Informasi Terpercaya Masa Kini

Tumbuh dengan Orang Tua yang Bercerai? Ini 8 Perilaku yang Akan Anda Miliki di Masa Dewasa

0 3

PROKALTENG.CO – Tumbuh dengan orang tua yang bercerai bisa memberikan pengalaman emosional yang mendalam, yang berpengaruh pada cara seseorang berkembang dan berinteraksi dengan dunia. Pengalaman ini sering kali menciptakan pola perilaku tertentu yang terbawa hingga masa dewasa.

Meskipun tidak selalu terlihat dengan jelas, ada sejumlah perilaku halus yang sering dimiliki oleh orang yang tumbuh dalam keluarga yang bercerai.

Psikologi mengungkapkan bahwa dampak dari perceraian orang tua bisa membentuk cara kita mengatasi tantangan, membangun hubungan, hingga menghadapi ketidakpastian hidup.

Dilansir dari laman Global English Editing, berikut merupakan 8 perilaku yang dimiliki oleh orang yang tumbuh dengan orang tua yang bercerai, menurut psikologi.

  1. Dewasa sejak dini

Tumbuh di lingkungan di mana Anda harus berperan sebagai pendukung bagi orang tua atau mengurus adik-adik, membuat Anda harus dewasa lebih cepat daripada anak-anak seusia Anda.

Anda cenderung sudah memahami masalah orang dewasa sejak usia muda, yang bisa mengakibatkan Anda memiliki sikap dan tanggung jawab yang lebih dewasa.

Kedewasaan dini inilah yang memberi Anda wawasan yang lebih luas tentang kehidupan, tetapi juga bisa menyebabkan Anda merasa terlalu terbebani oleh tanggung jawab di usia muda.

  1. Sulit untuk terbuka

Ketika Anda melihat orang tua Anda mengalami masa-masa sulit, inilah yang membuat Anda membangun tembok emosional sebagai perlindungan.

Anda cenderung merasa lebih aman jika tidak membiarkan orang lain terlalu dekat, karena dengan cara itu Anda mengurangi risiko kecewa atau terluka.

Akibatnya, Anda cenderung menyimpan perasaan Anda sendiri dan sulit meminta bantuan, meski Anda membutuhkannya. Ini adalah bentuk perlindungan diri yang terbentuk dari pengalaman Anda, meskipun kadang membuat Anda merasa terisolasi.

  1. Selalu siap menghadapi hal yang terburuk

Instabilitas yang Anda rasakan akibat perceraian orang tua bisa memicu perasaan bahwa sesuatu yang buruk bisa terjadi kapan saja.

Anda cenderung selalu memikirkan kemungkinan terburuk, bahkan saat situasi terlihat baik-baik saja.

Anda juga cenderung menyusun rencana cadangan untuk segala hal dan merasa lebih aman ketika memiliki kontrol terhadap keadaan.

Sikap waspada inilah yang membuat Anda terlihat sangat bertanggung jawab dan siap menghadapi apa pun, tetapi sebenarnya, ada rasa cemas yang tersembunyi di balik kesiapan tersebut.

Meskipun sikap kewaspadaan ini sangat bermanfaat, penting juga bagi Anda untuk belajar mempercayai kestabilan masa kini dan menikmati hidup tanpa kekhawatiran yang berlebihan.

  1. Memiliki kemandirian yang kuat

Tumbuh di antara orang tua yang bercerai sering kali membuat Anda harus mengandalkan diri sendiri. Anda belajar untuk mengatasi masalah sendiri, tanpa banyak meminta bantuan dari orang lain.

Anda lebih memilih menyelesaikan tugas sendiri, karena terbiasa dengan perasaan bahwa Anda harus mengendalikan hidup Anda sendiri.

Kemandirian inilah yang merupakan bukti ketahanan Anda, tetapi kadang bisa membuat Anda sulit mempercayai orang lain atau membiarkan mereka membantu Anda.

Anda akan merasa bertanggung jawab untuk mengurus segala hal sendiri, yang bisa menyebabkan stres jika Anda terlalu membebani diri sendiri.

  1. Kesulitan dengan komitmen jangka panjang

Melihat perceraian orang tua saat kecil bisa meninggalkan kesan bahwa komitmen jangka panjang tidak selalu bertahan.

Ini bisa membuat Anda ragu-ragu ketika harus membuat keputusan besar dalam hidup, seperti menjalani hubungan serius, memilih karier tetap, atau menandatangani kontrak jangka panjang.

Anda akan selalu mencari celah untuk keluar, selalu waspada terhadap tanda-tanda masalah, dan siap meninggalkan situasi jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan.

Meskipun kekhawatiran ini bisa dimengerti, penting untuk diingat bahwa pengalaman orang tua Anda tidak menentukan masa depan Anda.

Anda memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan, jika Anda memilih untuk melakukannya dengan hati-hati dan penuh perhatian.

  1. Sering menjadi penengah dalam konflik

Jika Anda sering menyaksikan konflik antara orang tua saat kecil, Anda tanpa sadar telah belajar bagaimana menjadi sosok penengah.

Anda terbiasa berada di tengah-tengah pertengkaran, berusaha menjaga kedamaian dan mengurangi ketegangan.

Kemampuan ini sering kali terbawa hingga dewasa, di mana Anda dengan mudah melangkah ke peran sebagai perantara dalam konflik di tempat kerja atau di antara teman-teman Anda.

Meskipun kemampuan ini berharga, penting untuk diingat bahwa Anda tidak selalu harus menjadi orang yang menyelesaikan semua masalah.

Terkadang, memberi ruang bagi orang lain untuk menyelesaikan perselisihan mereka sendiri bisa lebih baik untuk kesejahteraan emosional Anda.

  1. Anda pandai dalam beradaptasi

Tumbuh dengan orang tua yang bercerai berarti Anda sering kali harus berpindah antara dua rumah, mengikuti jadwal yang berubah-ubah, dan menyesuaikan diri dengan aturan yang berbeda di setiap tempat.

Pengalaman ini mengajarkan Anda bahwa perubahan adalah bagian dari hidup, dan hal itu membuat Anda lebih fleksibel daripada kebanyakan orang.

Anda belajar menerima ketidakpastian sejak kecil, sehingga saat Anda menghadapi situasi baru atau perubahan mendadak, Anda cenderung tetap tenang dan tidak panik.

Keahlian inilah yang menjadi kekuatan Anda dalam berbagai situasi, baik di lingkungan kerja, hubungan pribadi, atau ketika menghadapi tantangan kehidupan.

  1. Memiliki empati yang lebih tinggi

Saat tumbuh di lingkungan yang penuh dengan emosi yang kompleks, seperti perpisahan orang tua, Anda terbiasa merasakan dan memahami perasaan orang lain.

Anda belajar mengenali tanda-tanda emosi yang halus, seperti perubahan nada suara, bahasa tubuh yang berbeda, atau ekspresi wajah yang tidak biasanya.

Keterampilan ini membuat Anda sangat peka terhadap perasaan orang lain, sehingga Anda dapat memberikan dukungan dengan tepat waktu.

Anda adalah orang yang mampu menawarkan kenyamanan atau kata-kata yang menenangkan sebelum seseorang meminta bantuan.

Sensitivitas ini adalah hasil dari pengalaman masa kecil yang mendorong Anda untuk lebih memahami situasi emosional orang lain. (pri/jawapos.com)

Leave a comment