Informasi Terpercaya Masa Kini

Profil Mitchell Duke: Bomber Australia yang Ejek Suporter Timnas Indonesia soal Hasil Imbang

0 9

TRIBUNWOW.COM – Simak profil Mitchell Duke, bomber Australia yang berikan komentar ejekan pada suporter Timnas Indonesia atas hasil imbang laga ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Duel antara Timnas Indonesia dan Australia telah berlangsung pada Selasa (10/9/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Sebelumnya, Timnas Indonesia sukses menahan imbang Arab Saudi pada matchaday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan perolehan skor 1-1.

Baca juga: Cara atau Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Wajib Menang di 2 Laga Oktober

Sementara Australia harus rela ditundukkan oleh Bahrain dengan skor 1-0 melalui gol bunuh diri yang dilakukan Harry Souttar pada menit ke-89.

Hasil tersebut semakin menjadi tren negatif setelah Australia kembali tidak dapat merebut poin penuh atas Timnas Indonesia.

Pasalnya, tim yang berada di jajaran 25 negara teratas ranking FIFA itu sukses ditahan imbang oleh Timnas Indonesia 0-0.

Imbangnya hasil tersebut, lantas membuat Mitchell Duke memberikan komentar negatif pada suporter Timnas Indonesia yang tetap menyanyikan lagu Tanah Airku setelah pertandingan berlangsung.

Padahal, menyanyikan lagu Tanah Airku bukan perihal kalah, seri maupun menang.

Nyanyian tersebut merupakan sebagai satu di antara bentuk apresiasi atas perjuangan yang telah dilakukan oleh para penggawa Timnas Indonesia selama laga berlangsung.

Baca juga: Timnas Indonesia Dipuji Media Asing seusai Imbangi Australia, Disebut Punya Peluang Gulung China

Komentar bernada meremehkan itu disampaikan oleh Mitchell Duke melalui tayangan YouTube dalam channel Football Australia pada Rabu (11/9/2024).

Bomber yang akrab disapa Mitch Duke itu mengungkapkan bahwa aksi menyanyikan lagu nasional oleh para suporter Timnas Indonesia kala itu layaknya sebuah kemenangan, padahal hasil yang didapatkan Skuad Garuda merupakan hasil imbang.

“Mereka (suporter Timnas Indonesia) bernyanyi sekrang, mereka seperti menjadi gila, itulah yang saya maksud.”

“Mereka merayakan hasil seri ini layaknya sebuah kemenangan,” ujar Mitchell Duke.

Meski demikian, euforia yang diciptakan oleh suporter Timnas Indonesia itu tak lantas memengaruhi para pemain Australia.

Mitchell Duke juga menyampaikan rasa kekecewaannya dan komentar bahwa hasil imbang tersebut karena kurang maksimalnya tim berjuluk Socceroos itu.

“Kami harus bersiap-siap untuk mengalahkan tim seperti itu dan itu tergantung kami.”

“Kami harus benar-benar bekerja keras, kembali ke klub masing-masing,” ungkap Mitchell Duke.

“Kami perlu membangun kepercayaan diri itu, memanfaatkannya dan mengambil peluang itu ketika kami mendapatkannya, itulah intinya.”

“Anda tidak akan bisa menang tanpa gol dan sekali lagi itu menyakitkan bagi kami,” pungkas Mitchell Duke.

Baca juga: Jadi Bintang Timnas Indonesia, Paes Sukses Buat Arab Saudi-Australia Gigit Jari, Bahrain-China Next?

Lantas siapakah sosok Mitchell Duke?

Mitchell Duke merupakan seorang pemain sepak bola profesional yang lahir di Liverpool, Australia pada 18 Januari 1991.

Pemain dengan nama lengkap Mitchell Thomas Duke itu, kini genap berusia 33 tahun.

Sebelum bergabung dengan klub di kelompok senior, Mitchell Duke telah terlebih dahulu menimba ilmu di beberapa klub pemuda.

Adapun nama klub pemuda yang pernah dijadikan sebagai tempat menimba ilmu oleh Mitchell Duke, yakni Parramatta FC dan Central Coast Mariners.

Penggawa jebolan CCM Academy ini mulai menjajaki karier profesional bersama klub senior pada 1 Juli 2012 dengan Central Coast.

Bersama Central Coast Mariners, Mitchell Duke telah membukukan 15 gol dan 2 assist selama 80 pertandingan yang dilakoninya.

Kemudian, pada 21 Februari 2015, Mitchell Duke memutuskan untuk hengkang dan mulai bergabung dengan klub asal Jepang, yakni Shimizu S-Pulse.

Catatan statistik terbaik milik Mitchell Duke didapatkannya ketika menjadi seorang penggawa Shimizu S-Pulse.

Kiprahnya bersama klub yang bermarkas di Shimizu, Shizouka, Jepang itu berhasil menorehkan 5 gol dan 10 assist dari 106 pertandingan.

Setelahnya, Mitchell Duke kembali berlaga untuk klub asal Australia, yakni Western Sydney.

