Informasi Terpercaya Masa Kini

Tangis Haru Edbert Kenang sang Ayah,Anak Benny Laos Janji Akan Jaga Ibu dan Kedua Adiknya

0 9

TRIBUNBENGKULU.COM – Bennet Edbert Laos, putra sulung Benny Laos dan Sherly Tjoanda berjanji pada sang ayah akan menjaga ibu dan kedua adiknya.

Bennet Edbert Laos tiba di Indonesia sejak dikabarkan sang ayah meninggal dunia akibat insiden speedboatnya meledak.

Benny Laos memang tidak langsung dimakamkan karena menunggu kepulangan Edbert Laos yang tengah kuliah di Amerika Serikat.

Di samping peti jenazah sang ayah, Edbert Laos tak kuasa menahan tangis melihat Benny Lais terbujur kaku di dalam peti di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subrtoto Jakarta, Senin (14/10/2024) malam.

Dalam video yang diunggah di akun youtube Hermansyah A6, terlihat Edbert Laos mengenakan kemeja putih dengan celana berwarna hitam.

Di hadapan jenazah Benny Laos Edbert Laos menunduk dan berusaha untuk menangan tangis saat mengungkapnkan isi hatinya.

Ia menarik nafas panjang sambil terus meletakan satu tangannya di atas kepala.

“Aku melihat betapa jauh lebih besar duniamu adalah duniaku, hal-hal yang kau lakukan dan aku ingin begitu banyak hal yang ingin kukatakan padamu tapi sulit mengatakannya bahwa aku sangat luar biasa bangga aku bisa memanggilmu ayahku,” ungkapan pilu Edbert dengan bahasa Inggris terdengar sesak menahan tangis.

Edbert meminta maaf kepada mendiang ayahnya karena masih memiliki ego yang tinggi untuk mengatakan banyak hal.

“Papi maafin Edbert jika banyak salah. I know relationships cannot always be perfect and I can understand you. There are many things I want to say to you but my ego won’t let me tell you,” kata Edbert.

Edbert berjanji akan menjaga ibu dan adik-adiknya selepas sang ayah tiada.

“Aku janji akan menjaga dan melindungi mami dan Edrick and Edylin,” ucap Edbert kemudian ditenangkan oleh salah satu rekannya.

“Papi also proud of you Koko, kamu akan menggantikan papi menjadi kepala keluarga, i love you Koko,” kata Sherly Tjoanda yang turut hadir masih terbaring di ranjang.

Baca juga: Pengakuan Sherly Tjoanda Istri Benny Laos Soal Fasilitas RSUD Bobong Semuanya Tidak Ada 

Sherly Tjoanda Ungkap Ada Kejanggalan

Insiden terbakarnya speedboat Benny Laos, masih menjadi perhatian berbagai pihak.

Temrasuk istri mendiang, Sherly Tjoanda yang merasa ada kenaehan saat menaiki speedboat yang ditumpanginya itu.

Istri mendiang Cagub Maluku Utara Benny Laos, Sherly Tjoanda membeberkan hal janggal yang terjadi sebelum tragedi speedboat terbakar pada Sabtu (12/10/2024).

Sebelum insiden terbakarnya speedboat yang menewaskan Benny Laos, rupanya Sherly mengaku mencium bau tak biasa.

Dalam pengakuannya Sherly mengatakan jika ia dan timnya biasa mengisi bensin di pelabuhan dengan cara yang sama dan berulang.

Namun entah di hari itu, momen pengisian bensin justru berakhir miris.

“Kita mampir ke Bobong itu sebenarnya untuk beli bahan makanan karena habis. Biasanya BBM itu diisi kita di kapal baik-baik saja. Enggak tahu kenapa kali ini kapalnya meledak,” kata Sherly dilansir dari Yputube The Hermansyah A6.

Di momen pengisian bensin, Sherly berada di dalam kapal dan sempat tertidur.

Namun di momen tersebut, Sherly sempat merasakan hal janggal.

“Posisinya saya tadinya duduk bersama bapak, tapi karena saya nunggu kelamaan saya masuk ke kamar buat istirahat. Kemudian saya ketiduran, begitu saya bangun, mereka bilang udah isi BBM,” imbuh Sherly.

Rupanya kejanggalan yang dimaksud Sherly adalah ia sempat mencium bau bensin yang tidak seperti biasanya.

Karenanya saat itu Sherly sempat ingin mengecek ke luar kapal tapi dilarang asistennya.

“BBM-nya baunya tidak seperti BBM biasanya. Emang agak bau berbeda, agak nyengit. Saya berpikir mau keluar. Tapi asisten saya bilang ‘ibu masuk aja di dalam, di luar bau’. Akhirnya saya masuk ke dalam,” akui Sherly.

Tak berselang lama setelah Sherly merasakan keanehan tersebut, speedboat yang ditumpanginya tiba-tiba meledak.

Sherly langsung terlempar ke luar kapal dan terjun ke laut.

“Enggak lama sejak itu tiba-tiba kapalnya meledak, saya kelempar ke depan kapal karena pintu kamar terbuka, saya bisa keluar,” imbuh Sherly.

Kala itu Sherly reflek ingin mencari suaminya yang berada di kapal.

Namun saat itu kondisi Sherly lemah hingga kakinya tak bisa digerakkan.

