Kisah Saka Peserta MTQ Nasional 2024, Jadi Piatu di Usia 8 Tahun & Hafal Juz 29-30
Adalah Arsaka Adha Al-Aswadani atau yang akrab disapa Saka, anak laki-laki berusia 12 dengan semangat luar biasa mengejar mimpinya, Bunda. Ia dipercaya mewakili Provinsi Lampung dalam cabang tilawah anak-anak di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional tahun 2024 di Samarinda.
Mengutip laman Bimas Islam Kementerian Agama, Saka mulai mendalami dunia tilawah sejak kanak-kanak, tepatnya saat duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Semua berawal karena ia suka mendengar orang lain mengaji.
Saka kemudian berharap bisa mengaji seperti yang ia dengar. Dari situ, ia mulai belajar. “Waktu masih TK, saya suka mendengar orang mengaji dan saya ingin bisa seperti mereka,” ujar Saka
“Dari situlah saya mulai belajar.”
Baca Juga : 3 Cara Membentuk Karakter Islami pada Anak Usia Dini Menurut UstazahTetap semangat meski ditinggal ibunda
Perjalanan Saka belajar tilawah tak selalu mulus. Di usianya yang masih belia, ia harus berbesar hati mengikhlaskan sang ibunda kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa.
Ibunda Saka meninggal ketika ia berusia 8 tahun. Kesedihan dalam hati serta cobaan berat ini justru semakin memperkuat tekadnya untuk terus belajar.
“Walaupun ibu sudah meninggal, saya tidak putus asa. Setiap hari saya berlatih dengan giat,” tuturnya.
Semangat serta kerja keras Saka pun membuahkan hasil. Pada usia 12 tahun, ia sudah menghafal Juz 29 dan 30 Al-Qur’an.
Baginya, mengikuti lomba tilawah bukan hanya soal kompetisi. Lebih dari itu, ini juga menjadi kesempatan Saka untuk mendalami tajwid.
“Saya senang sekali bisa ikut lomba ini. Selain jadi pengalaman pertama, saya banyak belajar soal tajwid,” tuturnya.
Kisah Saka ini pantas menjadi inspirasi bagi orang banyak khususnya anak-anak ya, Bunda? Darinya, kita dapat belajar bahwa tantangan bukan halangan untuk meraih mimpi.
Pilihan Redaksi
- Ini yang Terjadi pada Otak Anak saat Ortu Membacakan Cerita Dongeng
- Tahapan Perkembangan Otak Anak dan Cara Mengoptimalkannya
- 10 Ciri-ciri Anak Pintar Sejak Dini dan Cara Mendidiknya yang Tepat Menurut Psikolog
Saka pun berharap agar perjalanannya dalam tilawah Al-Qur’an dapat memotivasi orang lain yang tengah berjuang. Juga dengan dukungan penuh dari lingkungan sekitarnya, Saka optimis bisa terus berkembang dalam tilawah dan memberi kontribusi positif bagi daerah dan negaranya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!