KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang pada Minggu (15/9/2024) hingga Senin (16/9/2024).
BMKG menerangkan, potensi hujan lebat itu dipicu oleh interaksi berbagai faktor cuaca global dan regional, termasuk aktivitas Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
Tak hanya itu, suhu muka laut yang hangat di sejumlah perairan Indonesia juga berperan penting dalam menambah suplai uap air.
Hal tersebut kemudian akan memperbesar peluang terbentuknya awan hujan, terutama di kawasan pesisir.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan Awan Tsunami di Indonesia saat Pancaroba, Ini Kata BMKG
BMKG menyampaikan, potensi hujan lebat tersebut juga dipengaruhi oleh kemunculan Siklon Tropis Bebinca yang diprediksi masih aktif di Samudra Pasifik timur laut Filipina.
Siklon tropis itu menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi di Laut Filipina dan Samudra Pasifik sekitarnya.
Hal itu juga memicu peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, konvergensi lain terpantau di Kalimantan Tengah dan dari Teluk Tomini hingga perairan utara Gorontalo.
Kemudian, daerah konfluensi terpantau di Samudra Hindia bårat laut Aceh, barat Bengkulu, Laut Cina Selatan, Laut Natuna, dan Samudra Pasifik utara Papua.
“Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon dan sepanjang konvergensi/konfluensi tersebut,” bunyi keterangan BMKG.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang
Berikut prakiraan BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 15-16 September 2024:
Wilayah berpotensi hujan sedang-lebat, petir, dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan.
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Riau
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Selatan.
Baca juga: Warganet Sebut Jateng Tiba-tiba Diguyur Hujan Saat Cuaca Sangat Panas, Ini Kata BMKG
Imbauan BMKG
Dengan adanya potensi hujan di wilayah Indonesia tersebut, maka masyarakat diimbau untuk:
- Tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi
- Mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya;
- Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing, atau rawan longsor dan banjir, agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang
- Waspada dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Tetap me-update informasi dari pemerintah daerah setempat terkait protokol evakuasi apabila terjadi bencana.
Baca juga: Matahari Tepat di Atas Ekuator pada 23 September 2024, Jadi Puncak Cuaca Panas Indonesia?