Balas AS, China Larang Perangkat PC Pakai Chip Intel dan OS Windows

China mengeluarkan peraturan keras yang melarang semua perangkat komputer dan server pemerintahan menggunakan chip Intel dan AMD

Balas AS, China Larang Perangkat PC Pakai Chip Intel dan OS Windows

China mengeluarkan peraturan keras yang melarang semua perangkat komputer dan server pemerintahan menggunakan chip Intel dan AMD serta sistem operasi Windows. Sebagai gantinya, China menginginkan semua perangkat komputer dan server menggunakan produk lokal dan meningkatkan rasa nasionalisme.

Tentunya, kebijakan terbaru China sebagai balasan pemerintah AS yang selalu ketakutan dengan perkembangan teknologi China yang begitu masif. Dengan alasan keamanan nasional, pemerintah AS memblokir dan melarang perusahaan AS menggunakan produk-produk asal China. Salah satu korbannya adalah Huawei yang dilarang menggunakan produk Google sehingga OS Android menghilang dari HP Huawei keluaran terbaru. Yang terbaru, aplikasi TikTok milik ByteDance China bakal dilarang beroperasi di AS, menyusul lolosnya RUU pelarangam TikTok di parlemen.

Alasan lainnya, pemerintah China ingin memprioritaskan teknologi domestik dan mengurangi ketergantungan pada teknologi impor. Aturan tersebut diumumkan sebagai respons terhadap ketegangan dagang antara China dan AS, di mana AS telah memberlakukan sanksi terhadap produk teknologi China dan membatasi ekspor chip dan teknologi ke China seperti dikutip Financial Times.

Pedoman pengadaan pemerintah China memerintahkan instansi pemerintah di tingkat kota untuk menggunakan prosesor dan sistem operasi yang "aman dan andal" dari 18 produk yang disetujui, termasuk dari Huawei dan Phytium yang terdaftar dalam daftar hitam ekspor AS. Kebijakan ini diarahkan untuk mencapai kemandirian teknologi dalam sektor militer, pemerintahan, dan negara.

Langkah China ini berpotensi mengurangi pendapatan perusahaan AS seperti Intel, AMD, dan Microsoft di negara tersebut. Sebaliknya, perusahaan dalam negeri seperti Huawei dan Phytium akan menjadi pemasok utama chip di China. Meskipun China merupakan pasar yang besar bagi perusahaan AS seperti Intel dan AMD, langkah ini mengindikasikan perubahan yang signifikan dalam dinamika industri teknologi global.

Tahun lalu, China berkontribusi sebesar 27 persen dari total penjualan Intel di seluruh dunia sementara bagi AMD berkontribusi sebanyak 15 persen. Penjualan produk Microsoft di China tidak begitu besar akan tetapi, Presiden Microsoft Brad Smith menjelaskan kepada Kongres AS pada tahun lalu bahwa China berkontribusi sebesar 1,5 persen dari total pendapatan mereka.

Di sisi lain, bagi perusahaan seperti Huawei atau Loongson yang dengan cepat mengembangkan CPU buatan sendiri, ini merupakan kabar gembira. Mereka akan menyaksikan adopsi secara besar-besaran, sehingga memicu semangat inovasi dan penelitian dan pengembangan dalam jajaran produk mereka.

Baca Juga: Microsoft Luncurkan PC AI Pertamanya Surface Pro 10, Ini Fiturnya

Baca Juga: Teknologi AI Bakal Tingkatkan Efisiensi Industri Konstruksi 2024

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow