KOMPAS.com – Daun kemangi atau Ocimum basilicum sejak lama dikenal sebagai bahan pelengkap makanan yang disajikan.
Dalam sepiring pecel lele misalnya, daun kemangi sering disajikan sebagai lalapan. Baunya yang wangi dan rasa segar membuat banyak orang menggemari daun kemangi.
Tapi, tahukah Anda, kemangi bukan hanya bisa menjadi pelengkap makanan saja tapi juga “obat” beberapa penyakit?
Baca juga: 6 Khasiat Minum Air Rebusan Daun Kemangi untuk Kesehatan, Apa Saja?
Ya, kemangi berpotensi untuk mengobati penyakit seperti flu dan pilek, masalah pencernaan, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, bahkan jerawat.
Manfaat ini bisa didapatkan karena daun kemangi punya kandungan seperti tanin, saponin, flavonoid, dan lain sebagainya.
Nah, apa saja sih penyakit yang berpotensi disembuhkan dengan daun kemangi?
1. Flu, Pilek, dan Bronkitis
Dikutip dari Tua Saude, daun kemangi mengandung minyak esensial yang dapat membantu mengendurkan otot-otot di saluran pernapasan, meredakan batuk, dan meningkatkan kesehatan paru-paru.
Antioksidan dalam kemangi juga membantu tubuh melawan infeksi virus dan bakteri yang sering menyebabkan flu dan batuk.
Bukan hanya itu, sifat anti-inflamasi dan antimikroba dari daun kemangi juga bisa meredakan iristasi paru-paru.
2. Masalah pencernaan
Daun kemangi mengandung asam ursolik yang punya sifat antioksidan dan anti-inflamasi, sehingga bisa melindungi dan meningkatkan fungsi hati.
Asam ursolik juga bisa bantu meningkatkan pencernaan.
Baca juga: 4 Efek Samping Kemangi, Bisa Pengaruhi Gula Darah dan Tekanan Darah
Sifat anti-spasmodik dari daun kemangi juga bisa mencegah kram perut dan rasa tidak nyaman di lambung.
Bahkan, beberapa kandungan kemangi juga terbukti bisa mengatasi perut kembung.
3. Hipertensi
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Food Properties tahun 2020, para peneliti menemukan bahwa eugenol dalam kemangi berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, membantu menurunkan tekanan darah.
Menariknya, sekitar 3000–5000 mcg dari flavonoid dalam kemangi diyakini dapat membantu dalam mengurangi risiko hipertensi. Ini artinya konsumsi daun kemangi baik untuk pencegahan penyakit kardiovaskular.
Dalam studi lain, antioksidan dalam kemangi seperti flavonoid dan tanin juga disebut bisa bantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
4. Kadar gula darah tingi
Dikutip dari Cleveland Clinic, konsumsi kemangi secara rutin dapat menurunkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2.
Dalam studi laboratorium yang terbit tahun 2017 di Journal of Intercultural Ethnopharmacology, ekstrak daun kemangi mampu menurunkan kadar glukosa pada tikus dengan diabetes.
Senyawa aktif dalam kemangi diketahui menstimulasi produksi insulin dan menghambat produksi glukosa di hati, membantu dalam pengelolaan diabetes.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Kemangi, Salah Satunya Cegah Penuaan Kulit
5. Penyakit kronis
Dikutip dari Health.com, terlalu banyak stres oksidatif atau terpapar radikal bebas dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan asma.
Dalam studi tahun 2022 di jurnal Foods, daun kemangi diketahui memiliki kandungan antioksidan seperti polifenol, asam fenolik, dan flavonoid yang berfungsi untuk melawan radikal bebas.
Dengan begitu, konsumsi daun kemangi bisa bantu mencegah penyakit kronis seperti penyait jantung, kanker, maupun asma.
6. Gigitan serangga
Daun kemangi punya sifat antiseptik dan antimikroba. Dari sifat ini, minyak daun kemangi bisa berpotensi untuk menjadi obat gigitan serangga.
Caranya, oleskan minyak daun kemangi langsung ke kulit yang digigit serangga. Ini efektif untuk mengatasi rasa gatal dan luka di area gigitan serangga.
7. Jerawat
Selain untuk gigitan serangga, minyak kemangi juga bisa diaplikasikan pada jerawat lho!
Antioksidan dan antibakterinya bisa bantu untuk mengatasi masalah jerawat di kulit. Bahkan, minyak daun kemangi juga bisa melindungi kulit dari radikal bebas yang bisa mempercepat penuaan.
Baca juga: [HOAKS] Getah Kemangi Bisa Sembuhkan Gatal pada Kulit
Manfaat daun kemangi sebagai obat beberapa jenis penyakit di atas bukan hanya diperoleh dengan cara dimakan, tapi juga dalam bentuk minyak esensial.
Jadi, apakah Anda tertarik mencoba?