Informasi Terpercaya Masa Kini

7 Kesalahan Orang Tua saat Menidurkan Bayi, Tidur Berkualitas Bikin Anak Sehat dan Cerdas

0 6

Orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak, terutama dalam hal tidur yang berkualitas. Tidur yang berkualitas merupakan hal dasar bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Sebagai orang tua, memastikan bayi mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas adalah salah satu langkah krusial untuk mendukung perkembangan fisik dan mental. Tidur yang berkualitas juga memengaruhi kemampuan belajar, mood, dan kesehatan secara keseluruhan. 

Menilik dari laman NPJ, hubungan antara tidur dan fungsi kognitif telah menarik minat selama lebih dari seratus tahun. Penelitian tidur terkontrol pada anak sehat menunjukkan bahwa tidur yang berkualitas baik terkait dengan peningkatan fungsi kognitif, termasuk kemampuan belajar dan memori yang lebih baik.

Temuan ini berlaku tidak hanya di laboratorium, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, di mana pengukuran tidur yang dilaporkan sendiri oleh siswa di rumah mereka juga menunjukkan kaitan dengan prestasi akademis yang lebih baik.

Hal tersebut karena tidur yang berkualitas membantu konsolidasi memori, di mana informasi dan pengalaman yang diterima anak sepanjang hari diproses serta disimpan dengan lebih efektif selama tidur.

Saat kualitas tidurnya baik, Si Kecil juga lebih siap menghadapi tantangan akademik dan memiliki performa kognitif kedepannya. Namun, ada beberapa kesalahan umum yang terkadang dilakukan orang tua saat menidurkan bayi hingga membuat tidur kurang berkualitas.

Baca Juga : Viral Anak Usia 1 Tahun Diberi Butter Biar Tidur Nyenyak, Ini Penjelasan DokterFakta seputar tidur berkualitas membuat anak sehat dan cerdas

Mengutip laman BBC, tidur yang berkualitas dapat membuat anak sehat dan cerdas. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih awal dikaitkan dengan hasil seperti prestasi akademis yang lebih baik dan risiko obesitas yang lebih rendah.

Namun, penelitian ini dilakukan dengan melibatkan anak-anak prasekolah. Hal ini didasari bahwa anak sekolah biasanya dimulai lebih awal dalam melakukan rutinitasnya.

Anak-anak yang tidur lebih awal cenderung mendapatkan waktu tidur yang berkualitas. Di sisi lain, orang tua yang meminta anak untuk tidur lebih awal justru memprioritaskan kebiasaan sehat.

Hal lain menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih kecil mulai melepaskan melatonin, ‘hormon kegelapan’ yang memancing untuk mengantuk dan tidur lebih awal di malam hari dibandingkan orang dewasa.

Sebuah penelitian kecil di Providence, Rhode Island, menemukan bahwa di Amerika Serikat, anak-anak cenderung tidur lebih awal, rata-rata balita tidak mulai melepaskan melatonin dalam cahaya redup hingga pukul 19.40. Tidur siang juga dapat memengaruhi pelepasan melatonin.

Bunda perlu memahami bahwa pelepasan hormon ini adalah sebuah proses, bukan hanya klik tombol nyala dan mati, sehingga pukul 19.40 bukan waktu tidur yang optimal. Bahkan bisa jadi lebih lama lagi.

Pada beberapa keluarga, jam tidur yang optimal dari tujuh malam hingga tujuh pagi bekerja dengan baik. Namun, tidak bekerja pada keluarga yang lain hingga menyebabkan masalah tidur.

Menurut data studi Rhode Island menunjukkan bahwa apabila anak kecil tidur pada waktu yang secara biologis tidak optimal, mereka tidak akan siap untuk tidur dan menolak dengan berbagai perilaku seperti keluar dari kamar tidur untuk minum air, berteriak, menolak waktu tidur hingga lebih parahnya lagi sampai tantrum. 

