Selain Makanan Asin,7 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Tekanan Darah Tinggi
TRIBUNHEALTH.COM – Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat dikelola melalui aktivitas fisik yang teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan mengikuti diet untuk tekanan darah tinggi.
Makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu menurunkan tekanan darah, sementara yang lain dapat memperburuknya.
Meskipun tidak ada diet yang cocok untuk semua orang untuk meningkatkan kesehatan jantung, membatasi atau menghindari makanan tertentu mungkin diperlukan untuk mengelola tekanan darah secara efektif.
Tekanan darah tinggi ditandai dengan terlalu banyaknya darah yang mengalir melalui arteri sekaligus, yang merupakan masalah global yang terus berkembang.
Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor risiko utama yang dapat dicegah untuk penyakit kardiovaskular dan dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya seperti stroke dan penyakit ginjal kronis.
Baca juga: 8 Makanan yang Mengandung Lemak Trans, Hindari untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Makanan yang Baiknya Dihindari Penderita Darah Tinggi
Makanan asin adalah makanan utama yang harus dikurangi atau dibatasi oleh penderita tekanan darah tinggi.
Terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat menyebabkan tubuh menahan air, meningkatkan volume darah, dan menambah tekanan ekstra pada dinding arteri.
Tekanan tambahan ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya seperti penyakti jantung dan stroke.
Selain makanan asin, terdapat makanan lain yang baiknya dikurangi atau batasi oleh penderita darah tinggi.
Dilansir dari Health, berikut ini makanan yang baiknya dibatasi atau dikurangi oleh penderita darah tinggi.
1. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi
Penelitian menghubungkan asupan lemak jenuh dengan peningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Lemak jenuh berkontribusi terhadap penumpukan plak di arteri, menyebabkan penyempitan dan membatasi aliran darah.
Pembatasan ini dapat mempersulit jantung untuk memompa darah dan meningkatkan tekanan darah.
Batasi asupan lemak jenuh untuk membantu menjaga kesehatan arteri dan menurunkan tekanan darah.
Pedoman Diet terbaru untuk orang Amerika menyarankan untuk membatasi asupan lemak jenuh hingga kurang dari 10 persen dari total kalori harian Anda.
Baca juga: 6 Camilan Tanpa Tambahan Gula untuk Menurunkan Gula Darah
2. Makanan yang mengandung banyak gula tambahan
Makanan yang tinggi gula tambahan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan resistensi insulin, yang penting dalam pengelolaan tekanan darah.
Ada hubungan yang jelas antara asupan gula tambahan jangka panjang dan peningkatkan lemak perut, faktor risiko hipertensi yang penting.
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula tambahan juga menyebabkan lonjakan gula darah, yang selanjutnya menekan kesehatan kardiovaskular dan memicu peradangan.
Pedoman Diet untuk orang Amerika menyarankan untuk membatasi gula tambahan hingga kurang dari 10?ri total kalori harian.
Mengurangi asupan gula mendukung upaya pengelolaan berat badan dan kontrol gula darah, serta meningkatkan kadar tekanan darah yang sehat.
3. Makanan beku
Makanan beku dapat berguna dalam keadaan darurat, namun makanan ini juga mengandung bahan yang dapat memperburuk gejala hipertensi.
Makanan olahan seperti makanan beku sering kali mengandung kadar natrium dan lemak yang tinggi dan telah dikaitkan dengan peningkatkan risiko hipertensi.
Mengonsumsi natrium berlebihan dapat menyebabkan tubuh menahan air, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan darah.
Pilihlah makanan segar rendah natrium dan padat nutrisi yang dapat lebih mendukung pengelolaan tekanan darah.
Baca juga: 10 Alasan Olahraga Pagi Baik untuk Meningkatkan Kesehatan Tubuh
4. Makanan berkolesterol tinggi
Makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat berdampak negatif pada tekanan darah, yang dapat menyebabkan aterosklerosis (penumpukan plak yang menyempitkan dan mengeraskan arteri).
Penelitian telah mengaitkan kadar kolesterol tinggi dengan peningkatkan risiko hipertensi, yang menunjukkan bahwa asupan kolesterol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi seiring berjalannya waktu.
Makanan berkolesterol tinggi juga mengandung lemak jenuh dan komponen tambahan yang dapat memperburuk penanda kesehatan lainnya.
Hal ini bisa berdampak lebih lanjut pada tekanan darah tinggi.
5. Makanan cepat saji berlemak tinggi
Makanan cepat saji berlemak tinggi dapat menghambat upaya untuk memperbaiki tekanan darah.
Makanan ini sering mengandung lemak jenuh dan lemak trans, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan, kadar kolesterol tinggi, dan peradangan tubuh.
Berbagai jenis makanan cepat saji juga dapat mengandung banyak natrium, yang secara langsung memengaruhi status cairan dan tekanan darah.
Baca juga: 6 Makanan Terbaik untuk Menurunkan Kadar Gula Darah, Penderita Diabetes Bisa Mengonsumsinya
6. Bumbu-bumbu
Bumbu dapur sering kali mengandung kadar natrium yang tinggi, yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, sehingga meningkatkan volume dan tekanan darah di arteri.
Banyak bumbu dapur juga mengandung gula tambahan, yang dapat memengaruhi penambahan berat badan dan berdampak negatif pada kontrol gula darah.
Kontrol porsi bumbu dapur sering kali diabaikan dan dapat memengaruhi tekanan darah secara signifikan.
Bumbu dapur biasanya digunakan dalam jumlah kecil yang dapat bertambah dengan cepat, sehingga mudah untuk meremehkan jumlah yang digunakan dan mengonsumsi lebih banyak natrium dan gula daripada yang seharusnya.
Beberapa bumbu-bumbu yang harus dibatasi adalah saus tomat, saus barbeque, saus salad krim, saus cuka, kecap, dan saus teriyaki.
7. Makanan ringan olahan atau kemasan
Makanan ringan olahan dan kemasan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi karena bisanya mengandung banyak natrium, gula tambahan, dan lemak tidak sehat.
Makanan ringan kemasan dirancang untuk memiliki masa simpan yang lama, sehingga senyawa yang mengandung natrium sering digunakan sebagai pengawet.
Banyak camilan olahan juga kekurangan nutrisi penting, sehingga kurang mengenyangkan dan mengharuskan Anda mengonsumsi lebih banyak untuk memuaskan rasa lapar.
Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Membuat Anda Mengalami Penuaan Lebih Cepat, Kurangi dari Sekarang
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)