“Saya mau cari bapak, saya mau nyelam balik cari bapak, tapi kaki saya enggak bisa gerak dan semua orang menarik saya untuk naik ke atas,” ujar Sherly.

Setelah insiden itu, Sherly dilarikan ke puskesmas terdekat sementara Benny Laos dibawa ke rumah sakit.

Langsung menemui sang suami, Sherly saat itu masih merasakan denyut jantung Benny Laos.

“Waktu saya datang Pak Benny masih punya denyut jantung. Saya berdoa minta mukjizat, saya panggil nama Tuhan, saya merasa dia lahir sudah susah, dia berusaha menjadi sukses, dia hidup dengan keikhlasan hati, dia selalu bantu orang, enggak mungkin dia selesai di rumah sakit yang tidak ada apa-apanya yang bentuknya sangat tidak layak,” ungkap Sherly sembari menangis.

Pedih dan pilu, Sherly masih tak terima lantaran suaminya tidak ditangani dengan baik pasca-tragedi speedboat terbakar.

“Pak Benny dikasih oksigen dengan pompa begitu saja, dia enggak punya inkubator, Pak Benny masih punya nadi tapi tidak bisa bernapas sendiri. Seandainya ada alat picu jantung, mungkin semuanya akan berbeda,” pungkas Sherly.

Untuk diketahui, jenazah Benny Laos akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat hari ini.

Polisi Usut 2 Orang Tak Dikenal

Polisi usut 2 orang tak dikenal sebelum insiden speetboad ditumpangi Benny Laos terbakar. 

Terbakarnya speedboat Bella 72 di Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10/2024), menyisakan kecurigaan.

Ketua Tim Hukum Benny Laos yakni Hendra Karianga mengungkapkan beberapa poin penting terkait insiden  naas itu.

Pertama, Tim Hukum Benny Laos menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh korban jiwa, korban luka, dan korban selamat atas insiden ini.

“Kami atas nama Tim Hukum Benny Laos, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tragedi yang menelan korban jiwa, termasuk Calon Gubernur Alm. Bapak Benny Laos,” ungkap Hendra, Minggu (13/10/2024) dilansir dari Tribun Ternate. 

Kedua, Tim Hukum mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara untuk melakukan penyelidikan yang serius dan profesional atas peristiwa ini. 

Tim Hukum juga meminta agar dugaan keberadaan dua orang tak dikenal di sekitar speedboat sebelum terjadinya kebakaran, seperti yang diberitakan media, termasuk media tempo.co yang diduga awalnya memberitakan soal keberadaan dua orag itu.

“Kami mendesak agar informasi terkait dua orang tak dikenal yang berada di lokasi sebelum kejadian, sebagaimana diberitakan, ditelusuri secara komprehensif untuk mengungkap fakta yang sebenarnya,” lanjut Hendra.

Ketiga, Tim Hukum Benny Laos menyatakan dukungan penuh terhadap upaya kepolisian dalam penyelidikan kasus ini.

Pihaknya juga mendesak agar Mabes Polri turut dilibatkan guna memastikan penyelidikan berjalan transparan dan tuntas.

“Kami mendukung penuh kerja kepolisian, dan kami meminta agar Mabes Polri memberikan sumber daya yang memadai agar kasus ini bisa diungkap dengan terang benderang,” katanya.

Keempat, Hendra Karianga mengimbau kepada publik Maluku Utara untuk tidak menyebarkan narasi yang menyesatkan terkait insiden ini.

Ia menekankan pentingnya menjaga kondusivitas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024, dan meminta masyarakat memberikan kepercayaan penuh kepada pihak kepolisian yang sedang bekerja secara profesional.

“Jangan sampai ada informasi yang salah atau narasi yang tidak benar menyebar di tengah masyarakat, terutama dalam suasana menjelang Pilkada. Percayakan kepada pihak kepolisian yang sedang bekerja dengan baik,” pungkas Hendra.

Kronologis Kejadian

AKBP Totok Handoyo menjelaskan bahwa sebelum kejadian ledakan, Benny Laos bersama rombongan sudah naik dan berada dalam speedboad.

Saat itu sedang dilakukan pengisian BBM di speedboat.

Calon Gubernur Malut nomor urut 4 ini bermaksud melanjutkan perjalanan untuk kampanye di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat.

Saat pengisian BBM berlangsung terjadi ledakan disertai kobaran api.

Speedboat dalam keadaan terbakar habis dan dilakukan pemadaman api dan evakuasi oleh Damkar, TNI, Polri dan masyarakat sekitar.

Berdasarkan foto yang diterima TribunJakarta.com, Shely Tjoanda terlihat digendong oleh sejumlah orang saat berhasil melarikan diri dari speedboat yang terbakar.

Menggenakan baju terusan berwarna hitam, Shely Tjoanda tampak tak berdaya.

Shely Tjoanda kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara itu Benny Laos dipastikan meninggal dunia.

UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong telah mengeluarkan surat yang menyatakan kabar meninggalnya Benny Laos.

“Iya benar kabar duka itu. Kami turut berduka cita yang mendalam. Tim RSUD Bobong sudah berusaha maksimal menangani korban,” ujar Kabag Umum Pemkab Pulau Taliabu Hasyim Fokaaya, Sabtu (12/10/2024) malam.

Mantan Bupati Pulau Morotai itu meninggal akibat luka bakar dan kaki patah dalam insiden kebakaran speedboat.

Leave a comment