Informasi Terpercaya Masa Kini

Akhir Hayat Sam Bobo Sang Pencipta Lagu “Nurlela” dan Royalti yang Tak Lagi Gemilang…

0 10

JAKARTA, KOMPAS.com – Sam Bobo, pencipta lagu legendaris ‘Nurlela’, hanya bisa menikmati sisa-sisa dari karyanya di masa-masa akhir hidupnya.

Di tengah ketenaran lagunya yang pernah bertahan beberapa dekade, penghasilan yang didapatnya berkisar antara Rp 6 juta hingga Rp 10 juta saja setiap tahun.

Jumlah itu nyaris tak cukup untuk membiayai kehidupan keluarganya. Saat Sam jatuh sakit, perjuangan sang istri berjualan kue menjadi tumpuan ekonomi keluarga, hingga akhirnya Sam mengembuskan napas terakhirnya pada 1 Mei 2024.

Akan tetapi, Sam Bobo tampaknya memang tidak begitu menyandarkan kehidupannya pada royalti lagu-lagunya. Dia bahkan kerap mempertanyakan dari mana datangnya angka Rp 6-10 juta yang masuk ke kantongnya setiap tahun.

Baca juga: Perjuangan Maxie Mamiri, Masih Berkarya dan Hidup dari Royalti Lagu di Usia Senja

 

Dia ingin tahu, di mana saja lagu-lagu lawasnya diputar pada masa kini.

Rachma Ninov Bobo (27), anak sulung Sam Bobo bercerita semuanya.

Ninov bilang, penurunan pendapatan royalti sang ayah turun sejak tahun 2010-an. Pria yang lahir pada tahun 1997 itu menyebut, dahulu, royalti sang ayah cukup untuk bisa digunakan menghidupi keluarganya.

Belum lagi, sang ibu juga membantu penghidupan keluarga dengan berjualan kue.

Meskipun begitu, dia menyebut bahwa kehidupan keluarganya jauh dari kemewahan seperti musisi-musisi ternama lainnya.

”Kalau dibilang gemilang-gemilang sih enggak ya. Kita tuh hidup biasa-biasa aja gitu. Kalau saya pribadi cukup-cukup aja, tapi dibilang sarana prasarana kita dari orang tua sih enggak mewah,” kata Ninov saat ditemui di Pamulang oleh Kompas.com, Minggu (13/10/2024).

Baca juga: Kala Royalti Jadi Penopang Hidup Maestro Dangdut Ukat S…

Ninov bilang, masa kejayaan sang ayah justru ketika Sam Bobo sedang lajang. Lagu ’Nurlela’ menjadi salah satu lagu yang hits pada era 1989 dan era 1980 menjadi masa keemasan Sam Bobo.

Sayang, sang ayah sempat menjadi pecandu narkoba dan hal itu yang cukup menghabiskan uang Sam muda.

Ketika sudah berkeluarga, Ninov menyebut pendapatan sang ayah cukup untuk menghidupi keempat anggota keluarga lainnya, meski tidak bergelimang kemewahan. Mereka hidup dalam kesederhanaan.

”Sebelum menikahlah. Itu kan happening banget tuh (lagu Nurlela). Tahun itu kan, ya belum lagi kondisi dimana, almarhum kan sempat jadi kecanduan. Kecanduan, dari situ yang udah dia bangun, udah dikumpul-kumpul dan segala macam, habis semua,” kata Ninov.

Baca juga: Menyapu Jalan Calon Menteri Prabowo-Gibran…

Selepas menikah dan masih sehat, Sam Bobo kerap mengambil project-project aransemen lagu oleh kenalannya. Selain lewat penjualan kue sang ibu, pendapatan Sam Bobo sebagai pembuat lagu adalah hal yang menghidupi keluarga mereka.

Sam Bobo sakit, sang istri jadi tumpuan keluarga

Sam Bobo mulai jatuh sakit pada 2021. Selama tiga tahun, dia berjuang melawan penyakit komplikasinya. Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, dia mesti rutin melakukan cuci darah, hingga pada Mei 2024 Sam Bobo kembali ke pangkuan Tuhan.

Dia meninggalkan sederet lagu yang juga dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi ternama.

Sebut saja ’Kau Aku dan Cinta’ dan ’Nurlela’ yang dinyanyikan oleh Vina Panduwinata, ’Cinta itu Terbuka’ dan ’Ampun’ yang digunakan dalam film Catatan Si Boy, atau ’Dinda’ yang dinyanyikan oleh Utha Likumahua.

Saat sakit, Sam Bobo masih berusaha mencari penghasilan dengan mengaransemen lagu-lagu kawannya. Pasalnya, saat sakit, hanya royalti yang menjadi sumber pemasukan pria kelahiran 1960 itu sebab tubuhnya sudah tidak seproduktif dahulu untuk melakukan aransemen lagu.

”Di hari sebelum parah-parahnya dia tuh sempat bikin, bantuin orang salah satu temannya dia buat bikin lagu, aransemen lagu. Tapi enggak sempat bikin dulu. Karena itu gak kuat lagi kan buat bikin,” kata Ninov.

Walau tidak pernah telat datang, royalti Sam Bobo nyatanya tidak banyak membantu dirinya ketika dalam kondisi sakit. Akan tetapi, Ninov bilang, sang ayah selalu mensyukuri royalti atas usahanya ketika masih muda itu.

Keluarga Sam Bobo akhirnya bertopang pada pendapatan usaha kue sang istri ketika Sam sedang sakit.

”(Pendapatan keluarga) dari ibu. Karena ibu tuh punya usaha kue-kue gitu dan lumayan. Nah itu bisa membantu nutupin keperluan-keperluan yang lain-lain gitu. Kayak ayah sakit, adik sekolah, segala macam. Itu cukup membantu. (Royalti Sam Bobo) Dibilang cukup membantu, iya. Tapi ala kadarnya aja lah,” kata Ninov.

Mensyukuri royalti

Ninov dan keluarga juga tidak menyalahkan besaran royalti yang diterima sang ayah. Pasalnya, sang ayah memiliki hak performing, sehingga royalti yang dikirimkan kepada Sam hanya akan sesuai dengan seberapa sering lagu-lagunya kini diputar.

Sementara itu, lagu ’Nurlela’ yang menjadi kebanggaan Sam Bobo dalam wawancaranya di sebuah akun Youtube, tidak banyak lagi didengarkan pendengar masa kini.

Wajar saja, lagu itu sudah berusia 35 tahun.

“Cuma besarannya kan mungkin karena ini lagu-lagu-lagu yang, anggaplah Nurlela lagu lama, yang sempat booming-booming pada jaman itu, tapi kurang tahu juga di zaman sekarang, kan akhirnya menyebabkan besarannya turun. Jumlahnya turun,” kata Ninov.

Ninov juga menyebut, ketika sang ayah sakit, beberapa musisi ternama juga turut mengulurkan tangan untuk membantu sang ayah.

Sebut saja nama seperti Vina Panduwinata atau Adie MS yang juga memberikan bantuan kepada Sam yang sedang sakit.

”Paling bantuan khusus dari teman-teman. Karena itu satu profesi ketika ada yang sakit, oh ini ada yang sakit, oh kita bantu,” tambah Ninov.

Hingga kini, Ninov bercerita, royalti sang ayah masih didapatkan oleh keluarga yang telah ditinggalkan Sam Bobo. Walau sang ayah tidak lagi membersamainya, namun sang ayah masih turut membantu penghidupan keluarganya.

Leave a comment