Hvaldimir Paus “Mata-mata Rusia” Ternyata Mati Ditembak, Banyak Luka di Tubuhnya
OSLO, KOMPAS.com – Temuan dari kelompok hak asasi hewan NOAH dan One Whale pada Rabu (4/9/2024) mengungkapkan, paus Beluga bernama Hvaldimir yang diduga adalah mata-mata Rusia mati karena ditembak.
Hvaldimir ditemukan mati di lepas pantai Risavika, Norwegia barat daya, Sabtu (31/8/2024) pukul 14.30 waktu setempat.
Dari segi usianya yang masih 14 atau 15 tahun, Hvaldimir mati muda karena paus Beluga dapat hidup sampai umur 40-60 tahun.
Baca juga: Paus Mata-mata Rusia Ditemukan Mati di Norwegia
Mamalia laut berukuran panjang 4,2 meter dengan berat 1.225 kilogram ini dinamai Hvaldimir dari pelesetan bahasa Norwegia untuk paus yakni hval, lalu dikaitkan dengan asalnya yang kemungkinan dari Rusia.
Beluga putih ini kali pertama muncul di lepas pantai wilayah Finnmark, ujung utara Norwegia, pada 2019.
Paus itu diduga mata-mata karena saat ditemukan mengenakan tali kekang (harness) yang tak biasa. Dudukannya bisa dipasangi kamera dan ada tulisan “Peralatan St Petersburg” di kait plastiknya.
Setelah ditemukan mati oleh organisasi pelacak pergerakannya yaitu Marine Mind, Hvaldimir pada Senin (2/9/2024) dibawa ke cabang lokal Institut Kedokteran Hewan Norwegia untuk otopsi.
“Banyak luka tembak di sekujur tubuhnya,” kata kepala One Whale, Regina Crosby Haug, yang melihat langsung bangkai Hvaldimir, dikutip dari kantor berita AFP.
One Whale didirikan untuk melacak Hvaldimir yang telah menjadi selebriti di Norwegia.
“Luka-luka di paus itu mengkhawatirkan dan tidak dapat dikesampingkan sebagai tindak pidana, ini mengejutkan,” ujar Direktur NOAH Siri Martinsen.
“Mengingat adanya dugaan tindak pidana, sangat penting bagi polisi untuk segera terlibat,” lanjutnya.
Baca juga: Profil Hvaldimir, Paus Mata-mata Rusia yang Mati Muda di Norwegia
NOAH dan One Whale kemudian membuat laporan kepada polisi Norwegia dan meminta investigasi kriminal segera dibuka.
Sementara itu, pendiri Marine Mind Sebastian Strand—yang menemukan Hvaldi mati—menyampaikan, penyebab kematiannya belum diketahui secara pasti.
“Kami melihat bekas-bekas luka, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apa itu,” ungkapnya.
Menurutnya, beberapa bekas luka mungkin disebabkan oleh burung laut, tetapi belum ada penjelasan untuk luka-luka lainnya sejauh ini.
Strand juga menyebutkan, ia mendapat konfirmasi Hvaldi masih hidup sekitar 24 jam sebelum menemukannya mengambang tak bergerak.
Norwegia menduga Hvaldimir kabur dari kandang, mungkin dilatih oleh Angkatan Laut Rusia karena ia tampak terbiasa dengan keberadaan manusia.
Namun, Kremlin tak pernah mengeluarkan pernyataan resmi apa pun terhadap spekulasi bahwa Hvaldimir bisa jadi adalah “mata-mata Rusia”.
Baca juga: Hewan Ini Ternyata Biasa Dijadikan Mata-mata oleh Militer