Mitchell Duke didatangkan oleh Western Sydney pada 25 Januari 2019 dengan skema bebas transfer.

Sebanyak 24 gol dan 5 assist dicatatkannya selama bermain 54 pertandingan untuk Western Sydney.

Tak berhenti sampai di sana, bomber dengan kaki dominan kanan itu mulai mencicipi berlaga di Liga Arab Saudi bersama Al-Taawoun.

Namun, pada 1 Februari 2021, Mitchell Duke sempat dipinjamkan oleh Al-Taawoun untuk klub lamanya alias Western Sydney.

Barulah pada 30 Juni 2021, Mitchell Duke kembali pulang menuju Al-Taawoun.

Selama membela klub yang pernah memenangkan Piala Raja 2019 itu, Mitchell Duke menorehkan 1 gol dari 18 pertandingan yang dilakoninya.

Fagiano Okayama menjadi klub asal Jepang kedua yang dipilih oleh Mitchell Duke untuk melanjutkan kariernya.

Mitchell Duke telah membukukan 11 gol beserta 3 assist dari 51 pertandingannya untuk Fagiano Okayama.

Sejak 9 Januari 2023 hingga kini, penggawa berusia 33 tahun itu tengah melakoni laga bersama Machida Zelvia.

Dari 64 pertandingan, Mitchell Duke telah membukukan 17 gol dan 7 assist untuk Machida Zelvia.

Selain itu, Mitchell Duke juga diketahui berlabel Timnas Australia.

Sebelum membela Timnas Australia di kelompok senior, Mitchell Duke telah terlebih dahulu menjadi penggawa Timnas U-23 Australia.

Selama berlaga di Timnas U-23 Australia, Mitchell Duke hanya mendapatkan satu kali bermain dengan catatan waktu 90 menit.

Sementara untuk Timnas Australia, Mitchell Duke telah membukukan 12 gol dan 3 assist dari 42 pertandingan yang dilakoninya.

Menarik dinantikan penampilan Mitchell Duke di lapangan hijau, baik sebagai penggawa Timnas Australia maupun ketika bermain untuk klub yang tengah dibelanya.

Berikut merupakan profil, riwayat transfer hingga catatan statistik milik Mitchell Duke.

Baca juga: Berkah 1 Juta Followers: Calvin Verdonk Ngegas di Timnas Indonesia, Ratingnya Buat Australia Pusing

Profil Mitchell Duke

Nama lengkap                            : Mitchell Thomas Duke

Tempat lahir                               : Liverpool, Australia

Tanggal lahir                               : 18 Januari 1991 (33 tahun)

Tinggi                                            : 1,86 meter

Kewarganegaraan                      : Australia

Posisi                                            : Penyerang – Depan-Tengah

Kaki dominan                              : Kanan

Agen pemain                               : Titan One Sports

Klub saat ini                                 : Machida Zelvia

Bergabung                                   : 9 Januari 2023

Kontrak berakhir                        : 31 Januari 2025

Harga saat ini                              : Rp 8,69 miliar

Media sosial                                : Instagram @mitchellduke

Riwayat Transfer Mitchell Duke

1. Central Coast (1 Juli 2012)

2. Shimizu S-Pulse (21 Februari 2015)

3. Western Sydney (25 Januari 2019)

4. Al-Taawoun (1 September 2020)

5. Western Sydney (1 Februari 2021)

6. Al-Taawoun (30 Juni 2021)

7. Fadiano Okayama (5 Agustus 2021)

8. Machida Zelvia (9 Januari 2023)

Karier Tim Nasional Mitchell Duke

1. Timnas Australia Olympic: 2 pertandingan, 0 gol, 2 assist, 2 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 180 menit bermain.

2. Timnas U-23 Australia: 1 pertandingan, 0 gol, 0 assist, 0 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 90 menit bermain.

3. Timnas Australia: 42 pertandingan, 12 gol, 3 assist, 3 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 2.336 menit bermain.

Catatan Statistik Mitchell Duke Berdasarkan Klub yang Pernah Dibelanya

1. Shimizu S-Pulse: 106 pertandingan, 5 gol, 10 assist, 10 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 6.316 menit bermain.

2. Central Coast Mariners: 80 pertandingan, 15 gol, 2 assist, 3 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 4.362 menit bermain.

3. Machida Zelvia: 64 pertandingan, 17 gol, 7 assist, 8 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 3.332 menit bermain.

4. Western Sydney Wanderers: 54 pertandingan, 24 gol, 4 assist, 3 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 4.145 menit bermain.

5. Fagiano Okayama: 51 pertandingan, 11 gol, 3 assist, 6 kartu kuning, 1 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 3.866 menit bermain.

6. Al-Taawoun FC: 18 pertandingan, 1 gol, 0 assist, 2 kartu kuning, 0 kartu kuning kedua, 0 kartu merah, dan 1.316 menit bermain.

(Magang TribunWow.com/Afidati Lelani)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Leave a comment