Gaya Hedon Erina Gudono Jadi Omongan, Profesi Ibu Mertua Kaesang Pangarep Disorot, Tak Kalah Mentereng Jadi Jokowi
Grid.ID – Gaya hedon Erina Gudono dan Kaesang Pangarep kini jadi omongan.
Profesi ibu mertua Kaesang Pangarep jadi sorotan.
Ternyata ibunda Erina Gudono punya profesi yang tak kalah mentereng dari Jokowi.
Melansir dari TribunJatim.com, Sofiatun Gudono, ibu dari Erina Gudono, bukanlah orang biasa.
Ibu mertua Kaesang Pangarep ini dikenal berbakat dalam dunia desain busana.
Berikut profil lengkap Sofiatun Gudono, yang juga merupakan besan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana.
Hal tersebut terungkap dari unggahan akun TikTok @obemelectric.id.
Ibu mertua Kaesang ini lahir di Kediri pada 10 Februari 1964.
Wanita berusia 60 tahun ini menempuh pendidikan di SMA 2 Kediri, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII).
Setelah meraih gelar sarjana, Sofiatun melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di Universitas Gadjah Mada dan berhasil mendapatkan gelar M.Si Akt.
Tak hanya itu, ia juga pernah menimba ilmu di Murray State College, Oklahoma, Amerika Serikat.
Baca Juga: Erina Gudono Pamer Kemewahan Usai Jadi Mantu Presiden RI, Asal-usul Keluarga Istri Kaesang Pangarep Disorot, Bukan Asli Yogyakarta
Sofiatun kemudian bertemu dan menikah dengan Mohammad Gudono pada 28 Juli 1989. Mereka dikaruniai empat anak, yaitu Allen Gudono, Nadya Sofia Gudono, Erina Sofia Gudono, dan Shania Sofia Gudono.
Selain berbakat dalam desain, Sofiatun juga seorang pengusaha.
Ia memiliki butik bernama Sophie Boutique yang terletak di Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta, yang didirikan pada 2005.
Butiknya pernah memamerkan koleksinya di acara East West Economic Corridor (EWEC) di Vietnam, serta di Expo yang digelar di Bangladesh.
Tiga tahun lalu, butik miliknya juga berpartisipasi dalam misi dagang Indonesia di Rusia Halal Expo.
Di samping kesibukannya sebagai pengusaha dan desainer, Sofiatun juga merupakan seorang dosen dan menjabat sebagai rektor di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Istana Kepresidenan kembali memilih untuk tidak memberikan komentar terkait sorotan publik terhadap gaya hidup mewah keluarga Presiden Joko Widodo yang masih menjadi perbincangan hangat.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menyebut bahwa isu tersebut akan direspons oleh pihak lain, bukan oleh pemerintah.
“Saya rasa biar itu nanti ditanggapi oleh pihak lain ya. Tapi dari pihak pemerintah tidak mau menanggapi itu,” ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Sebelumnya, pada Senin (26/8/2024), Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan tanggapan serupa.
Baca Juga: Siapa Sosok Alya Dalila? Selebgram yang Beri Komentar Pedas pada Erina Gudono hingga Sebut Istri Kaesang Mirip Tokoh Ini
Ia mengatakan belum mengikuti perkembangan isu yang sedang menjadi perhatian publik, sehingga belum dapat memberikan komentar lebih lanjut.
“Isu-isu lain belum baca,” ujar Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Kemudian, Heru menyatakan ada Juru Bicara Istana yang mampu menjawab isu tersebut.
“Waduh, ya kan ada jubir istana,” lanjut PJ Gubernur Jakarta itu seraya tertawa.
Ia kemudian mengucapkan terima kasih dan mengakhiri sesi tanya jawab dengan para wartawan.
Seperti diketahui, belakangan ini media sosial ramai membahas gaya hidup mewah putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, beserta istrinya, Erina Gudono.
Gaya hidup tersebut menjadi sorotan setelah unggahan di Instagram Stories Erina yang memperlihatkan suasana di dalam sebuah jet pribadi.
Diduga, Kaesang dan Erina menggunakan jet pribadi untuk perjalanan mereka ke Amerika Serikat.
Selain itu, pasangan tersebut juga sempat membagikan foto makanan mahal di Instagram Stories, yang kemudian menuai kritik karena dianggap kurang sensitif terhadap kondisi Indonesia yang tengah diwarnai berbagai aksi unjuk rasa terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat pencalonan kepala daerah.
Tak hanya itu, penampilan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan perhiasan dan busana mewah juga menjadi bahan perbincangan masyarakat di media sosial.
(*)