Informasi Terpercaya Masa Kini

Pengusaha Mamin Sarankan RI Gandeng China, Cari Solusi Keterbatasan Susu Segar

0 3

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menilai industri pengolahan susu dalam negeri masih kekurangan pasokan susu segar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, termasuk untuk menjalankan program susu gratis yang dicanangkan pemerintah Presiden Prabowo Subianto. 

Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan industri olahan susu lokal cukup aktif menyerap pasokan susu segar lokal. Meski tak dipungkiri, sebagian besar penggunaan bahan baku susu masih import. Untuk itu, dia mendorong kerja sama dengan industri susu dari China. 

“Misalnya untuk program susu, China itu produksi susu cukup besar, sementara Indonesia kekurangan, jadi kita berharap ada kerjasama di sana,” kata Adhi saat ditemui di Hotel Mulia, Senin (11/11/2024). 

Baca Juga : Pemerintah Ancam Cabut Izin Impor Perusahaan yang Tolak Serap Susu Lokal

Bukan tanpa alasan, China merupakan produsen susu yang cukup besar. Laporan dari Reuters menyebutkan bahwa China merupakan produsen terbesar ketiga di dunia dengan total produksi mencapai 42 juta ton pada 2023 lalu, naik dari 30,39 juta pada 2029. 

Sementara itu, merujuk data Kementerian Pertanian disebutkan bahwa kebutuhan susu segar Indonesia sebesar 4,7 juta ton pada 2024. Kendati demikian 

Baca Juga : : Zulhas Ogah Jawab Nasib Peternak dan Pengepul Susu Sapi

Kementan mencatat kebutuhan susu segar Indonesia pada 2024 mencapai 4,7 juta ton. Namun, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 1 juta ton atau sekitar 21% dari total kebutuhan, sedangkan 97% lainnya berasal dari importasi. 

Di sisi lain, Adhi menyebut industri bukan tidak dapat menyerap produk susu segar lokal. Namun, terdapat sejumlah kendala yang menyebabkan serapan industri masih lesu. 

Baca Juga : : Terungkap! Biang Kerok Industri Ogah Serap Susu dari Peternak Lokal

“Saya lagi cek, harusnya kalau dari industri penyerapannya cukup besar. Isunya bukan karena tidak terserap, saya konfirmasi dulu, karena saya yakin penyerapan masih cukup besar karena justru kita kekurangan, gak mungkin gak terserap. Bukan karena standar kualitas juga,” tuturnya. 

Kendati demikian, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya akan bersikap tegas dan mencabut izin impor bagi perusahaan yang enggan memanfaatkan susu dari peternak sapi perah rakyat. 

Bahkan, saat ini Kementan telah menahan rekomendasi impor 5 perusahaan susu. Hal ini dilakukan setelah ada aksi pembuangan susu oleh peternak sapi perah lantaran tidak diserap industri pengolahan susu lokal. 

“Kalau dari lima ada yang masih mencoba, aku cabut izinnya dan tidak boleh impor lagi,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (11/11/2024). 

Kendati tak mengungkapkan nama lima perusahaan itu, Amran menyebut bahwa kelima perusahaan ini telah membuat pernyataan dan ditandatangani bersama. Selanjutnya, pemerintah akan melakukan evaluasi selama satu hingga dua minggu ke depan.

Leave a comment