6 Kebiasaan yang Memperparah Stroke, Jangan Lagi Disepelekan!
GridHEALTH.id – Saat mengalami stroke, pasien membutuhkan perawatan intensif agar cepat pulih.
Selain itu, kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele tapi justru memperburuk kondisi juga harus dikurangi.
Ya, mengetahui kebiasaan-kebiasaan ini dan bagaimana menghindarinya adalah langkah penting untuk pemulihan dan pencegahan stroke lanjutan.
Lantas, apa saja kebiasaan yang dapat memperparah kondisi stroke?
Berikut beberapa yang dilarang beserta cara menghindarinya.
Kebiasaan yang memperparah kondisi stroke dan cara menghindarinya
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa kebiasaan yang bisa memperparah kondisi stroke:
1. Mengabaikan pola makan yang sehat
Asupan makanan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan gula dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol. Ini adalah faktor risiko utama yang dapat memperparah kondisi stroke.
Pasien stroke sangat disarankan untuk menghindari makanan cepat saji dan makanan olahan, serta lebih fokus pada makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Tidak aktif secara fisik adalah kebiasaan yang berbahaya bagi penderita stroke. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan menjaga berat badan ideal.
Penderita stroke yang tidak berolahraga cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke ulang. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau latihan ringan lainnya dapat membantu meningkatkan kondisi kesehatan mereka.
3. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Merokok dan alkohol memiliki dampak buruk bagi pasien stroke. Merokok dapat mempersempit pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan merusak arteri, sehingga memperparah kondisi stroke.
Baca Juga: Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke, Hindari Sekarang!
Begitu juga dengan alkohol, yang dapat menaikkan tekanan darah dan menyebabkan gangguan pada fungsi hati.
Bagi pasien stroke, sangat penting untuk berhenti merokok dan menghindari alkohol atau setidaknya membatasi konsumsinya secara drastis.
4. Mengabaikan pengobatan yang diresepkan
Pasien stroke sering kali harus mengonsumsi obat untuk menjaga tekanan darah dan mencegah penggumpalan darah. Namun, mengabaikan pengobatan yang diresepkan atau berhenti meminumnya tanpa persetujuan dokter bisa menjadi kebiasaan yang sangat berbahaya.
Obat-obatan ini penting untuk mencegah kondisi stroke memburuk atau kambuh kembali. Penting bagi pasien stroke untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan atau mengubah dosis obat.
5. Kurangnya manajemen stres
Stres berlebihan dapat memperburuk kondisi pasien stroke. Saat seseorang stres, tekanan darah cenderung meningkat, dan ini bisa memicu stroke ulang.
Teknik manajemen stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau konseling, dapat membantu pasien stroke dalam mengelola emosinya dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
6. Kurang tidur yang berkualitas
Tidur berkualitas sangat penting bagi proses penyembuhan pasien stroke. Kurang tidur atau tidur yang terganggu dapat memicu tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko komplikasi stroke.
Cobalah untuk tidur cukup selama 7-8 jam setiap malam, dan pastikan lingkungan tidur nyaman serta tenang.
Menghindari kebiasaan buruk ini dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi bagi pasien stroke.
Konsultasi rutin dengan dokter, menjaga pola makan yang sehat, dan menjalani gaya hidup aktif adalah kunci untuk mengelola kondisi stroke agar tidak semakin parah.
Dengan perubahan gaya hidup yang tepat, pasien stroke memiliki kesempatan yang lebih baik untuk pemulihan dan hidup sehat. (*)
Baca Juga: Sudah Pernah Stroke? Ini Cara Mencegahnya Agar Tidak Kena Lagi