Bikin Merinding Pesan Marteen Paes untuk Skuad Garuda Jelang Lawan Arab Saudi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Pesan menarik dari penjaga gawang atau kiper Timnas Indonesia Marteen Paes usai dikalahkan Jepang 0-4 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada Jumat (15/11/2024).
Dikutip Wartakotalive.com dari akun instagram Marteen Paes tampak memberi semangat pada skuad Garuda jelang laga dengan Arab Saudi, Selasa (17/11/2024) di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
After rain comes sun, Not happy with yesterday’s outcome but we never lose the spirit to fight! Tetap Bersama Indonesia
Setelah hujan datang matahari, meski tidak bahagia kemarin, tetapi kami tidak pernah kalah, tetap semangat berjuang, tetap bersama Indonesia, demikian tulis Marteen Paes pada Sabtu (16/11/2024).
Timnas Indonesia saat ini sedang sedih, setelah digilas Jepang tanpa gol, 0-4, pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/11/2024) malam.
Baca juga: Kalah dari Jepang, Bagaimana Kondisi Timnas Indonesia Harus Melawan Arab Saudi?
Asa rakyat Indonesia melihat Timnas bisa tampil di Piala Dunia kini berada di ujung tanduk.
Upaya PSSI untuk mengangkat harkat dan martabat Timnas Indonesia sudah luar biasa.
Anggaran besar untuk menaturalisasi pemain keturunan Indonesia sudah dilakukan, namun hasilnya belum menggembirakan.
Timnas Indonesia ketika dihadapkan dengan tim yang lebih jago, pasti kalah seperti lawan Jepang.
Terkait hal ini, dua pemain naturalisasi yang baru saja direkrut yakni Calvin Verdonk dan Kevin Diks turut berkomentar.
Baca juga: Timnas Indonesia Jeblok, Shin Tae-yong Berupaya Bangkit, Erick Thohir Siap Mundur jika Gagal
Calvin Verdonk yang menjadi bek, mengakui bahwa kualitas Jepang yang memang bagus dan di atas Skuad Garuda, sehingga dia ogah mencari-cari alasan untuk kekalahan telak yang dialami pihaknya.
Menurutnya, awal pertandingan memang masih diwarnai hujan deras.
Akan tetapi, Verdonk dengan percaya diri mengatakan bahwa suasana hujan dan kondisi lapangan tak memengaruhi tim.
Pemain berusia 27 tahun tersebut mengatakan bahwa situasi ini tak hanya dirasakan oleh Timnas Indonesia.
Dia menilai beratnya situasi hujan ini juga dialami oleh Jepang.
Baca juga: Potret Warga Rela Hujan-hujanan demi Nonton Bareng Timnas Indonesia vs Jepang di SUGBK
Oleh karena itu, dia tak ingin terlihat seolah-olah Timnas Indonesia mencari alasan seusai kalah.
“Ya, tetapi Jepang juga punya masalah yang sama, jadi tidak bisa dijadikan alasan,” ujarnya dikutip dari BolaSport.com.
“Kami punya masalah yang sama, saya tidak bisa bilang kondisi itu memengaruhi kami,” imbuhnya.
Pemain NEC Nijmegen tersebut menilai bahwa Jepang memang tim bagus.
Mereka memiliki kualitas pemain yang bagus, sehingga skuad Garuda mengalami kesulitan membobol gawang mereka.
Baca juga: Striker Bakal Naturalisasi Ole Romeny Bungkam Tinggalkan GBK Usai Laga Timnas Indonesia Vs Jepang
“Pertandingan yang sulit seperti yang Anda katakan, kami sudah melakukan persiapan tetapi Jepang memang sangat bagus,” kata Verdonk.
Dengan hasil Timnas Indonesia ini, Verdonk pun menekankan agar tim bangkit di lima laga sisa.
Untuk pertandingan terdekat, tim asuhan Shin Tae-yong bakal menghadapi Arab Saudi di SUGBK, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Dalam laga ini, tim asuhan Shin Tae-yong diwajibkan meraih kemenangan apabila ingin menjaga asa lolos ke putaran keempat.
Saat ini Tim Merah Putih berada dalam situasi kritis karena mereka tertahan di posisi juru kunci dengan hanya mengemas 3 poin.
Apabila ingin lolos ke putaran keempat, setidaknya mereka harus finis di posisi 4 besar.
Untuk itu, pertandingan melawan Arab Saudi menjadi laga penting dan Skuad Garuda harus bangkit.
Sementara itu, Kevin Diks yang resmi menjalani debutnya bareng Timnas Indonesia, mendapat kesan berbeda.
Pemain FC Copenhagen tersebut memang baru menjalani debutnya bersama Tim Merah Putih setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) beberapa waktu lalu.
Dalam laga melawan Jepang ini, Kevin Diks langsung mendapatkan kepercayaan dari Shin Tae-yong.
Pemain berusia 28 tahun tersebut masuk menjadi starter dan beberapa kali berhasil membuka peluang buat Timnas Indonesia.
Walaupun demikian, akhirnya debut Kevin Diks ini tak berjalan dengan mulus.
Hal ini karena Kevin Diks belum bisa tampil maksimal selama pertandingan melawan tim berjulukan Samurai Biru tersebut.
Kevin Diks terpaksa harus ditarik keluar jelang pertandingan babak pertama berakhir.
Pemain keturunan Indonesia-Belanda tersebut ditarik keluar pada menit ke-41 karena dia mengalami cedera.
Menanggapi hasil ini, mantan pemain Empoli FC tersebut mengakui bahwa debutnya tak berjalan dengan mulus.
Namun, dia menekankan bahwa momen debut ini akan selalu diingat dengan baik.
“Saya pikir nantinya saya akan bisa melihatnya secara positif,” ujar Kevin Diks.
Dalam laga ini, Diks mengatakan bahwa sebenarnya Timnas Indonesia memulai pertandingan dengan baik.
Timnas Indonesia sempat bermain bagus hingga menit ke-30 baik dalam menyerang maupun bertahan.
Namun, semua mulai buyar setelah Jepang memimpin melalui gol bunuh diri yang dicetak Justin Hubner pada menit ke-35.
Setelah kebobolan, situasi pertandingan pun berubah dan efek ditariknya Kevin Diks juga cukup terasa.
Timnas Indonesia mengalami kesulitan mengembangkan permainan.
Jay Idzes dan kawan-kawan justru lebih sering mendapatkan tekanan dari Jepang sehingga akhirnya mereka menelan kekalahan.
Terkait situasi ini, Kevin Diks mengaku ingin melihat dari sisi positif agar tim bisa lebih baik ke depannya.
Diks tak berbicara banyak tetapi dia menyayangkan Timnas Indonesia kebobolan banyak gol dan dirinya mengalami cedera.
Menurutnya, situasi ini tentu tak ada yang spesial karena dia harus mengalami cedera dan ditarik lebih cepat.
“Awalnya berjalan baik tetapi kami tidak mencetak gol,” kata Kevin Diks.
“Lalu mereka mencetak gol dan saya mengalami cedera,” tuturnya.
Untuk itu, situasi ini tak menyenangkan karena Kevin Diks gagal menjalani debut manis lantaran diwarnai kekalahan dan cedera yang menghantamnya. (*)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini