Informasi Terpercaya Masa Kini

Menjaga Kesehatan Mental dan Finansial dengan Gaya Hidup Sederhana

0 47

Hari ini kita akan membahas alasan mengapa terlihat miskin itu penting dan langkah-langkah yang perlu kalian ambil mulai hari ini. Kelas sosial yang berbeda memandang uang dengan cara yang berbeda. 

Orang-orang miskin memandang uang sebagai alat untuk melunasi tagihan dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

Kelas menengah melihat uang sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk mendapatkan sedikit kenyamanan, seperti mengambil pinjaman mobil atau membayar cicilan KPR. 

Namun, orang kaya melihat uang sebagai sebuah alat untuk membeli aset seperti saham, emas, dan real estate guna menghasilkan lebih banyak uang yang nantinya akan membayar biaya liabilitas mereka.

Pelajaran dari Orang-Orang Terkaya di Dunia

Ambil contoh Warren Buffett, dengan kekayaan lebih dari 100 miliar dolar, tetapi dia masih tinggal di rumah yang dia beli pada tahun 1958 seharga 31.500 dolar saja. 

Lalu ada Mark Zuckerberg, yang sering kali hanya mengenakan kaos abu-abu dan hoodie. 

Jeff Bezos pun, bertahun-tahun setelah menjadi miliarder, masih mengendarai Honda tahun 1997-nya. 

Faktanya, 61% orang yang berpenghasilan tinggi lebih cenderung menjadi pengemudi Honda dan Toyota karena mereka memiliki prioritas yang jelas dan tahu apa yang penting bagi mereka. 

Mereka tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun. Ini adalah pola pikir yang bagus untuk dikembangkan.

Jika kalian tahu bahwa kalian sedang dalam urusan finansial seperti pembayaran jatuh tempo, utang, atau mengembangkan dana darurat, kalian seharusnya menyadari bahwa kalian sebenarnya sedang berinvestasi pada diri kalian sendiri. 

Karena itu, kalian tidak perlu membuktikan apapun kepada orang lain.

Biaya Tersembunyi dari Berusaha Terlihat Kaya

Berusaha terlihat kaya bisa sangat mahal. Sebuah studi pada Februari 2014 menemukan bahwa kesenjangan antara pendapatan rumah tangga relatif terhadap tetangga terdekatnya berdampak pada tingkat utang seseorang. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai fenomena “mengejar tetangga.”

Misalnya, jika kalian ingin membeli mobil untuk berkendara ke tempat kerja setiap hari dan memutuskan untuk membeli Toyota Avanza seharga sekitar Rp240 juta karena kalian telah menabung Rp250 juta. 

Namun, kalian melihat tetangga dengan Mitsubishi Pajero Sport terbaru, dan untuk mengimbangi mereka, kalian memutuskan untuk membeli Toyota Fortuner GR Sport Diesel terbaru seharga Rp730 juta. 

Padahal, kalian tidak memiliki tambahan Rp480 juta, tapi memutuskan untuk membuatnya menjadi mobil angsuran. 

Akibatnya, kalian harus membayar tambahan Rp480 juta hanya untuk terlihat seperti orang kaya, belum lagi biaya bunga, asuransi bulanan, biaya pemeliharaan, dan depresiasi nilai barang yang signifikan.

Orang yang mengorbankan tujuan keuangan mereka dan berhutang untuk membeli produk mewah akan sangat sulit untuk keluar dari spiral hutang. 

Pada dasarnya, uang yang kalian keluarkan untuk satu hal adalah uang yang tidak bisa kalian belanjakan untuk hal lain yang lebih menguntungkan, seperti investasi di pasar saham, kripto, emas, atau real estate. 

Jika kalian menginvestasikan uang itu di pasar saham dengan tingkat pengembalian rata-rata 10%, kalian bisa mendapatkan lebih dari 1,5 miliar rupiah hanya dalam 10 tahun. 

Cukup untuk membeli dua mobil Toyota Fortuner GR Sport, satu untuk dikendarai, dan satu lagi sebagai piala untuk ditunjukkan kepada tetangga.

Dampak Psikologis dan Kesehatan Mental

Menyerah pada tekanan masyarakat untuk terlihat kaya tidak hanya berujung pada hutang, tetapi juga dapat merugikan hal-hal yang paling berharga, seperti ketenangan pikiran dan kesehatan mental kalian. 

Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan bahwa semakin besar kesenjangan kekayaan di suatu lingkungan, semakin buruk kesehatan mental penghuninya. Dalam psikologi, ini dijelaskan dengan teori perbandingan sosial.

Orang tidak merasa sedih semata-mata karena penghasilan mereka, apakah itu Rp3 juta per bulan atau Rp30 juta per bulan. 

Namun, perasaan sedih muncul ketika mereka membandingkan pendapatan mereka dengan orang-orang di sekitar mereka. 

Misalnya, saat kalian memiliki penghasilan Rp10 juta sebulan dan merasa baik-baik saja, kalian mungkin akan merasa kurang bahagia jika kalian tinggal di lingkungan para miliarder. 

Menurut teori perbandingan sosial, sifat manusia adalah selalu membandingkan diri dengan orang lain. 

Membandingkan diri kalian dengan orang lain secara negatif dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi kalian, karena akan selalu ada orang yang lebih kaya dari kalian.

Fokus pada Hal-Hal yang Penting

Terlihat miskin akan membuat kalian fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. 

Kalian dapat menghemat lebih banyak uang, tidak perlu mengubah gaya hidup, dan tetap merasa nyaman tanpa perlu banyak uang. Temukan keseimbangan finansial kalian dengan strategi berikut:

Ubah Pola Pikir: Alih-alih ingin memiliki sesuatu yang menunjukkan kesuksesan, fokuslah pada mencapai impian finansial kalian. Wujudkan impian bebas masalah finansial dan jadikan itu tolak ukur kesuksesan, bukan sekadar terlihat kaya. Bahagia itu ada di dalam diri kalian, bukan dalam anggapan orang lain.

Hindari Perbandingan Sosial: Jangan membandingkan pencapaian kalian dengan orang lain. Evaluasi nilai diri kalian berdasarkan pencapaian kalian sendiri di masa lalu dan sekarang. Ini adalah strategi yang lebih sehat dan efektif daripada terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain.

Fokus pada Kualitas Hidup: Lakukan yang terbaik untuk hidup kalian dan berusaha memperbaiki keuangan kalian. Pahami diri kalian, kebahagiaan hakiki kalian, dan tingkatkan kualitas hidup tanpa perlu membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kalian bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan bahagia daripada sebelumnya.

Mengapa Terlihat Miskin Itu Penting?

Terlihat miskin atau sederhana bisa memberikan kebebasan finansial yang lebih besar. 

Dengan tidak merasa perlu mengikuti standar kemewahan, kalian bisa mengalokasikan uang kalian untuk hal-hal yang lebih penting dan produktif. 

Misalnya, uang yang seharusnya kalian habiskan untuk membeli mobil mewah bisa digunakan untuk investasi atau pendidikan anak.

Ketika kalian tidak merasa perlu untuk membeli barang-barang mewah, kalian juga tidak akan merasa tertekan oleh hutang yang besar. 

Sebaliknya, kalian bisa lebih fokus pada tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau menyiapkan dana pensiun. Selain itu, dengan tidak mengikuti gaya hidup konsumtif, kalian bisa mengurangi stres yang berhubungan dengan keuangan.

Cara Mengubah Pola Pikir dan Kebiasaan Finansial

Mengubah pola pikir dan kebiasaan finansial bukanlah hal yang mudah, tapi sangat mungkin dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Edukasi Diri tentang Keuangan: Mulailah membaca buku atau mengikuti kursus tentang manajemen keuangan. Edukasi diri adalah langkah pertama untuk memahami bagaimana uang bekerja dan bagaimana cara terbaik untuk mengelolanya.

Buat Anggaran dan Patuhi Itu: Salah satu cara terbaik untuk mengendalikan pengeluaran adalah dengan membuat anggaran bulanan. Catat semua pengeluaran dan pemasukan kalian, lalu patuhi anggaran tersebut.

Tetapkan Tujuan Keuangan Jangka Panjang: Menetapkan tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung untuk rumah, pendidikan anak, atau dana pensiun bisa membantu kalian fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

Hindari Hutang Konsumtif: Sebisa mungkin hindari hutang yang digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak memberikan nilai tambah jangka panjang. Fokuslah pada penggunaan hutang yang produktif, seperti untuk investasi atau pendidikan.

Simpan Uang untuk Dana Darurat: Memiliki dana darurat bisa memberikan rasa aman dan menghindarkan kalian dari hutang ketika ada kebutuhan mendesak.

Investasi Sejak Dini: Mulailah berinvestasi sejak dini, baik itu di pasar saham, real estate, atau emas. Investasi jangka panjang bisa memberikan hasil yang signifikan di masa depan.

Kesimpulan

Menjadi terlihat miskin atau sederhana bukan berarti kalian benar-benar miskin. Sebaliknya, ini adalah strategi cerdas untuk mencapai kebebasan finansial dan kebahagiaan yang lebih besar. 

Dengan tidak mengikuti standar kemewahan dan fokus pada tujuan jangka panjang, kalian bisa menghemat lebih banyak uang, mengurangi stres, dan mencapai tujuan finansial kalian.

Penting untuk memahami bahwa kebahagiaan tidak datang dari seberapa banyak barang mewah yang kalian miliki, tetapi dari keseimbangan hidup yang kalian capai. 

Jadi, mulailah hari ini dengan mengubah pola pikir kalian, hindari perbandingan sosial, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup kalian. 

Dengan begitu, kalian bisa menjalani kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia, dan lebih sejahtera.

Leave a comment