11 Penyebab Gula Darah Tinggi yang Tidak Disadari,Penderita Diabetes Simak Ini
TRIBUNHEALTH.COM – Gula darah tinggi atau hiperglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan beberapa di antaranya mungkin jarang disadari.
Tahukah sobat sehat, stres dapat memicu pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan.
Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah mikro, seperti yang terjadi pada mata (retinopati diabetik) dan ginjal (nefropati diabetik).
Kerusakan ini bisa terjadi tanpa gejala awal, tetapi dapat menyebabkan masalah penglihatan dan gangguan fungsi ginjal.
Kadar gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Baca juga: Download Kalender 2024 Ini, Dilengkapi Tanggal Merah, Libur Nasional, dan Cuti Bersama
Kerusakan pada dinding arteri yang tidak disadari dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Mengadopsi laman Everyday Health, pola makan yang terlalu tinggi karbohidrat merupakan salah satu yang paling sering dibahas sebagai penyebab gula darah tinggi.
Meski begitu, terdapat penyebab lainnya yang mungkin dipersepsikan secara keliru ataupun suatu kondisi di luar kendali sobat sehat.
Nah, untuk mengetahuinya Tribunhealth.com telah merangkum sejumlah penyebab gula darah tinggi yang sering dialami oleh sobat sehat.
Jika merujuk pada Kementerian Kesehatan RI, gula darah tinggi atau hiperglikemia diukur pada tingkat 100-125 mg/dL (pradiabetes) dan lebih dari 126 mg/dL (diabetes).
Pasalnya, gula darah normal diukur pada tingkat 70-100 mg/dL.
Baca juga: 4 Bansos Cair Mulai Januari 2024, Ada PKH, BPNT hingga Beras 10 Kg
Mengutip dari laman Everyday Health dan Eating Well, inilah sejumlah hal yang sering tak disadari dapat menjadi penyebab kadar gula darah tinggi:
1. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh
Selain karbohidrat, sobat sehat juga harus memperhatikan asupan lemak jenuh.
Ini karena dapat meningkatkan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi insulin tidak berfungsi normal untuk membawa glukosa ke sel yang akan digunakan sebagai energi.
Efek lemak jenuh terhadap kesehatan insulin juga dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki berat badan normal.
Resistensi insulin semakin lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebagai alternatif, sobat sehat dapat mengonsumsi lemak sehat, seperti lemak dalam ikan berminya, alpukat, dan kacang-kacangan.
Baca juga: Kenaikan Gaji PNS Tidak Dibayarkan Mulai Januari 2024, Ini Alasannya
2. Terjadi perubahan hormon ketika menstruasi
Siklus menstruasi juga dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah.
Gula darah dapat melonjak selama fase ovulasi yang berlangsung beberapa hari dan kemudian meningkat lagi pada minggu terakhir siklus haid, beberapa hari sebelum permulaan menstruasi.
Wanita dalam masa perimenopause cenderung mendapati kadar gula darah mereka tidak dapat diprediksi.
Jika kadar hormon dan periode menstruasi sering kali tidak teratur, para wanita cenderung mendapati kadar gula darah tidak dapat diprediksi.
3. Kebiasaan makan pemanis buatan dalam jangka panjang
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan tanpa kalori sebenarnya dapat meningkatkan kadar gula darah, jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Pemanis buatan tanpa kalori biasanya dipasarkan sebagai pengganti gula dan ada dalam soda diet.
Produk ini memiliki citra yang ramah untuk kesehatan, tetapi faktanya tidak sepenuhnya demikian.
Hal itu karena produk ini dapat memperburuk resistensi insulin dan kemampuan tubuh untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Baca juga: Banyak Faktor yang Memicu Timbulnya Jerawat, Mulai dari Hormon, Kosmetik hingga Produksi Minyak
Meskipun, efek negatif pemanis buatan terhadap kadar gula darah kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengan gula sebenarnya.
Menurut American Heart Association (AHA), tidak baik menggunakan pemanis buatan dalam jangka panjang.
4. Melewatkan sarapan
Sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam sehari dan dapat berpengaruh terhadap kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
Dalam penelitian kecil yang melibatkan 22 orang penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa tidak sarapan dapat menghambat fungsi sel beta pankreas untuk memperoduksi insulin.
Penderita diabetes disarankan untuk memilih menu sarapan seimbang yang kaya nutrisi dan ramah diabetes, seperti rendah karbohidrat dan lemak jenuh.
5. Stres
Sobat sehat memiliki banyak pekerjaan, krisis keluarga, yang membuat sobat sehat stres.
Ini juga dapat menjadi penyebab gula darah tinggi yang mungkin tidak sobat sehat sadari.
Hal ini karena stres meningkatkan kortisol, hormon fight or flight.
Ketika kortisol meningkat, hal itu membuat tubuh sobat sehat menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
6. Malas gerak
Aktif bergerak atau olahraga sangat penting dalam mengelola gula darah, khususnya pada penderita diabetes.
Aktivitas fisik meningkatkan sensitivitas insulin tubuh dan membantu sel-sel sobat sehat mengeluarkan glukosa dari darah dan menggunakannya sebagai energi.
Baca juga: Sarapan Terbaik Penderita Diabetes, Coba Konsumsi Makanan Ini untuk Atur Kadar Gula Darah
Menurut sebuah ulasan, penderita diabetes tipe 2 mungkin bisa mengurangi ketergantungannya pada obat penurun glukosa dan insulin dengan rutin berolahraga.
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan aktivitas selama tiga hari saja dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang sehat dan biasanya aktif.
7. Konsumsi obat tertentu
Beberapa penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang meningkatkan lonjakan gula darah, seperti jika sobat sehat lupa menggunakan obat insulin sesuai dosis.
Obat ini bisa meliputi obat yang dijual bebas, obat resep.
Contohnya termasuk kortikosteroid, obat hipertensi, obat asma, pil KB, antidepresan tertentu, dan beberapa obat untuk jerawat parah.
Alasan pasti dari efek samping obat-obat ini terhadap kadar gula darah tidak sepenuhnya jelas.
Namun, ada penelitian menunjukkan bahwa obat tekanan darah dapat meningkatkan gula darah karena terjadi perubahan aliran darah dan efek terhadap kerja insulin.
8. Kurang waktu tidur
Sebagian besar penelitian yang berhubungan dengan diabetes menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebakan lonjakan kadar gula darah.
Itu karena kurang tidur memicu pelepasan hormon kortisol sekaligus mengurangi jumlah insulin yang dilepaskan saat sobat sehat makan.
Yang lebih buruk lagi, kurang tidur juga meningkatkan hormon rasa lapar, sehingga lebih sulit untuk mengikuti diet sehat.
9. Dehidrasi
Tubuh yang terhidari akan sejalan dengan kesehatan umum tubuh kita.
Tubuh manusia memerlukan hidrasi yang cukup agar setiap sistem dapat berfungsi secara maksimal.
Pengendalian suhu, perpindahan limbah ke seluruh tubuh, pencernaan, oksigenasi tubuh, pertumbuhan dan reproduksi sel, semuanya bergantung pada banyak air di dalam tubuh.
Saat sobat sehat mengalami dehidrasi, persediaan air berkurang.
Ini akan menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah lebih tinggi (gula darah tinggi).
Baca juga: Manfaat Kentang bagi Penderita Asam Urat, Penuhi Nutrisi hingga Kontrol Gula Darah
10. Sakit
Ketika sakit, tubuh mengalami stres.
Stres menyebabkan peningkatan kortisol, yang kemudian, bersama dengan sel proinflamasi lainnya (dalam hal ini sitokin), mendorong glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Glikogenolisis adalah saat glukosa yang disimpan (disebut glikogen) dipecah menjadi gula dan memasuki aliran darah.
Sedangkan, glukoneogenesis adalah saat tubuh menghasilkan lebih banyak glukosa dari sumber nonkarbohidrat di dalam tubuh.
Hasil keseluruhannya adalah peningkatan gula darah.
Oleh karenanya, saat sobat sehat sakit, penting untuk memiliki rencana perawatan.
Itu mencakup pemantauan gula darah sobat sehat secara teratur, sehingga sobat sehat dapat menghindari lonjakan gula darah yang tidak diinginkan dan tidak terduga.
11. Gusi tidak sehat
Penelitian menemukan bahwa gusi yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar gula darah tinggi.
Itu karena penyakit gusi dapat meningkatkan risiko infeksi serta peradangan di seluruh tubuh, yang keduanya dapat meningkatkan kadar gula darah.
Baca juga: Jenis Olahraga yang Aman Dilakukan oleh Penderita Asam Urat
Jadi, penting untuk sikat gigi dua kali sehari, bersihkan gigi dengan benang, dan konsultasi dokter gigi secara teratur untuk memeriksakan kesehatan gusi sobat sehat.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.