Informasi Terpercaya Masa Kini

Gus Nadir Sebut 5 Kader NU yang Berkunjung ke Israel Terjebak Propaganda

0 39

JAKARTA, KOMPAS.com – Cendikiawan Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Husen atau Gus Nadir menilai, lima kader NU yang berkunjung ke Israel terjebak dalam propaganda yang dilakukan oleh negara zionis tersebut.

“Menurut saya, peperangan itu kan tidak hanya sekadar tembak menembak, tetapi juga ada propaganda. Mereka tidak sadar mereka terjebak dalam propaganda ini,” ujar Gus Nadir dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa (16/7/2024).

Gus Nadir mengatakan, kunjungan 5 kader NU ini sebenarnya hal lumrah yang dilakukan oleh beberapa cendekiawan lainnya.

Menurut  Gus Nadir, yang menjadi soal adalah lima orang kader NU tersebut tidak paham kondisi lapangan dan geopolitik yang sedang terjadi di Palestina dan Israel.

Baca juga: Gus Yahya Minta Maaf dan Ungkap Kronologi Aktivis NU Bertemu Presiden Israel

“Menjadi persoalan ketika mereka tidak paham peta di lapangan, akibatnya kunjungan mereka itu seolah-olah bagian dari propaganda, untuk jalan-jalan dan menunjukan Israel sangat terbuka dengan gagasan perdamaian,” ujar dia.

Gus Nadir juga meragukan misi perdamaian kelima kader NU ini, karena banyak orang yang lebih memiliki otoritas menyampaikan pesan damai.

Namun, Israel terus menutup telinga dan masih melakukan kejahatan perang di wilayah Gaza, Palestina.

“Padahal pada kenyataannya kita tahu seruan dari Sekretaris Jenderal PBB maupun seruan damai dari Vatikan bahkan dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri kita itu tidak berefek sama sekali, apalagi mereka. Mereka yang tidak punya bergaining power,” ucap dia.

Baca juga: Gus Yahya Ungkap Ada Pelobi Dekati 5 Pengurus NU agar Mau Berangkat ke Israel

Lima orang aktivis NU yang bertemu Herzog adalah Zainul Maarif, dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) yang juga Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta, Munawir Aziz sebagai Sekretaris Umum Persatuan Pencak Silat yang juga juga Sekum Pagar Nusa.

Kemudian, Nurul Barul Ulum dan Izza Anafisa Dania adalah anggota dari Pimpinan Pusat Fatayat NU, serta Syukron Makmun adalah Ketua Pengurus Wilayah NU Banten.

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyebutkan, mereka diajak secara personal oleh organisasi advokasi kepentingan Israel yang menyusup ke Indonesia.

Menurut Gus Yahya, para aktivis NU itu ditawari untuk berdialog dengan pemikir zionis Israel, tetapi tidak menyangka bahwa mereka akan dipertemukan dengan Presiden Israel.

“Memang mereka di sana programnya adalah sekadar pertemuan-pertemuan intervene dialog di sana dengan berbagai pihak. Katanya tanpa agenda pertemuan dengan presiden Israel sebelumnya, dan itu mendadak di sana,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya pun telah mengucapkan permintaan maaf atas tingkah lima kadernya ini dan akan menjatuhkan sanksi sesuai aturan internal organisasi.

Leave a comment