Profil Raam Punjabi Pemilik Multivision Plus yang Dicaplok Hary Tanoe (MSIN)
Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha sekaligus pemilik rumah produksi Multivision, Raam Punjabi belakangan ini ramai diperbincangkan usai PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) melakukan proses akuisisi atau investasi strategis terhadap PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM).
Seperti diketahui, Tripar Multivision Plus adalah perusahaan didirikan oleh Raam Punjabi pada 1990 silam dan telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 mei 2023 lalu.
Setelah listing lebih dari 1 tahun, RAAM akhirnya resmi diakuisisi oleh PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) pada pekan ini, Jumat (13/9/2024).
Baca Juga : Hary Tanoe (MSIN) Caplok Multivision Plus (RAAM), Siapkan Rp309 Miliar!
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa akuisisi RAAM oleh MSIN tersebut merupakan pencapaian penting dalam upaya untuk memperluas operasi kedua emiten tersebut di sektor media dan hiburan Indonesia.
“Saya dalam beberapa kesempatan memiliki pengalaman yang baik dalam berkolaborasi dengan Raam Punjabi, membangun kemitraan yang kuat selama bertahun-tahun. Kami sangat senang untuk dapat berkolaborasi dengan RAAM melalui akuisisi ini,” katanya dalam keterangan tertulis, pada Jumat (13/9/2024).
Baca Juga : : Emiten Hary Tanoe Caplok Multivision Plus, Saham MSIN dan RAAM Meroket
Lebih lanjut, MSIN mengakuisisi 619,42 juta saham RAAM, atau setara 9,09% dari modal yang disetor penuh di RAAM, melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Manajemen RAAM menetapkan jadwal pada 23 September 2024 untuk pelaksanaan penambahan modal. MSIN akan membeli saham RAMM pada harga Rp500 per sahamnya, dengan dana hingga Rp309,71 miliar.
Baca Juga : : Tripar Multivision (RAAM) Private Placement 619,42 Juta Saham, Gelar RUPSLB Besok
Dia mengatakan bahwa MSIN dan RAAM akan berusaha bersama untuk meningkatkan kepemimpinan di industri media dan hiburan, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
“RAAM terkenal karena selalu menetapkan tren dan dapat mengantisipasi masa depan hiburan, dan kami ingin terus mendorong pertumbuhan industri kreatif bersama mereka,” tambahnya.
Setelah proses akuisisi, terdapat beberapa kolaborasi antara MSIN dan RAAM, di antaranya dalam pembuatan dan distribusi konten di semua platform media.
Selain itu, dalam proyek Movieland, MSIN dan RAAM bisa memanfaatkannya sebagai fasilitas produksi utama.
Kemudian, sebagai pemimpin di industri FTA TV dan bioskop tentu kedua emiten itu akan meningkatkan kualitas penawaran, saluran monetisasi yang beragam, dan inisiatif kolaborasi lainnya misalnya dalam pemasaran dan promosi.
Profil Raam Punjabi
Raam merupakan pria kelahiran Surabaya, 6 Oktober 1943. Alih-alih langsung terjun ke dunia film, dia mengawali karir sebagai pegawai perusahaan tekstil pada 1962-1963. Dia kemudian mulai membangun usaha sendiri di bidang impor pada 1964-1969.
Melihat Indonesia sebagai negara yang potensial untuk mengembangkan dunia film, dia kemudian mulai bergerak di bidang impor fill pada 1967 melalui perusahaan yang dibangunnya bersama kakaknya, PT Indako Film, dengan modal Rp30 juta.
Tak lama waktu berselang, tiga tahun kemudian dia memulai usahanya sendiri dan mendirikan PT Panorama Film, serta menjadi Direktur Pemasaran di sana pada 1971-1976. Sejak itu terus terlibat dalam urusan film, antara lain memproduksi film berjududl Mama pada 1972 karya sutradara Wim Umboh, mendirikan Parkit Film mulai 1981, dan sejak 1990 bergerak pula di sinetron lewat Multivision Plus.
Dia kemudian mulai menghasilkan serial yang amat panjang “Gara-gara” dengan bintang Lydia Kandou dan Jimmy Gideon, atau drama seri yang juga panjang seperti “Bella Vista” I, II dan III.
Di tengah kondisi dunia perfilman yang kurang menarik kala itu, dia justru sukses dengan film bioskopnya dari Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro).
Dalam kurun waktu 17 tahun awal kariernya sebagai produser, Raam telah memproduksi lebih dari 100 film dengan perusahaan PT Parkit Film yang dia dirikan pada 1981.
Dari film-film yang dia produksi, dia sempt dua kali meraih piala khusus “H. Antemas” untuk “Pintar-pintar Bodoh” pada 1981 dan “Maju Kena Mundur Kena” pada 1983 sebagai film paling laris.
Dia juga membuat pula film bermutu, seperti calon film terbaik FFI 1987 “Cintaku Dirumah Susun”, dan yang menghasilkan Piala Citra untuk Lydia Kandou pada FFI 1991, “Boneka Dari Indiana”.
Adapun, dia kemudian membangun PT Tripar Multivision Plus degan modal Rp250 juta pada 1990 dan baru resmi melantai di bursa tahun tahun, tepatnya pada 8 mei 2023.
Piala-piala lainnya yang diraih Raam Punjabi dari hasil produksinya di antaranya seri “Lika Liku Laki-Laki” yang dibawakan pelawak Komar dan Ria Irawan, masuk nominasi atau meraih piala pada Festival Sinetron Indonesia.
Pada 14 November 2023 lalu, Raam Punjabi meraih penghargaan spesial Pengabdian Seumur Hidup dalam ajang Festival Film Indonesia, yang disampaikan oleh Reza Rahadian sebagai Ketua Komite FFI dalam Malam Anugerah Piala Citra FFI 2023.
Reza Rahadian mengatakan penghargaan tersebut diberikan kepada Raam Punjabi atas kemampuannya melalui perubahan dinamika perfilman dan kontribusinya yang signifikan di industri perfilman di Indonesia.
Raam juga aktif dalam organisasi PPFI, sebagai wakil ketua bidang luar negeri dan festival pada 1992-1995 dan wakil ketua bidang produksi pada 1996-1998.
Dia juga produktif menghasilkan sejumlah sinetron ternama “Saling Silang” pada 1995, “Simphoni Dua Hati” pada 1996, “Janjiku” pada 1997), dan masih banyak lagi.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.