Informasi Terpercaya Masa Kini

Selamat Jalan Desak Made Putri,Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Abang Bali Ditemukan Meninggal

0 14

TRIBUN-BALI.COM – Selamat jalan Desak Made Putri Suasti Astiti, seorang pendaki yang ditemukan tak bernyawa usai dilaporkan hilang saat mendaki di Gunung Abang, Bangli, Bali. 

Desak Made Putri Suasti Astiti (28), ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada 14 September 2024.

Wanita asal Marga, Tabanan, Bali, ini ditemukan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 250 meter.

I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, menjelaskan bahwa pencarian korban melibatkan teknologi drone thermal untuk memastikan posisi korban.

“Kami menggunakan drone thermal ketika berada di puncak untuk memastikan lokasi target,” ujarnya pada Sabtu, 14 September 2024.

Setelah posisi korban terdeteksi di dasar jurang, tim SAR gabungan segera melaksanakan operasi evakuasi.

 

Proses evakuasi menggunakan teknik lowering atau menurunkan personel penyelamat ke dalam jurang.

“Rescuer pertama kami turunkan dan berhasil mencapai lokasi korban. Setelah itu, kami menurunkan satu penyelamat lagi untuk membantu mempersiapkan korban di tandu,” tambah Wiadnyana.

Evakuasi korban dari dasar jurang hingga ke atas selesai dilakukan sekitar pukul 19.05 WITA.

Baca juga: VIDEO Proses Evakuasi Desak Made Putri, Korban Jatuh ke Dasar Jurang di Gunung Abang Bali

Proses penarikan korban memakan waktu karena kedalaman jurang dan medan yang sulit.

Setelah berhasil ditarik ke atas, korban kemudian dibawa turun ke bawah gunung.

Perjalanan menuju titik kumpul atau Pos Pemandu Banjar Madya, Desa Trunyan, memerlukan waktu sekitar dua jam.

Di lokasi tersebut, jenazah Desak Made Putri Suasti Astiti langsung dievakuasi menggunakan ambulans milik Bhuana Bali Rescue dan dibawa menuju Rumah Sakit Bangli.

Sebelum dilaporkan hilang, Desak Made Putri Suasti Astiti mendaki Gunung Abang bersama seorang rekannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka memulai pendakian pada Jumat, 14 September 2024, pukul 09.00 WITA.

Setelah melakukan perjalanan mendaki selama kurang lebih empat jam, korban terperosok ke dalam jurang pada ketinggian sekitar 1.722 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Lokasi jatuhnya korban berada di koordinat 8°16’17.9″S 115°25’44.6″E.

Tim penyelamat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem segera dikerahkan untuk melakukan pencarian setelah mendapat laporan mengenai insiden tersebut.

Sebanyak tujuh personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, bersama dua pemandu lokal, memulai pendakian dari Desa Trunyan melalui jalur pendakian Kubu.

Sementara itu, tim SAR lainnya bersiaga di bawah jalur pendakian Bukit Abang untuk melakukan persiapan evakuasi.

Evakuasi di pegunungan seperti Gunung Abang tidak mudah karena medan yang curam dan terjal.

Cuaca serta kondisi geografis menambah tantangan bagi tim penyelamat dalam melakukan misi pencarian dan penyelamatan.

Namun, dengan kolaborasi yang baik dari berbagai unsur SAR dan bantuan teknologi seperti drone thermal, posisi korban akhirnya berhasil ditemukan dan proses evakuasi dapat dilakukan dengan baik meski memakan waktu yang cukup lama.

Tragedi ini menambah catatan panjang mengenai pentingnya kehati-hatian dalam mendaki gunung, terutama di jalur-jalur yang berbahaya dan terjal seperti di Gunung Abang.

Meskipun mendaki adalah aktivitas yang menantang dan menyenangkan, persiapan fisik dan mental serta peralatan keselamatan sangat penting untuk menghindari kecelakaan yang fatal.

Gunung Abang sendiri dikenal sebagai salah satu gunung dengan medan yang cukup menantang, terutama di jalur-jalur tertentu yang rawan longsor dan memiliki tebing-tebing curam. 

Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan mengikuti panduan serta rekomendasi dari pemandu lokal agar keselamatan tetap terjaga selama pendakian.

(*)

Leave a comment