Informasi Terpercaya Masa Kini

Waduh, Kementerian Kesehatan Malaysia Anggap Lagu APT Rose BLACKPINK Bahaya

0 2

Lagu baru Rose BLACKPINK bersama Bruno Mars, APT sedang trending di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Namun sayangnya, kesuksesan mereka mendatangkan kekhawatiran di sejumlah negara, Bunda.

Terbaru, Kementerian Kesehatan Malaysia melabeli bahwa lagu tersebut sebagai musik berbahaya. Lagu ini dianggap secara terang-terangan mengajak para pendengarnya untuk menormalisasi kehidupan budaya barat dan lifestyle yang tidak sehat.

Mengutip dari CNBC Indonesia, Kementerian Kesehatan Malysia menyinggung istilah ‘APT’ sebagai singkatan apartemen. Ini dianggap sebagai ajakan dan godaan yang erat dengan kehidupan masyarakat Barat.

Selain itu, isi liriknya juga dikritik oleh Malaysia, Bunda. Di antaranya lirik “Kissy face, kissy face, sent to your phone but, I’m trying to kiss your lips for real.”

Pihak Kementerian Kesehatan Malaysia pun menyayangkan bahwa lagu APT ini sering digunakan pengguna media sosial dalam membuat content. Bahkan, anak-anak juga banyak yang terpapar lagu ini dan ikut menyanyikannya. Tentunya ini mendatangkan kekhawatiran bagi sejumlah orang tua di negara tersebut.

Baca Juga : Lagu yang Dilarang Diputar selama Ujian CSAT, Terbaru ‘APT’ Rose BLACKPINK & Bruno Mars

“Sebagai orang tua, pendidik, dan anggota masyarakat, kita harus berhati-hati dalam menerima pengaruh budaya Barat tanpa pertimbangan yang matang. Meskipun mungkin ada berbagai interpretasi dan pendapat penggemar yang membela lagu ini, penting untuk menganalisis liriknya dan membuat penilaian sendiri,” lanjut isi pernyataan tersebut.

Sebelumnya, ramai pembahasan mengenai lagu APT ini juga perlu dihindari oleh orang-orang yang khususnya sedang mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi atau CSAT. Lagu APT dianggap dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian yang seharusnya belajar, tetapi malah menyanyikan ‘apateu’, lirik berulang dalam lagu APT karya Rose BLACKPINK dan Bruno Mars tersebut.

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Leave a comment