Informasi Terpercaya Masa Kini

Era Digital Sebabkan Kemampuan Literasi Anak Muda Menurun, Kok Bisa?

0 3

KOMPAS.com – Di era digital yang serba cepat ini, informasi dapat diakses hanya dengan sekali klik.

Banyak orang cenderung memilih konten singkat, seperti video atau artikel ringkas untuk mendapatkan pengetahuan.

Namun, ternyata kebiasaan ini dapat menurunkan kemampuan literasi seseorang.

Menurut Guru Besar Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, teknologi yang maju memberikan banyak kemudahan.

“Teknologi memiliki banyak cara membuat generasi sekarang, termasuk saya, diuntungkan,” ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Senin (28/10/2024).

Baca juga: 8 Karakteristik Gen Z di Tempat Kerja

Kini, ada banyak platform dan aplikasi yang memudahkan kita untuk mencari, menulis, dan meringkas informasi secara cepat. 

Berbeda dengan zaman dahulu, ketika teknologi belum berkembang pesat, orang-orang harus pergi ke perpustakaan untuk mencari buku, artikel, atau penelitian.

Kebanyakan orang pada masa itu membaca buku untuk mendapatkan informasi, sehingga mereka cenderung memiliki kemampuan literasi yang tinggi.

Sementara generasi muda sekarang, lebih memilih melihat konten di media sosial untuk mendapatkan informasi daripada membaca buku.

Contohnya, mereka sering menonton konten TikTok atau Instagram yang hanya berdurasi 10 detik, merangkum informasi yang dianggap benar.

“Kemampuan literasi orang lama itu tinggi, karena harus baca buku-buku yang tebalnya ratusan halaman. Sedangkan, anak sekarang nonton TikTok saja cuma 10 detik, terus sudah merasa tahu,” pungkas Rhenald.

Baca juga: Sederet Alasan Perusahaan Pecat Pekerja Gen Z, Salah Satunya Kurang Motivasi

Lebih jauh, membaca buku memberikan banyak manfaat, seperti melatih konsentrasi, daya ingat, berpikir kritis dan analitis, serta meningkatkan kemampuan penafsiran.

“Kalau membaca buku panjang, literasinya akan naik; kemampuan membaca, menafsirkan, dan menulis meningkat,” tutur Rhenald.

“Anak muda sekarang jarang membaca buku, membuat kemampuan menafsirkannya jadi lemah,” lanjutnya.

Oleh karena itu, meskipun kita hidup di era digital yang memudahkan akses informasi, membaca buku tetap penting untuk memperkaya pikiran dan memperdalam pemahaman kita.

Leave a comment