Informasi Terpercaya Masa Kini

“Dirayu” Majikan hingga Dijanjikan Haji, Mantan TKI Ini Pilih Pulang ke Indonesia buat Kuliah

0 6

BOGOR, KOMPAS.com – Nuryati Solapari (45) tetap berpegang teguh pada cita-citanya untuk berkuliah kendati mendapat tawaran menggiurkan dari majikannya di Arab Saudi.

Saat itu, majikan Nuryati memberi iming-iming hadiah ibadah haji untuk orangtuanya hingga investasi hotel dan rumah sakit. Namun, untuk mendapatkan hadiah tersebut, Nuryati harus bekerja di bawah sang majikan selama 10 tahun.

“Saya digoda, ditawari orangtua diberangkatkan haji, sampai mau ngasih usaha. Waktu itu yang ditawari ke saya itu rumah sakit sama hotel di Indonesia. Tapi cita-cita saya kuliah lebih besar daripada segalanya,” ucap Nuryati saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

Perempuan kelahiran Serang, Banten, 2 Juni 1979 ini bersikukuh, tujuannya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) adalah untuk mencari biaya kuliah, bukan yang lain. 

Baca juga: Dari Kardus Mi Instan ke Gelar Doktor, Kisah Nuryati Jadi TKI buat Cari Biaya Kuliah

Nuryati selalu teringat betapa hatinya sedih melihat teman-temannya bisa melanjutkan kuliah, sementara ia yang merupakan lulusan terbaik SMA Prisma, Kota Serang, tak punya biaya melanjutkan pendidikan tinggi. 

Oleh karenanya, sejak 1998, Nuryati bekerja sebagai pengasuh anak dari majikannya yang berprofesi sebagai dokter di Tabuk, Saudi Arabia.

Di tengah kesibukannya, Nuryati memanfaatkan waktu luang untuk belajar. Hal ini membuat majikan Nuryati terkesan dan menghargai keinginannya untuk mengenyam pendidikan.

“Saya bilang ke majikan, tujuan saya ke Arab itu untuk mengumpulkan uang agar bisa kuliah. Majikan saya heran, karena biasanya orang datang ke Arab untuk bekerja agar bisa bayar utang atau beli tanah,” kata dia.

Setelah dua tahun bekerja, majikan Nuryati terus memintanya agar tinggal lebih lama dengan beragam tawaran menggiurkan.

Tak tergoda, Nuryati justru semakin mantap untuk pulang mewujudkan mimpinya menjadi seorang sarjana.

“Hingga akhirnya waktu itu saya sedang menonton televisi dan melihat prosesi wisuda. Saya langsung nangis. Dalam hati saya bilang, saya harus pulang dan kuliah,” ungkap Nuryati.

Dua tahun bekerja sebagai TKI, pada tahun 2000, Nuryati akhirnya kembali ke Indonesia.

“Majikan saya memahami keputusan itu. Mereka bilang ‘Ini hidup kamu, kami tidak akan memaksa’,” ujar dia.

Baca juga: Ahli TPPU Sebut Mafia Narkotika Hong Kong Manfaatkan TKI Jadi Sarana Cuci Uang

Dengan uang hasil kerjanya, Nuryati mendaftar di Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang. Selang 3,5 tahun, ia lulus dengan predikat cum laude.

Tidak berhenti di situ, Nuryati melanjutkan pendidikan magister hukum di Universitas Jayabaya, Jakarta.

Lalu, tahun 2011 Nuryati melanjutkan S3 dan meraih gelar doktor dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung dengan predikat memuaskan.

Saat ini, Nuryati menjadi dosen di Fakultas Hukum Untirta dan aktif sebagai pekerja sosial. Ia memberdayakan serta memberikan advokasi kepada calon TKI, mantan TKI, dan keluarga mereka.

“Saya lulus S3 tahun 2016 terus pernah jadi Komisioner Bawaslu Banten tapi hanya satu periode karena saya tidak mendaftar lagi. Akhirnya dari tahun 2006 sampai sekarang saya jadi dosen,” ungkap Nuryati.

Leave a comment