Informasi Terpercaya Masa Kini

Tips Parenting, Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

0 2

Bisnis.com, JAKARTA – Anak-anak seringkali merasa minder dan tidak percaya diri. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pola asuh orangtua yang kurang memperhatikan sifat dan tumbuh kembang anak.

Sebagai orang tua, ini merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Karena bagaimanapun, pertumbuhan anak-anak berangkat dari keluarga dan orang tua. 

Anak-anak yang tumbuh dengan rasa percaya diri yang kurang biasanya dilihat melalui sikapnya yang cenderung tertutup, tidak pandai mengekspresikan diri, mudah menyerah, selalu membandingkan diri dengan orang lain, dan takut gagal. 

Dilansir dari Daniel-wong.com dan lemonadeday.org, Jumat (15/11/2024), biasanya sikap kurang percaya diri ini dipicu melalui satu peristiwa yang memengaruhi sang anak, seperti mendapatkan nilai jelek dan mendengar komentar negatif. Hal-hal ini bisa melekat pada anak dan menyebabkan anak memiliki self-esteem yang rendah atau dengan kata lain anak merasa memiliki harga diri yang rendah. 

Simakk tips parenting untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak: 1. Berikan anak tanggung jawab untuk mendorong kemandirian

Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak adalah dengan memberi anak sebuah tanggung jawab. Dalam hal ini, orang tua bisa memberikan tugas-tugas penting yang mudah, seperti membantu menyiapkan makan malam.

Anak-anak akan berkembang pesat saat memiliki peran yang harus dimainkan. Dengan memiliki tanggung jawab, anak-anak akan merasa bahwa dirinya dapat diandalkan sehingga hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Baca Juga : Tips Parenting, Pahami 5 Bahasa Cinta Anak 2. Libatkan anak dalam membuat keputusan

Saat orang tua menanyakan pendapat kepada anak, sang anak merasa bahwa orang tua peduli terhadap pikiran dan perasaannya. Libatkan anak-anak saat membuat keputusan mengenai jam tidur, menetapkan aturan keluarga, memutuskan menu makan malam, dan lain-lain.

Dengan cara seperti ini, anak-anak akan lebih merasa dirinya punya dampak yang kuat terhadap sekitar dan menjadi lebih percaya diri. Hal ini juga akan membantu anak memecahkan masalah atau pun menemukan solusi.

3. Apresiasi anak dengan fokus pada proses bukan hasil 

Saat memuji anak, fokuslah pada proses bukan hasilnya. Dorong anak dengan menghargai kerja keras yang dilakukan untuk memperoleh nilai bagus. Dengan cara seperti ini, anak akan belajar bahwa tidak apa-apa melakukan kesalahan ataupun kegagalan. Seiring berjalannya waktu, anak perlahan-lahan juga akan belajar untuk terus menumbuhkan kepercayaan dirinya. 

4. Berikan kesempatan pada anak untuk menentukan pilihannya sendiri

Banyak anak yang tidak memiliki kendali atas hidupnya karena terlalu banyak diatur oleh orang tua. Mengatur anak memang penting, tetapi bila tidak pernah memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan pilihannya sendiri dapat berdampak sampai sang anak dewasa.

Pada dasarnya, setiap orang merasa tidak berdaya bila tidak mampu membuat keputusan sendiri. Dengan memberikan kesempatan pada anak-anak untuk menentukan pilihannya sendiri, anak akan belajar bertanggung jawab atas pilihan yang telah dipilih dan kedepannya akan belajar dan tumbuh menjadi orang dewasa yang percaya diri. Mulailah dengan memberikan kesempatan untuk menentukan aspek-aspek kecil dalam hidup anak Anda.

5. Tunjukkan ketertarikan pada hal yang anak Anda sukai

Menunjukkan perhatian pada hal yang disukai oleh anak Anda dapat mendorong anak Anda menjadi lebih percaya diri dan bahkan mendorong anak pada minatnya. Perhatian yang orang tua berikan anak membuat anak Anda merasa bahwa dirinya penting dan dicintai.

Orang tua harus selalu mendukung minat dan hobi sang anak, seperti menciptakan lingkungan yang mendukung keterampilan sang anak. Mendukung minat dan hobi sang anak akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak di masa depan dan membuat anak menjadi lebih percaya diri saat melakukan hal yang disukai. 

6. Tanamkan growth mindset sejak dini

Growth mindset atau pola pikir berkembang sangat penting untuk ditanamkan sejak dini pada anak. Hal ini karena bila anak terjebak pada fixed mindset, anak akan sulit untuk berkembang dan merasa kemampuannya terbatas.

Memupuk growth mindset sangat penting untuk memperluas persepsi anak tentang apa yang mampu dicapai. Pola pikir ini mendorong anak-anak menjadi lebih maju dan menanamkan apresiasi abadi terhadap pembelajaran hidup.

Dalam hal ini, orang tua bisa mulai dengan memuji usaha dan proses yang dilakukan sang anak. Alih-alih berkutat pada hasil akhir sang anak, apresiasilah usaha dan proses yang sudah dilakukan oleh sang anak. Pendekatan ini akan mendorong anak untuk melakukan perbaikan diri yang berkelanjutan. 

7. Berikan afirmasi positif pada anak

Afirmasi positif berkontribusi pada pertumbuhan harga diri. Dengan memberikan afirmasi positif, anak-anak akan merasa dihargai dan didukung. Metode ini juga dapat membantu anak-anak mengelola fluktuasi kehidupan dengan rasa percaya diri dan optimis.

Memberikan afirmasi positif juga bisa dilakukan sebelum tidur, misalnya seperti meminta anak untuk merenungkan aspek positif yang anak-anak lakukan selama melakukan aktivitasnya satu hari. Saat anak-anak merefleksikan aspek-aspek positif yang telah dilakukan, anak akan berkonsentrasi pada keberhasilan-keberhasilan kecil yang dilakukan.

Pada saat ini, orang tua bisa memperkuat afirmasi yang anak-anak lakukan sehingga anak-anak dapat merasa bangga atas kemajuan yang dilakukan. Hal ini nantinya akan mendorong rasa percaya diri dan anak siap menghadapi tantangan baru di hari berikutnya. 

8. Jangan terlalu memanjakan anak

Terlalu memanjakan anak dengan menyelamatkan anak-anak dari kesulitan sama saja seperti mengerjakan pekerjaan rumah milik anak Anda. Anak Anda tidak akan mempelajari keterampilan hidupnya yang berharga. Sebaliknya, bila anak mengalami kesulitan, dukung dan dorong anak Anda untuk menjadi anak yang bertanggung jawab.

Bantu anak Anda menemukan strategi untuk memecahkan masalah secukupnya. Hal itu akan mendorong anak Anda menjadi lebih bertanggung jawab dan lebih percaya diri saat mengatasi masalahnya sendiri. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)

Leave a comment