Kesalahan orang tua saat menidurkan bayi

Mengutip dari The Bump terdapat kesalahan orang tua ketika menidurkan bayi yang sebaiknya dihindari:

1. Membuat bayi bergantung pada Bunda ketika tidur

Mengayun atau menyusui bayi menjadi cara cepat dan efektif untuk menidurkan anak dan memberikan momen manis bagi orang tua. Bagi beberapa keluarga, metode ini berhasil dengan baik. Namun, hal ini dapat memengaruhi kebersihan tidur bayi jika membuat mereka bergantung pada Bunda untuk tidur.

Di sisi lain, bayi juga perlu belajar menenangkan dirinya sendiri. “Jika Bunda selalu menggendong bayi sampai tertidur, bayi akan selalu bergantung pada Bunda,” kata Dokter anak di Northwestern Medicine Delnor Hospital di Jenewa, Illinois, Gina Song, MD seperti dikutip dari The Bump.

Akibatnya, saat bayi terbangun di malam hari, mereka akan menangis sampai Bunda atau Ayah kembali menggendongnya. Maka dari itu, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menidurkan bayi di tempat tidurnya saat mereka mengantuk tetapi belum sepenuhnya tertidur.

Walaupun langkah ini adalah saran yang baik, Bunda perlu memahami bahwa setiap orang tua dan bayi berbeda. Jika mengayun atau menyusui bayi hingga tertidur berhasil, Bunda dapat melanjutkannya. Lagipula, tujuannya untuk memastikan Bunda dan bayi mendapatkan tidur malam yang nyenyak secara konsisten dan terlihat berbeda untuk setiap keluarga. 

2. Mengasuh bayi segera setelah mereka bergerak di malam hari

Sebetulnya wajar untuk merespons tangisan bayi dan naluri Bunda terpanggil untuk segera menenangkannya. Akan tetapi, dr. Song mengatakan bahwa tidak perlu langsung menemui bayi saat mereka mulai merintih di malam hari.

“Jika bayi mengeluarkan suara dan rewel, tidak apa-apa untuk menunggu dan melihat apa yang terjadi, terkadang bayi akan belajar menenangkan dirinya sendiri dan kembali tidur,” ujar Song.

Sebagai gantinya, Bunda dapat memberikan anak beberapa menit untuk mencoba tidur kembali setelah terbangun. Mereka bisa baik-baik saja tanpa bantuan Bunda atau Ayah. 

3. Memiliki rutinitas waktu tidur yang tidak konsistenIlustrasi Bayi Tidur/Foto: iStock

Melakukan hal yang berbeda sebelum tidur setiap malam benar-benar dapat membuat bayi kesal. Sebaliknya, rutinitas waktu tidur yang konsisten memberikan sinyal bahwa sudah waktunya untuk tidur.

“Ketika Bunda melakukan hal yang sama dalam urutan yang sama berulang kali, bayi akan mulai mengantuk, hal ini dikenal sebagai ‘respons terkondisi’, Bunda juga perlu memahami bahwa bayi yang bisa menenangkan dirinya sebelum tidur juga akan menenangkan dirinya di malam hari,” ujar  Lynelle Schneeberg, PsyD, penulis buku Becoming Your Child’s Sleep Coach seperti dikutip dari The Bump.

Rutinitas sebelum tidur dapat bervariasi, Bunda. Schneeberg merekomendasikan memandikan bayi, mengenakan piyama, kemudian membacakan cerita atau menyanyikan lagu sebelum menidurkannya pada waktu yang sama setiap malam.

4. Mengabaikan isyarat tidur bayi

Sepanjang hari, pastinya Bunda memperhatikan Si Kecil secara cermat dan kemungkinan akan melihat pola perkembangan kapan mereka membutuhkan tidur siang dan malam.

“Bayi dan balita mengirimkan isyarat bahwa mereka mulai lelah dan membutuhkan tidur. Beberapa tanda tersebut meliputi menggosok mata, menguap, aktivitas yang melambat, merengek dan rewel, serta kehilangan minat pada interaksi sosial dan bermain,” kata Kim West, LCSW-C, penulis The Sleep Lady’s Good Night, Sleep Tight seperti dikutip dari Parents.

Jika Bunda tidak dapat menangkap sinyal-sinyal ini, West menyarankan untuk pindah ke ruangan yang tenang dengan pencahayaan redup dan melakukan aktivitas ringan saat Bunda merasa mereka sudah siap tidur. Langkah ini dapat membantu Bunda dan Ayah mengenali tanda-tanda bahwa waktu tidur sudah dekat.

