Informasi Terpercaya Masa Kini

Umur Berapa Bayi Bisa Tertawa? Ini Faktanya

0 8

Melihat tawa si Kecil merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh orangtua. Ketika sudah sekali saja mendengar tawa si Kecil, pasti Mama dan Papa akan berusaha membuatnya tertawa lagi.

Tertawa pertama bayi merupakan salah satu tonggak penting dalam perkembangannya. Tertawa adalah cara bayi berkomunikasi yang merupakan tanda bahwa ia merasa tertarik atau bahagia dengan apa yang dilihatnya.

Lantas, mulai umur berapa bayi bisa tertawa? Melalui pembahasan kali ini, Popmama.com telah merangkum penjelasan selengkapnya. Simak, yuk, Ma!

1. Umur berapa bayi bisa tertawa?

Dilansir dari Healthline, umumnya bayi akan mulai tertawa saat usianya memasuki tiga hingga empat bulan. 

Namun, jangan khawatir jika si Kecil belum menunjukkan tawa pada usia empat bulan. Pasalnya, setiap bayi memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. 

Tawa pertama bayi dapat dipicu oleh hal sederhana, seperti merasa geli saat tergelitik, melihat mainan, hewan peliharaan, atau saat berinteraksi dengan orangtuanya. 

2. Bagaimana cara membuat bayi tertawa?

Tawa bayi memang bisa membuat siapa saja yang mendengarnya ikut terhibur. Lantas, bagaimana cara membuat si Kecil tertawa?

Berikut adalah cara yang bisa dicoba untuk memancing tawa dari si Kecil.

  • Suara lucu. Bayi mungkin merespons suara-suara yang dianggap lucu dengan tertawa. Misalnya seperti suara letupan, suara kertas, atau sekadar suara siulan.

  • Sentuhan lembut. Menggelitik ringan atau meniup lembut kulit bayi bisa menimbulkan sensasi geli yang kemudian direnspons dengan tertawa. Namun, sebaiknya hindari memancing tawa bayi dengan menggelitik karena tertawa yang tidak terkendali dapat membuat otot dada dan perut berkontraksi, sehingga dapat membuat bayi terengah-engah.

  • Bermain dengan bayi. Bermain permainan sederhana dengan bayi juga bisa memancing tawanya. Misalnya seperti permainan cilukba. Mama bisa memainkan cilukba dengan bayi pada usia berapa pun, tetapi mereka mungkin baru merespons dengan tertawa saat berusia empat hingga enam bulan. 

Selain itu, berikut adalah beberapa ide kegiatan yang bisa memancing tawa si Kecil:

  • Membuat ekspresi wajah yang lucu

  • Menari dengan gerakan yang lucu

  • Menyanyikan lagu

  • Menepuk tangan dan kaki bayi dengan lembut

3. Bagaimana jika bayi terlambat tertawa?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bayi mulai bisa tertawa pada usia tiga hingga empat bulan. Jika pada bulan keempat bayi belum menunjukkan tawa pertamanya, Mama tidak perlu khawatir.

Beberapa bayi cenderung memiliki karakter yang serius dan tidak banyak tertawa seperti bayi lainnya. Kondisi ini merupakan hal normal, terutama jika bayi tetap memenuhi tonggak perkembangan lainnya.

Jadi, fokuslah pada seluruh rangkaian tonggak perkembangan bayi yang sesuai dengan usianya, bukan hanya satu saja. 

4. Kapan harus ke dokter terkait perkembangan bayi?

Jika si Kecil tak kunjung menunjukkan tawa pertamanya setelah usia empat bulan, serta tidak mencapai tonggak perkembangan lainnya, alangkah baiknya jika Mama berkonsultasi dengan dokter anak. 

Ceritakan pada dokter tentang semua tonggak perkembangan yang telah dicapai bayi. Dokter akan menyarankan tindakan selanjutnya, apakah perlu mengamati dan menunggu perkembangan selanjutnya atau dokter akan merekomendasikan tindakan lebih lanjut. 

Misalnya dengan terapi untuk membantu bayi mencapai tonggak perkembangan yang sesuai dengan usianya.

5. Apakah normal jika bayi tertawa saat tertidur?

Melihat si Kecil tertawa memang menjadi momen yang membahagiakan bagi orangtua. Namun, pernahkah Mama dan Papa mendapati bayi tertawa saat sedang tertidur?

Kondisi ini kemungkinan besar terjadi karena bayi memasuki active sleep cycle atau siklus tidur aktif. Di siklus ini, bayi biasanya membuat gerakan tertentu saat tidur, termasuk tersenyum atau tertawa kecil. 

Itu dia rangkuman mengenai umur bayi bisa tertawa. Menyaksikan setiap tahapan perkembangan si Kecil, termasuk tertawa memang menjadi momen yang paling membahagiakan bagi orangtua. 

Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda tumbuh kembangnya terlambat, jangan ragu untuk konsultasikan pada dokter, ya, Ma!

Baca juga:

  • Kapan Bayi Mulai Bisa Merasakan Mimpi Buruk?
  • Kapan Bayi Mulai Berpikir dan Hal Apa Saja yang Dipikirkannya?
  • Kapan Bayi Mulai Menangis Mengeluarkan Air Mata?
Leave a comment