Jembatan Kunci di Kursk Roboh, Rusia Tuduh Ukraina Pakai Roket Barat
Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Ukraina menggunakan roket buatan Barat untuk menghancurkan jembatan di atas Sungai Seym, wilayah Kursk pada Jumat (16/8). Roket tersebut diduga jenis HIMARS buatan Amerika Serikat.
Serangan itu menewaskan relawan yang sedang mengevakuasi warga sipil.
“Untuk pertama kalinya, wilayah Kursk dihantam peluncur roket buatan Barat, kemungkinan HIMARS Amerika,” kata juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, seperti dikutip dari Reuters.
Jembatan strategis itu digunakan Rusia untuk memasok pasukan mereka, dan kehancurannya dapat menghambat operasi militer Kremlin di wilayah tersebut.
Dikutip dari BBC, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukannya tengah beroperasi untuk memperkuat posisi di Kursk.
Ukraina Mulai Terobos Masuk Rusia
Sebelumnya, di hari yang sama dengan serangan jembatan, Ukraina juga menghantam pusat perbelanjaan di kota Donetsk yang dikuasai Rusia. Setidaknya dua orang tewas dan tujuh terluka.
Lewat unggahan di X, Gubernur Donetsk, Denis Pushilin, turut melaporkan serangan tersebut.
“Musuh telah melakukan serangan besar-besaran yang ditargetkan di distrik Petrovsky, pinggiran kota Donetsk. Satu serangan menghantam pusat perbelanjaan Galaktika, melukai sedikitnya tujuh orang,” katanya, Jumat (16/8), seperti dikutip dari AFP.
Menurut Zelensky, pasukan Ukraina mulai masuk ke wilayah Rusia sejak awal pekan lalu.
Serangan lintas perbatasan ini menjadi serangan terbesar Ukraina sejak invasi skala penuh Rusia sejak 2022.
Konflik kedua negara telah memaksa lebih dari 120 ribu orang mengungsi dari Ukraina.