Informasi Terpercaya Masa Kini

Clingy dalam Hubungan, Salah Satu Ciri Toxic Relationship?

0 52

Di masa awal hubungan romantis, wajar jika kamu kerap menginginkan untuk selalu bersama dengan pacarmu. Ya, bagaimana tidak? Di saat ini adalah fase yang lagi manis-manisnya, bikin kamu sulit untuk pisah barang sedetik dengannya. Dunia pun terasa bak hanya milik berdua, pokoknya yang lain cuma ngontrak!

Sebenarnya sah-sah saja, kok, kalau kamu merasa ingin selalu ada di dekatnya. Tapi, kalau kamu berubah menjadi terlalu melekat dengannya atau clingy, malah bisa berakibat buruk pada hubunganmu.

Misalnya, ingin selalu dilibatkan di setiap aktivitas pasanganmu, merasa sangat marah saat pacarmu belum kunjung membalas pesanmu, sangat cemburu ketika melihat dia berbicara dengan teman perempuannya, atau stalking media sosialnya untuk melihat aktivitas apa saja yang ia lakukan.

Bukannya dapat perhatian, justru dia bisa merasa kamu sebagai beban!

Nah, di artikel kali ini, Popbela akan bahas tuntas seputar clingy di dalam hubungan. Benarkah salah satu ciri hubungan toxic? Simak ulasan selengkapnya berikut ini yuk, Bela!

Clingy dalam hubungan

Clingy atau secara harfiah diartian sebagai melekat merupakan tindakan ketika seseorang berkeinginan untuk selalu dekat dengan orang lain dalam level yang ekstrem, dan cukup umum terjadi dalam hubungan romantis. Tindakan ini biasanya berakar dari perasaan mendalam untuk takut ditinggalkan hingga punya masalah kepercayaan.

Sikap clingy juga sangat biasa ditemui pada seseorang yang memiliki gaya keterikatan cemas atau anxious attachment style. Gaya keterikatan ini bisa tercipta ketika seseorang melekat secara tidak aman dengan orangtua atau pengasuhnya di masa kanak-kanak. Beberapa penyebabnya mulai dari diabaikan secara emosional oleh sosok orangtua, ketidakmampuan orangtua untuk memenuhi kebutuhannya semasa kecil, hingga kehilangan sosok orangtua untuk selama-lamanya.

Menjadi clingy dalam hubungan bisa jadi pertanda toxic relationship. Sebab, bukan hanya bikin pasanganmu terkekang dan terbebani, terlalu melekat pada pasanganmu untuk terus mendapatkan kepastian dan rasa aman akan membuatmu sangat tergantung dengannya. Tentu ini bukanlah ciri hubungan yang sehat, di mana kamu dan pasangan merasa bahagia dan aman saat sendirian, maupun ketika sedang bersama.

Lantas, bagaimana untuk berhenti menjadi clingy dalam hubungan? Simak poin-poinnya berikut ini.

1. Sembuhkan masalah kepercayaan yang kamu miliki

Pertama, kamu perlu menyembuhkan masalah kepercayaan yang kamu miliki. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu bisa menjadi clingy dalam hubungan lantaran punya masalah kepercayaan yang timbul akibat luka yang belum tersembuhkan di masa lalu. Ini bisa disebabkan oleh pola pengasuhan yang tidak aman di masa kecil, atau bahkan pernah diselingkuhi pasangan di masa lalu.

Cara menyembuhkannya, yaitu dengan belajar melepaskan dan memaafkan orang-orang yang pernah menyakitimu, baik secara sengaja maupun tidak. Hanya dengan melepaskan orang-orang tersebut, maka kamu bisa bergerak maju dengan kehidupan yang lebih baik.

Ingatlah bahwa menyembuhkan masalah kepercayaan bukanlah suatu proses yang instan. Jadi, bersabarlah dan berikan kasih sayang pada dirimu sendiri dalam menjalani proses penyembuhan ini ya, Bela.

2. Tingkatkan kepercayaan dirimu

Seseorang yang clingy biasanya sangat ketakutan ketika pasangannya nggak mengikutsertakan dia dalam aktivitasnya. Sebab, hal ini membuatnya merasa sangat dibaikan dan ditinggalkan.

