Informasi Terpercaya Masa Kini

Jadwal Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 – Menanti Juara Tunggal Putri Baru yang Bersanding dengan Gregoria Mariska di Podium

0 13

BOLASPORT.COM – Pertandingan cabang olahraga bulu tangkis pada Olimpiade Paris 2024 akan memasuki hari terakhir di Porte de la Chapelle Arena, Senin (5/8/2024).

Akan ada tiga pertandingan yang digelar yakni final tunggal putri, laga perebutan medali perunggu tunggal putra dan final tunggal putra.

Laga perebutan medali perunggu tunggal putri tidak dilangsungkan karena Carolina Marin (Spanyol) mengalami cedera lutut saat semifinal Olimpiade Paris 2024.

Marin terpaksa mundur saat menghadapi He Bing Jiao (China).

Marin memenangi gim pertama dengan skor 21-14 dan unggul 10-5 pada gim kedua. Akan tetapi, pendaratan yang tidak sempurna membuyarkan harapannya.

Setelah melepaskan sebuah jumping smash, Marin terjatuh sambil menahan rasa sakit.

Isak tangis keras terdengar dari Juara Dunia tiga kali itu. He Bing Jiao yang khawatir mendekat untuk memeriksa cedera lawannya.

Pertandingan sempat dihentikan. Dokter turnamen harus dipanggil ke dalam lapangan.

“Ini tidak adil untuknya, dia adalah seorang pejuang dan dia telah bekerja sangat keras untuk kembali ke level kelas dunia,” kata pelatih Marin, Fernando Rivas dilansir dari BWF Badminton.

“Situasi ini sungguh kejam tentang bagaimana dia mengakhiri Olimpiade ini. Saya tidak bisa berkata apa-apa.”

Cedera Marin dan pengunduran dirinya dari pertandingan berarti bahwa He Bing Jiao akan melawan tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young.

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 – Hancurkan Harapan Ganda Putra China, Liang/Wang Pertahankan Medali Emas

An menjadi pemain Korea Selatan pertama sejak Bang Soo-hyun tampil pada final tunggal putri Olimpiade Atlanta 1996.

Itu juga berarti pemain Spanyol itu tidak akan dapat bermain pada babak perebutan medali perunggu dan medali akan diberikan kepada Gregoria Mariska Tunjung.

Gregoria tampil apik melawan An pada semifinal sebelum akhirnya kelelahan karena konsistensi lawannya.

An Se-young, lututnya masih dibalut dan tidak bergerak dengan lancar seperti biasanya pada gim pembuka mampu beralih ke kecepatan yang lebih tinggi saat pertandingan berlangsung.

Selanjutnya ada Kunlavut Vitidsarn yang mencatatkan prestasi sebagai pebulu tangkis  Thailand pertama yang meraih medali pada Olimpiade.

Hal ini performa yang ditunjukkannya pada perempat final saat mengalahkan unggulan teratas Shi Yu Qi (China).

Vitidsarn sangat piawai dalam mengendalikan shuttlecock, pertahanan dan serangannya tidak memberi Lee Zii Jia (Malaysia) mengembangkan permainan.

“Saya bisa merasakan kepercayaan dirinya. Performanya berada di level teratas, ucap Lee.

“Saya mencoba dengan apa pun yang saya miliki, tetapi tidak berhasil dengan baik. Saya cukup kecewa karena kehilangan kesempatan untuk masuk final, tetapi saya pikir besok adalah final untuk medali perunggu.”

Vitidsarn yang merupakan Juara Dunia 2023 itu mengakui bahwa dia telah menunggu sejak Kejuaraan Dunia dan ingin mencapai puncaknya untuk Olimpiade.

“Saya sangat senang karena ini pertama kalinya bagi saya dan saya bisa masuk final. Ini istimewa,” aku Vitidsarn.

“Saya harus tampil 100 persen pada turnamen terbesar. Gelar World Tour cukup bagus, Anda bisa mendapatkannya pada tahun mana pun.”

“Namun, Anda tidak dapat melakukan itu di Olimpiade karena Anda harus menunggu empat tahun. Anda akan menjadi empat tahun lebih tua, jadi akan lebih sulit.”

Vitidsarn akan melawan juara bertahan Viktor Axelsen (Denmark) pada perebutan medali emas.

Axelsen merasakan tekanan dari Lakshya Sen (India) pada gim pembuka dan Sen hampir melakukan segalanya kecuali memenangkan pertandingan.

Pada kedudukan 20-17, tibalah titik krusial. Sen melakukan servis pendek, dan Axelsen merasakan ketegangannya.

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 – Kali Ini Giliran Wakil Denmark, Ganda Putra Malaysia Ulangi Capaian 3 Tahun Lalu Saat Pupus Asa Ahsan/Hendra Rebut Perunggu

Axelsen tahu persis apa yang harus dilakukannya untuk merebut permainan dan meskipun Sen sempat memimpin sebentar pada gim kedua, momen itu telah hilang.

“Pada kedudukan 20-17, saya benar-benar bisa merasakan dia tegang,” kata Axelsen.

“Itu tentu saja hal yang besar baginya. Belum ada tunggal putra India yang melakukan apa yang dia lakukan saat ini. Jadi, dia mungkin mulai berpikir tentang apa yang sedang dia lakukan, dan tekanan itu ada di sana. “

“Saya pernah mengalaminya sebelumnya dan saya benar-benar mengerti apa yang sedang dialaminya, tetapi itu juga merupakan kesempatan saya untuk memenangkan permainan, dan itu tidak mudah untuk dilakukan.”

“Namun, saya berhasil, dan secara keseluruhan saya sangat senang dengan kinerja mental saya di sana.”

JADWAL BULU TANGKIS OLIMPIADE PARIS 2024, SENIN (4/8/2024).

Final tunggal putri (perebutan emas)

15.55 WIB : An Se-young (Korea Selatan) vs He Bing Jiao (China)

Perebutan medali perunggu tunggal putra

19.30 WIB : Lee Zii Jia (Malaysia) vs Lakshya Sen (India)

Final tunggal putra (perebutan emas)

Tidak sebelum 20.40 WIB : Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Viktor Axelsen (Denmark)

Leave a comment