Kisruh Paskibraka Tak Berjilbab, Ini Profil Kepala BPIP Yudian Wahyudi
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tengah ramai dibicarakan karena isu meminta Paskibraka putri 2024 tak pakai jilbab di momen pengukuhan pada Selasa (13/8).
Terkait masalah ini, kepala BPIP Yudian Wahyudi yang paling banyak disorot karena Paskibraka 2024 di bawah tanggung jawab BPIP.
Apalagi ia juga telah mengakui bahwa momen Paskibraka tak berjilbab memang sudah disepakati.
“Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada dan hanya dilakukan pada saat Pengukuhan Paskibraka dan Pengibaran Sang Merah Putih pada Upacara Kenegaraan saja,” kata Yudian dalam keterangannya, Rabu (14/8).
Di luar acara itu, Paskibraka dibebaskan memakai jilbab.
“Di luar acara Pengukuhan Paskibraka dan Pengibaran Sang Merah Putih pada Upacara Kenegaraan, Paskibraka Putri memiliki kebebasan penggunaan jilbab dan BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut. BPIP senantiasa patuh dan taat pada konstitusi,” ungkap BPIP.
Lantas, seperti apa profil Yudian?
Yudian Wahyudi selama ini dikenal sebagai salah seorang tokoh pendidikan. Sebelum jadi Kepala BPIP, ia menjabat Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Ia lahir pada 17 April 1960 di Balikpapan
Yudian merupakan lulusan sarjana peradilan agama UIN Sunan Kalijaga tahun 1987. Di kampus yang sama dia melanjutkan gelar magisternya di jurusan Islamic Studies dan menyelesaikan pendidikan pada 1993.
Pada 2002, ia meraih gelar doktor di bidang yang sama dengan pendidikan magisternya namun kali ini ia mengambil studi di McGill University.
Pendiri Tarekat Sunan Anbia, Yogyakarta, itu masih tercatat aktif mengajar di UIN Sunan Kalijaga. Ada tiga mata kuliah yang diajarnya pada tahun ajaran genap 2019/2020, yakni Fikih Indonesia, Hermeneutika Islam dan Teori Metodologi Hukum Islam.