Agar kamu bisa berhenti menjadi clingy dalam hubungan, maka langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah dengan meningkatkan kepercayaan dirimu. Sebab dengan kepercayaan diri yang tinggilah, kamu bisa melepaskan ketakutan ketika pacarmu nggak selalu ada bersamamu.

Caranya bisa dimulai dengan menjadi baik kepada dirimu sendiri. Ucapkanlah afirmasi positif, seperti, “Aku berharga”, “Aku dicintai”, “Aku merasa aman dengan diriku sendiri”, dan lain sebagainya. Lalu, lakukan perawatan diri, sesederhana mandi dengan air hangat, maskeran di akhir pekan, berolahraga, bermeditasi, merias diri, atau dengan pergi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan.

3. Belajar menghargai batasan pasangan

Menjadi clingy berarti kamu kesulitan untuk menghargai batasan personal pasanganmu. Untuk itulah, sekarang saatnya untuk belajar menghargai batasannya.

Berikan dia waktu untuk kehidupannya sendiri, biarkan dia pergi nongkrong dengan teman-temannya. Jangan berusaha untuk menghubunginya setiap saat, karena pacarmu hanya akan merasa risi saat kamu melakukan itu. Sebaiknya, mintalah kepadanya untuk menghubungimu saat sudah sampai di rumah.

Dengan menghargai batasannya, pacarmu juga akan jauh lebih menghargaimu dan membuat hubunganmu menjadi lebih sehat.

4. Sibukkan diri untuk melakukan hobi yang kamu suka

Kamu nggak akan terlalu melekat pada pacarmu saat kamu belajar menyibukkan diri dengan aktivitasmu sendiri. Maka dari itu, mulailah untuk lakukan berbagai hobi yang kamu minati.

Kalau kamu suka olahraga, maka pergilah ke pusat kebugaran atau ikuti kelas olahraga. Kalau hobimu memasak, kamu bisa sibukkan diri dengan mencoba resep baru. Pokoknya, lakukan apa pun yang bisa membuatmu bahagia dan juga produktif ketika kamu sedang sendirian.

5. Perluas jaringan sosialmu

Memperluas pertemanan atau jaringan sosialmu juga akan membantumu untuk tidak terlalu melekat dengan pacarmu. Semakin luas lingkaran sosialmu, maka semakin kecil kemungkinan kamu memfokuskan diri pada pacarmu.

Dengan mengikuti komunitas olahraga atau ikut serta menjadi sukarelawan bisa semakin memperluas lingkaran sosialmu. Atau kamu bisa kembali terhubung dengan teman-teman lamamu. Ajaklah mereka untuk bertemu untuk sekadar ngopi atau nongkrong di mall.

Kesimpulan

Clingy dalam hubungan adalah salah satu ciri dari toxic relationship. Bagaimanapun juga, hubungan romantis yang sehat terjadi ketika setiap pasangan merasa bahagia, baik saat ia sendirian, maupun ketika menghabiskan waktu bersama dengan pasangannya.

Ingatlah bahwa kamu perlu untuk fokus pada kehidupanmu sendiri, termasuk menyibukkan diri dengan melakukan hal-hal yang kamu minati serta mengejar impianmu, bukannya hanya memfokuskan diri pada pacarmu.

Memang, berhenti menjadi clingy dalam hubungan mungkin bisa terasa cukup menyulitkan, terlebih karena hal ini berasal dari lukamu di masa lalu. Maka, hanya kesabaran dan rasa welas asih lah yang bisa membuatmu akhirnya pulih dari luka, hingga akhirnya mampu untuk tidak terlalu melekat dengan pasanganmu.

Kalau kamu merasa kesulitan untuk mengatasinya sendirian, maka konsultasi dengan psikolog atau psikoterapis bisa sangat membantumu.

Jadi itu tadi ulasan lengkap seputar clingy dalam hubungan. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, Bela!

Baca Juga: Suka Dekat-Dekat, 5 Zodiak Ini Ingin Punya Pacar yang Clingy

Baca Juga: 7 Cara Menghadapi Pacar Clingy, Biar Nggak Risih!

Baca Juga: Terlalu Melekat, Ini 7 Tanda Kamu adalah Tipe Pasangan yang Clingy

Leave a comment