugaan pencurian atau yang ramai disebut pembegalan itu berinisial UK.
“Kita sudah klarifikasi, mengumpulkan bukti dan petunjuk. Hasil penyelidikan tidak ada peristiwa dugaan pencurian yang dialami korban UK,” kata dia, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsek Ngargoyoso, Polres Karanganyar.
Hasilnya, di Rabu siang, UK itu hendak melaporkan tindak pidana penipuan.
Anom menyebut saat itu korban melaporkan penipuan yang dialaminya yang membuat sepeda motor merk Honda Spacy AD-5198-I dan satu handphone Redmi 9A hilang.
“Penipuan terjadi di wilayah hukum Polsek Ngargoyoso. Jadi tidak ada pencurian di Desa Pondok, Ngadirojo seperti yang beredar,” jelas Kasi Humas.
Anom menambahkan, motif warga itu hingga membuat kabar menjadi korban pembegalan adalah takut dengan suaminya karena sepeda motor dan handphone-nya telah hilang.
“Takut sama suaminya karena jadi korban penipuan di Karanganyar, jadi membuat rekayasa itu,” pungkas dia.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Grid