Informasi Terpercaya Masa Kini

Terminal Lucidity, Fenomena “Kesembuhan” Ajaib Sesaat Sebelum Ajal

0 13

KOMPAS.com – Pernahkah kamu mendengar tentang orang yang sakit parah, bahkan mungkin sudah divonis dokter tak akan lama lagi, tiba-tiba mengalami pemulihan yang mengejutkan?

Mereka yang tadinya linglung, pikun, atau bahkan koma, mendadak bisa berkomunikasi dengan jelas, mengingat kembali kenangan lama, dan seolah-olah kembali menjadi diri mereka yang dulu.

Baca juga: Apakah Stroke Bisa Sembuh?

Fenomena yang sudah lama menjadi misteri dalam dunia medis ini dikenal dengan istilah terminal lucidity.

Fenomena orang sakit mendadak sehat sesaat sebelum ajal

Terminal lucidity adalah kondisi saat pasien demensia atau Alzheimer berat tiba-tiba menunjukkan pemulihan yang mengejutkan.

Orang dengan demensia atau Alzheimer yang parah biasanya mengalami gangguan kemampuan kognitif seperti kesulitan melakukan aktivitas sahari-hari, mengenali orang terdekat, atau kehilangan kemampuan bicara.

Mereka yang mengalami terminal lucidity biasanya mendadak bisa melakukan kemampuan-kemampuan tersebut. Misalnya berbicara dengan lancar, mengingat memori-memori masa lalu dengan jelas.

Sayangnya, kondisi ini biasanya terjadi dalam beberapa jam atau hari sebelum kematian.

Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Archives of Gerontology and Geriatrics tahun 2012 mengamati fenomena ini lebih dekat.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengidentifikasi 83 kasus terminal lucidity yang dilaporkan dalam literatur medis selama 250 tahun terakhir.

Kasus-kasus tersebut melibatkan pasien berbagai kondisi seperti abses otak, tumor, stroke, meningitis, demensia, Alzheimer, skizofrenia, hingga gangguan afektif.

Baca juga: Hati-hati Disfungsi Kognitif Setelah Sembuh dari Covid-19

Penelitian lain yang mengamati ini diterbitkan pada 2018 dalam jurnal Death Studies. Riset tersebut menunjukkan ari 338 kematian yang dilaporkan, 6 di antaranya mengalami terminal lucidity.

Keenam pasien tersebut meninggal 9 hari setelah mengalami “kesembuhan” yang tiba-tiba.

Studi terbaru tentang terminal lucidity diterbitkan tahun 2023 dalam Journal of Gerontological. Penelitian ini mekaporkan 22,2 persen pasien yang mengalami terminal lucidity meninggal dalam waktu 3 hari.

Sedangkan ada 14,8 persen yang mengalami “kesembuhan” tiba-tiba ini meninggal setelah 3 bulan.

Bukan sekadar “pulih” biasa

Fenomena ini kerap memiliki rasa emosional mendalam.

Dikutip dari Scientific American, bagi keluarga momen “pulih” ini menjadi pengalaman yang mengharukan sekaligus melegakan.

Namun, bagi tenaga medis, ini bisa menjadi tanda bahwa akhir hidup pasien sudah semakin dekat.

Tidak ada yang dapat memprediksi kapan kondisi ini terjadi.

Kesembuhan yang tiba-tiba ini kerap menjadi momen yang berharga bagi keluarga untuk memperkuat kembali hubungan dengan orang terkasih. 

Baca juga: Benarkah Berkeringat Tanda Demam Hampir Sembuh?

Misteri dibalik “kesembuhan” yang tiba-tiba

Sayangnya, hingga saat ini belum ada penjelasan pasti dari fenomena terminal lucidity ini.

Dilansir dari Healthline, sebagian ahli menganggap fenomena ini sebagai paradoks karena bertentangan dengan pemahaman medis tentang otak manusia dan bagaimana kondisi seperti demensia mempengaruhi kognitif seseorang.

Namun, beberapa ahli menduga bahwa perubahan kognitif yang singkat ini terjadi karena adanya fluktuasi dalam fungsi otak tertentu.

Perubahan tak terduga dalam otak dan tubuh bisa terjadi menjelang kematian, yang mungkin menyebabkan perubahan dalam memori dan perilaku.

Meski masih misteri hingga saat ini, fenomena terminal lucidity mengajarkan kita untuk tidak pernah berhenti menghargai setiap momen Bersama orang-orang yang kita cintai.

Kesembuhan yang tiba-tiba dari orang tersayang yang sedang sakit bisa menjadi kesempatan untuk berkomunikasi, meminta maaf mengucapkan kasih sayang, atau sekadar menghabiskan waktu bersama sebelum akhirnya yang tercinta pergi untuk selamanya.

Leave a comment