Apabila Si Kecil terlalu lelah dan terlalu terstimulasi, Bunda perlu menghindari rangsangan dan membawa mereka ke lingkungan yang tenang, serta menginvestasikan waktu lebih banyak dari biasanya untuk menenangkan mereka saat mengantuk. 

5. Menidurkan bayi di sembarang tempat

Kenyataannya tidur siang di stroller, carseat atau kursi makan tidak memberikan bayi istirahat yang benar-benar mereka perlukan. Selain itu, jika Si Kecil tidur siang terlalu dekat dengan waktu tidur malam, hal ini juga mengganggu pola tidur malam mereka.

Dalam membangun kebiasaan tidur yang baik, penting bagi bayi memiliki tempat tidur yang nyaman, seperti keranjang bayi atau tempat tidur mereka di malam hari, dan menghabiskan sebagian besar tidur siang mereka di sana juga. Bunda dapat membuat pengecualian ini untuk acara-acara khusus atau janji penting, tetapi upayakan untuk tetap konsisten.

Bunda juga disarankan untuk menyelesaikan tugas-tugas ketika bayi sedang tidur siang. Jika Bunda berencana keluar di malam hari, pastikan ada pengasuh atau anggota keluarga yang dapat membantu menjaga agar bayi tidak tertidur karena kelelahan di lingkungan yang tidak biasa.

6. Terlalu cepat menyerah

Menyesuaikan kebiasaan tidur yang buruk tidak memiliki batasan waktu, tetapi orang tua perlu mempraktikkan kesabaran. Bunda dapat mengalokasikan waktu dua hingga tiga minggu untuk melatih tidur agar melihat perubahan yang signifikan dalam tidur malam dan tidur siang.

Beberapa orang tua berpikir bahwa kebiasaan tidur anak akan membaik dengan sendirinya dan mereka harus bertahan dengan kurang tidur untuk sementara waktu. Namun, hal ini tidak benar.

“Mengharapkan perubahan yang cepat ketika mencoba mengubah kebiasaan tidur yang telah terbentuk selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dengan anak adalah tidak realistis,” ujar West.

Dengan kesabaran Bunda dan Ayah, Si Kecil akan segera tidur nyenyak sepanjang malam. Bunda juga perlu percaya bahwa upaya yang dilakukan akan memberikan manfaat besar.

7. Membiarkan bayi begadang dengan harapan bahwa bayi akan tertidur

Mengizinkan remaja tidur larut malam terdengar seperti ide yang baik, mereka mungkin ingin tidur hingga tengah hari keesokan harinya. Namun, hal ini tidak berlaku untuk anak balita.

“Sekali lagi, jam internal adalah kekuatan yang sangat kuat yang biasanya membangunkan anak-anak pada waktu yang sama setiap pagi, tidak peduli jam berapa mereka tidur di malam hari,” kata Lisa Meltzer, PhD, seorang spesialis tidur anak di National Jewish Health di Denver, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Parents.

Jika orang tua membiarkan anak begadang, hal tersebut akan mengakibatkan Si Kecil mengalami kelelahan pada esok harinya. Sebagai alternatif, Bunda perlu menetapkan waktu tidur yang konsisten untuk memastikan bayi mendapatkan jumlah tidur yang cukup setiap malam.

Dilansir dari laman National Sleep Foundation, bayi membutuhkan 10 hingga 15 jam tidur, balita membutuhkan 11 hingga 14 jam, sedangkan anak prasekolah membutuhkan 10 hingga 13 jam tidur setiap malam.

Walaupun beberapa anak mungkin bangun pagi, jika bayi tiba-tiba bangun terlalu pagi (sebelum jam 6 pagi), hal itu bisa menjadi tanda bahwa mereka perlu tidur lebih awal. Bunda dapat mencoba untuk menidurkannya 30 menit, bahkan satu jam lebih awal untuk membantu menjaga keseimbangan waktu tidur anak.

Demikian ulasan tentang kesalahan orang tua saat menidurkan bayi. Semoga bermanfaat, Bunda untuk perkembangan Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Leave a comment