Anies Baswedan Gagal Diusung PDI-P,Teman Lama Ahok Beri Saran,Masuk Partai dan Ikuti ,Permainan,
TRIBUNJAKARTA.COM – Teman lama Ahok, Mohamad Sanusi, memberi masukan kepada Anies Baswedan, yang saat ini masih berstatus independen untuk masuk ke dalam sebuah partai.
Hanya lewat jalur partai lah, Anies bisa menuju puncak tertinggi karir politiknya.
Simpatisan Gerindra itu melihat Anies saat ini terlihat enggan untuk menambatkan diri dalam sebuah partai politik.
Anies dinilainya memiliki independensi tinggi dan merasa layak untuk dijual sehingga banyak partai mau mengusungnya.
“Cuma beberapa pandangan ideologi partai juga akan berbalik berbeda. Kalau enggak masuk partai, enak banget tiba-tiba lompat ke sini. Bu Mega jelas-jelas bilang “lu jangan dompleng dong”, nah tapi filosofi orang yang punya karakteristiknya yang tinggi (Anies) tadi itu juga enggak bisa ketemu,” ujar Sanusi seperti dikutip dari Total Politik di Youtube yang tayang pada Selasa (27/8/2024).
Berkaca dari Pilpres kemarin, Anies begitu keras menolak untuk berpartai.
Dia tidak menyatakan diri di NasDem. Begitu juga di PKS.
Sanusi menilai seharusnya Anies belajar untuk berpartai.
“Karena satu-satunya untuk ke atas itu harus melalui bawah, melalui proses demokrasi yaitu kepartaian, enggak bisa lain,” lanjutnya.
Ia mencontohkan, jika kelak menjadi presiden dan tanpa partai, Anies kelak akan mudah sekali untuk ‘digoreng’ di DPR.
“Pertanyaannya itu yang harus dibangun sekarang, kecuali mau bikin partai sendiri silakan. Harus berani ikut permainan lah, permainan di Indonesia itu harus berpartai.”
“Kalau mau sampai puncak tertinggi, kita enggak bisa ngubah apapun ya idealisme kita apapun kalau enggak sampai puncaknya. Tangganya harus dilalui, jangan lompat,” pungkasnya.
Anies legowo gagal maju Cagub Jakarta
Di masa injury time, PDI Perjuangan akhirnya memilih calon gubernur Jakarta yang akan diusungnya.
Nama Pramono Anung secara mengejutkan menggeser Anies Baswedan, yang belakangan dikait-kaitkan berpeluang besar diusung PDI-P.
Kendati PDI-P memilih ‘gacoan’ lain, Anies Baswedan tidak terluka.
Ia menghormati putusan partai berlambang banteng itu.
Menurut Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, Anies mengaku tidak masalah jika Pramono Anung dan Rano Karno yang akhirnya diusung PDI-P.
“Sebenarnya tidak ada luka, karena konsentrasi Anies ini kan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan, memperjuangkan kesetaraan, kan di situ sebenarnya standing posisi Anies. Nah, persoalan bahwa dia nantinya itu menjalankannya di dalam pemerintahan itu lebih mudah karena ada supporting negara di situ,” ujar Anies seperti dikutip dari TV One yang tayang pada Selasa (27/8/2024).
Sahrin Hamid juga mengaku tak merasa di-prank oleh PDI-P yang akhirnya berpaling dari Anies ke Pramono Anung.
Anies, kata Sahrin, memahami dinamika partai yang terjadi dan menghormati apapun putusan partai.
“Enggak (merasa di-prank), Anies tentunya menghargai, menghormati apa yang menjadi putusan partai,” tambahnya.
Sahrin tak menampik sempat terjadi komunikasi yang intens antara Anies Baswedan dan PDI-P belakangan ini setelah putusan MK.
Komunikasi itu membahas berbagai gagasan.
“Kita tahu tenryata intensitas komunikasi itu semua berbicara tentang gagasan, gagasan Bung Karno, bicara tentang cita-cita kemerdekaan kita, bicara tentang bagaimana menata kota ini, bicara tentang pelestarian lingkungan, dan juga keberpihakan terhadap rakyat.”
“ini yang intensitas pembicaraan ini antara Anies dengan utusan resmi PDI Perjuangan bahwa tidak ada bicara soal yang lain, bicaranya soal gagasan,” jelasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya