WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya harus menegur menantunya, Erina Gudono.
Loh, emang kenapa? Salahnya apa?
Baca juga: Ahok Ada di Barisan Mahasiswa, Tolak Keras Revisi UU Pilkada yang Loloskan Kaesang Maju Pilkada
Istri Kaesang Pangarep itu memang tak punya salah yang fundamental, namun wanita cantik itu sama sekali tak punya empati.
Presiden Jokowi harus mengajarkan soal empati ini, karena jika Erina tak peduli pada keadaan sekitar, tentu berbahaya.
Ceritanya, saat ribuan mahasiswa dan masyarakat demo di sejumlah kota di Indonesia, Kamis (22/8/2024) menolak pengesahan revisi UU Pilkada, Kaesang dan Erina ternyata sedang plesir di Amerika Serikat (AS).
Padahal demo itu terpicu karena DPR ingin membantu Kaesang agar bisa ikut Pilkada, mengingat usianya yang belum cukup.
Baca juga: Rigen Bakar Semangat Mahasiswa di Depan Gedung DPR, Sindir Kaesang hingga Sebut Anggota DPR Melawak
Erina yang tak suka dengan aksi demo itu, coba menyindir halus lewat beberapa postingan foto di platform medsos miliknya.
Kaesang dan Erina menampilkan kebahagiaan duniawi, mereka makan roti mahal sambil melihat kampus University of Pennsylvania.
Netizen atau warganet pun gemas melihat Kaesang dan Erina, maka hujatan pun ramai di medsos.
Sebagai suami, Kaesang tampaknya lebih mengutamakan menemani Erina, yang dijadwalkan tahun ini mengikuti studi program S2 di University of Pennsylvania, Philadelphia, negara bagian Pennsylvania, ketimbang menyimak politik Tanah Air yang memojokannya.
Baca juga: Warga Kesal! Spanduk Kaesang Bertebaran di Jakarta, Heru Budi Bilang Begini!
Mereka juga memanfaatkan momen tersebut untuk liburan dalam rangka babymoon mengingat Erina hamil tua.
Unggahan Erina mengenai keberadaannya bersama sang suami di Amerika Serikat, dinilai tidak pantas.
Pasalnya, di saat yang sama situasi di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia memanas hanya karena aturan yang terkesan dipaksakan agar Kaesang bisa maju sebagai calon kepala daerah di Pilkada serentak 2024.
Tak sedikit netizen atau warganet meninggalkan komentar negatif terhadap Kaesang di berbagai platform medsos.
“UU diacak-acak buat anak ini yang lagi ke LA buat makan roti 400ribuan dan belanja perlengkapan bayi,” tulis akun @cinnamongirlc di media sosial X.
Postingan Instagram Erina yang belakangan sudah dihapus, namun sempat dicapture oleh netizen juga dinilai tidak sensitif dalam melihat situasi. Contohnya postingan saat mereka beli roti Rp 400.000.
“Sementara itu pasutri @kaesangp malah enak-enakan makan roti 400 ribu, rakyat repot gara2 lu an**ng. only god knows what i wished for you two,” tulis akun @slausi****.
Postingan Erina yang lain yang menunjukkan dirinya belajar mengenai “practice and research social justice” tak luput dari sindiran netizen.
“Ironi bgt di saat keluarga dari pihak mertua dia mengacak-acak, plus melanggar sila ke lima, kok malah sok PAP belajar social justice, ambil case negara sendiri aja,” tulis @monicre***.
“Mbak Erina ini cocoknya research tentang social validation. Haus bgt soalnya,” tulis @sayoe***.
Pun demikian postingan Erina saat menunjukkan kegembiraan sekaligus kebanggaannya berhasil diterima studi program S2 di University of Pennsylvania.
Namun, di antara berbagai komentar negatif, ada saja netizen yang menyarankan Kaesang untuk menemani Erina studi S2 di AS hingga lulus ketimbang terlibat hiruk-pikuk politik di Tanah Air.
Mereka meyakini masa depan Kaesang dan Erina bakal lebih baik di negara yang berjuluk Paman Sam tersebut.
Apalagi Erina punya sejarah di Pennsylvania. Ayahnya pernah studi dan bekerja di sana.
Bahkan Erina sendiri bersama empat saudaranya lahir di kota Philadelphia, Pennsylvania.
“Mas Kaesang ikut aja ke AS, temani mbak Erina. Mas Kaesang kerja di AS untuk cari new experience, tinggalkan Indonesia untuk sementara waktu, untuk masa depan yang jauh lebih terang,” demikian tulis @rantirah*****.
“Mba bawalah suamimu ke Pennsylvania segeraaaa sekaraaaang, lahirkan dan besarkanlah anakmu di sana,” tulis @belajarmen*****.
Bujukan netizen bisa jadi sangat baik buat Kaesang. Apalagi setelah DPR batal merevisi Undang-undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada, seperti disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
“Bahwa pada hari ini tanggal 22 Agustus Hari Kamis pada jam 10.00 setelah kemudian mengalami penundaan selama 30 menit, maka tadi sudah diketok bahwa revisi Undang-Undang Pilkada tidak dapat dilaksanakan.”
“Artinya pada hari ini, revisi Undang-Undang Pilkada batal dilaksanakan,” kata Dasco dikutip Kompas.com.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09