JAKARTA, KOMPAS.com – Berkembangnya tren-tren di industri kecantikan memunculkan berbagai macam jenis perwatan wajah yang digandrungi kaum hawa.
Tak sedikit orang yang tak ingin melewatkan tren tersebut, karena FOMO (Fear of Missing Out).
Dermatolog dari Dermalogia Clinic dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE mengungkap, fenomena ini sering ia temukan. Di mana orang datang ke klinik kecantikan hanya untuk mendapat jenis perawatan yang sedang tren.
Baca juga: Pemanfaatan AI di Industri Kecantikan Diprediksi Jadi Tren Tahun 2025
“Banyak orang yang ke klinik kecantikan itu langsung pilih jenis perawatan yang diinginkan saja, tetapi itu belum tentu yang mereka butuhkan,” kata Arini dalam Re-Opening of Dermalogia Gading Serpong di Acta Brasserie Gading Serpong, Tangerang, Sabtu (30/11/2024).
Ia menyebutkan, setiap orang memiliki kondisi dan juga permasalahan kulit yang berbeda-beda.
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu faktor gaya hidup.
Terutama perawatan untuk mengatasi penuaan, yang mana satu jenis perawatan tidak bisa digeneralisir untuk setiap orang.
“Jenis perawatan setiap orang, khususnya untuk anti aging itu berbeda-beda setiap orang. Karena bagian-bagian yang mengalami penuaan di setiap orang juga berbeda,” jelas dia.
Oleh sebab itu, ia mengimbau untuk menganalisis secara menyeluruh mengenai kondisi dan permasalahan kulit yang dihadapi.
Hal ini dapat membantu sang dokter dan juga kamu untuk menentukan rekomendasi perawatan wajah yang tepat seperti apa.
“Itulah pentingnya menganalisis kebutuhan kulit, agar bisa menyesuaikan dengan perawatan yang hendak dilakukan. Salah satunya dengan teknologi AI yang membantu analisa kondisi kulit secara holistik,” ujar Arini.
Baca juga: 4 Jenis Perawatan Kulit Terlaris di Klinik Kecantikan
Selain itu, pemilihan jenis perawatan kulit yang sesuai kebutuhan juga dapat lebih menghemat biaya, loh.
“Kalau jenis perawatan yang diambil tepat sasaran, maka akan lebih menghemat biaya dan hasilnya pun lebih maksimal,” ungkap dia.