Suplemen Minyak Ikan, Menyehatkan atau Membahayakan Jantung?
KOMPAS.com – Suplemen minyak ikan mempunyai kandungan asam lemak omega 3 yang tinggi.
Asam lemak tersebut sudah dikenal lama mampu meningkatkan kesehatan tubuh.
Namun sebuah studi yang terbit pada 21 Mei 2024 di jurnal BMJ Medicine mengungkapkan, suplemen minyak ikan belum tentu baik bagi jantung.
Penelitian menyebut, minyak ikan justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Studi ini melibatkan lebih dari 415.000 pria dan wanita di pusat data kesehatan UK Biobank yang setuju untuk membagikan catatan kesehatan mereka.
Mereka juga setuju untuk menjawab pertanyaan tentang pola makan dan konsumsi suplemen hariannya.
Baca juga: Apa Saja Suplemen Pereda Stres?
Membahayakan mereka yang tidak memiliki penyakit jantung
Dikutip dari Time (21/5/2024), para peneliti dalam studi itu melaporkan, orang-orang yang tidak memiliki riwayat masalah jantung namun rutin konsumsi suplemen minyak ikan mengalami peningkatan risiko fibrilasi atrium.
Fibrilasi atrium adalah salah satu jenis aritmia atau kondisi detak jantung tidak teratur dengan gejala rasa berdebar-debar di dada.
Di antara orang-orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung, mereka yang rutin mengonsumsi suplemen minyak ikan mempunyai risiko 13 persen lebih tinggi terkena fibrilasi atrium.
Selain itu, mereka juga mengalami risiko stroke 5 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi suplemen minyak ikan.
Hal itu dikarenakan suplemen minyak ikan yang dijual bebas kemungkinan memiliki tingkat kemurnian dan konsistensi rendah.
Suplemen yang terjual bebas juga berpotensi mengandung kontaminan dan logam berat seperti merkuri yang ada dalam ikan.
Baca juga: 4 Suplemen Penambah Nafsu Makan, Apa Saja?
Bermanfaat bagi penderita penyakit jantung
Di samping itu, studi tersebut menemukan bahwa orang yang sudah memiliki penyakit jantung, memiliki risiko 15 persen lebih rendah mengalami fibrilasi atrium hingga serangan jantung berkat minyak ikan.
Tak hanya itu, mereka juga mengalami risiko 9 persen lebih rendah untuk mengalami gagal jantung hingga kematian ketika rutin mengonsumsi minyak ikan.
Tapi, menurut ahli jantung di Denver, Amerika Serikat, Andrew Freeman, risiko penyakit tersebut masih ada meski sudah konsumsi suplemen minyak ikan.
“Bahkan pada minyak ikan versi resep yang sangat murni, risiko AFib (fibrilasi atrium) dan terkadang stroke juga tetap ada dan para dokter bersikap hati-hati mengenai hal itu,” kata Freeman dilansir dari CNN (22/5/2024).
“Secara keseluruhan, saya akan mengatakan bahwa hari-hari ketika orang hanya pergi ke toko membeli pil minyak ikan dalam jumlah banyak untuk menjaga kesehatan mereka seharusnya sudah berakhir, tetapi minyak ikan mungkin masih memiliki peran bagi orang-orang yang sudah sakit,” sambungnya.
Baca juga: Apa Suplemen untuk Memperpanjang Umur? Ini Daftarnya
Pilih sumber omega 3 dari makanan
Direktur penelitian di Institute for Neurodegenerative Diseases di Boca Raton, Florida, Richard Isaacson menyarankan untuk mencoba mendapatkan asam lemak omega 3 dari sumber makanan alami.
Ia menyarankan untuk mengonsumsi ikan sarden tangkapan liar yang merupakan sumber terbaik omega 3 karena mengandung banyak lemak tak jenuh yang sehat dan rendah merkuri.
Salmon yang diternakkan bukanlah pilihan terbaik. Sebab, menurut dia, mengandung kotoran dalam air tempat mereka dibesarkan.
Ikan tuna juga bukan menjadi sumber terbaik. Pasalnya, tuna yang merupakan salah satu jenis ikan besar memiliki kadar merkuri cukup tinggi.
Selain itu, biji chia, edamame, biji rami, dan kacang kenari adalah pilihan sumber nabati yang mengandung omega 3 tinggi.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Minum Suplemen?