Informasi Terpercaya Masa Kini

4 Kondisi Tubuh Berikut Ini Tidak Dianjurkan Konsumsi Jahe

0 3

TRIBUNHEALTH.COM – Jahe ialah tanaman rimpang yang mengandung berbagai macam nutrisi, seperti serat, vitamin, dan lain sebagainya.

Selain digunakan sebagai bumbu dapur untuk menyedapkan masakan, sejumlah penelitian telah mengungkap banyaknya khasiat saat mengonsumsi rimpang jahe.

Kandungan alami yang dianggap sebagai senjata pada jahe adalah kandungan yang bernama gingerol.

Gingerol adalah minyak alami yang memberikan rasa dan aroma unik pada jahe.

Baca juga: 6 Kebiasaan Baik di Pagi Hari yang Dapat Membantu Turunkan Berat Badan

Kandungan ini juga bekerja sebagai antioksidan dan antiinflamasi yang mencegah berbagai penyakit kronis.

Faktanya, mengonsumsi rimpang satu ini secara rutin memberikan manfaat baik untuk kesehatan tubuh.

Kendati demikian, tidak semua kondisi tubuh boleh mengonsumsi jahe, terdapat beberapa kondisi yang harus menghindari jahe.

Baca juga: 5 Manfaat Makan Buah Delima untuk Kesehatan, Turunkan Gula Darah hingga Tekanan Darah

Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Konsumsi Jahe

Meski jahe secara umum dianggap aman untuk dikonsumsi, namun ada kalanya seseorang dianjurkan untuk membatasi atau bahkan menghindarinya sama sekali.

Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa kondisi tubuh yang tidak dianjurkan untuk makan atau minum jahe.

1. Riwayat asam lambung

Orang yang memiliki riwayat penyakit asam lambung atau refluks asam harus mewaspadai asupan jahe.

Penyakit asam lambung adalah kondisi saat cairan asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.

Dipicu pola makan tak teratur dan stres, penderita umumnya akan merasakan gejala seperti nyeri panas di dada atau heartburn setelah makan dan memburuk ketika berbaring.

Menurut Medical News Today, asupan jahe berlebihan dapat memperburuk gejala asam lambung.

Berdasarkan sebuah tinjauan sistematis pada 2020, sebanyak 16 dari 109 penelitian dan ulasan yang diperiksa melaporkan heartburn sebagai efek samping minum air rebusan jahe terlalu banyak.

Namun, artikel pada 2014 menemukan, mengonsumsi 1 gram hingga 1,5 gram jahe kering per hari dapat membantu meredakan sensasi nyeri terbakar di dada.

Baca juga: Manfaat Minum Air Rendaman Kurma Setiap Pagi, Salah Satunya Atasi Gangguan Pencernaan

2. Tekanan darah tinggi

Orang dengan tekanan darah tinggi perlu berhati-hati saat mengonsumsi rimpang jahe dalam bentuk apa pun.

Bukan karena jahe meningkatkan tekanan darah, melainkan efeknya yang dinilai cukup efektif dalam mengontrol tensi.

Faktanya, beberapa penelitian, seperti penelitian pada 2019 yang diterbit dalam Phytotherapy Research menunjukkan, jahe dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan hipertensi.

Namun, orang yang rutin minum obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi dan mengonsumsinya bersama jahe, justru berisiko membuat tensi anjlok.

Oleh karena itu, perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menyesuaikan dosis obat maupun jahe yang akan dikonsumsi.

Baca juga: Manfaat Timun untuk Turunkan Gula Darah, Bagus Dikonsumsi Penderita Diabetes

3. Diabetes

Konsumsi jahe dalam bentuk olahan apa pun sebenarnya bermanfaat membantu menurunkan kadar glukosa darah.

Namun, penderita diabetes perlu memantau kadar gula darahnya dengan cermat jika mengonsumsi jahe dalam jumlah besar.

Mereka yang rutin minum obat diabetes, seperti insulin atau obat antidiabetes oral, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi jahe.

Konsultasi bertujuan untuk mengetahui dosis obat dan jahe yang perlu diminum agar gula darah tetap stabil dan tidak anjlok.

4. Hamil

Sejumlah penelitian telah membuktikan, jahe efektif untuk meredakan mual pada wanita hamil.

Kendati demikian, konsumsi jahe pada wanita hamil pun tak dapat sembarangan.

Rimpang ini memiliki efek antikoagulan yang dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil.

Sebelum mulai mengonsumsi jahe, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

Baca juga: 5 Kebiasaan Sehat yang Justru Dapat Meningkatkan Berat Badan, Apa Saja?

Dosis Jahe yang Aman untuk Dikonsumsi

Bagi orang dengan kondisi normal atau tanpa masalah kesehatan, jahe umumnya aman dikonsumsi setiap hari.

Namun, para ahli menyarankan untuk membatasi maksimal 3-4 gram sehari, serta 1 gram jahe sehari untuk wanita hamil.

Mengonsumsi lebih dari 6 gram jahe sehari telah terbukti menyebabkan masalah pencernaan, seperti refluks asam, mulas, dan diare.

Sementara itu, 1 gram jahe setidaknya setara dengan:

  • Setengah sendok jahe bubuk
  • Satu sendok jahe mentah parut
  • Empat gelas rendaman air dengan setengah sendok jahe parut.

Baca juga: Daftar Produk Alternatif Pengganti Produk Pro Israel di Indonesia, Ada Wings hingga Lion

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Leave a comment