Informasi Terpercaya Masa Kini

Reza Indragiri Tantang Dede Terkait Pengakuan Soal Kasus Vina Bohong,Beri Alasan Bagi Saya Percaya

0 12

TRIBUNSUMSEL.COM — Pakar psikologi forensik Reza Indragiri bereaksi dengan pengakuan Dede Riswanto dan Liga Akbar terkait kesaksian palsu di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus Vina Cirebon 2016 silam.

Adapun Reza Indragiri secara tegas tidak serta merta percaya dengan pengakuan keduanya.

Diakui Reza Indragiri, memang pengakuan Dede dan Liga Akbar boleh jadi menyenangkan jutaan netizen yang sudah memandang bahwa ini kasus salah tangkap.

“Jadi kan seolah-olah ini membawa angin segar,” kata Reza Indragiri melansir dari Tribunnewsbogor.com, Jumat (26/7/2024).

Reza Indragiri menjelaskan bahwa yang namanya keterangan manusia itu disimpulkan oleh psikologi forensik sebagai barang yang paling potensial mengganggu pengungkapan fakta.

Pengakuan atau kesaksian adalah barang yang paling merusak proses penegakan hukum.

“Jadi rekomendasinya jangan mengandalkan keterangan. Alhasil saya harus konsekuen dong, keterangan versi 2024, versi 2016 tetep saya pandang sebagai barang yang paling potensial mengganggu pengungkapan fakta,” katanya.

Maka dari itu dia pun memberikan tantangan bagaimana caranya agar dirinya bisa percaya dengan pengakuan itu.

Meski dalam pengakuan itu baik Dede maupun Liga Akbar mengaku jujur.

“Makanya tanda petik, saya tantang nih, apa alasan bagi saya untuk percaya bahwa keterangan Liga Akbar dan Dede di tahun 2024 adalah jujur sejujurnya ?, apa alasan bagi saya untuk percaya itu ?,” kata Reza Indragiri.

Sebab, kata Reza Indragiri, baik keterangan saksi di tahun 2016 maupun 2024 sama-sama mengandalkan daya ingat mereka.

Daya ingat ini menurut dia, rentan dengan fragmentasi dan distorsi.

“Dengan demikian, kalau kemudian keterangan-keterangan baru ini mau dijadikan sebagai novum tidak salah, tetapi ada baiknya disertai bukti-bukti tambahan berikutnya,” ungkap Reza Indragiri.

Tangis Dede Bertemu Keluarga Vina

Dede Riswanto, seorang pria yang mengaku memberikan kesaksian palsu di kasus kematian Vina dan Eky 2016 silam akhirnya bertemu dengan keluarga terpidana kasus Vina Cirebon.

Adapun pertemuan ini berlangsung di rumah Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

Kedatangan Dede pun disambut hangat oleh keluarga para terpidana.

Dalam tayangan Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Kamis (25/7/2024) malam ini, dalam suasana haru dan penuh air mata, Dede meminta maaf dan doa untuk kelanjutan langkah yang akan diambil olehnya.

Dede juga berjanji bahwa dirinya akan melawan siapa pun yang menghalanginya untuk berkata jujur.

“Insyaallah (terpidana) keluar (dari penjara). Dede pasang badan, tenang. Taruhannya nyawa Dede,” ujar Dede sambil menahan tangis.

“Maaf, ya, Bu. Siapa pun lawannya, saya lawan yang penting minta doanya aja,” ucap Dede.

Tangis orangtua terpidana pun pecah saat Dede memeluk dan meminta maaf kepadanya.

Setelah berjabat, Dede kembali meminta maaf kepada para terpidana.

“Saya minta maaf selama delapan tahun saya merasa bersalah, karena tingkah laku kita anak-anak bapak ibu di penjara,” kata Dede.

“Mau keluar takut, selama tiga bulan saya mikir pada akhirnya mental saya harus kuat, muncul juga harus ada pedamping, mangkanya saya baru menemui pak Dedi,” imbuhnya.

Dede pun berjanji siap tanggung jawab dengan resiko yang akan diterimanya nanti.

“Pokoknya InsyaAllah kita tanggung jawab pasang badan, siapa lawannya kita lawan. Sing penting jaluk doa e pak e yang terbaik. Resiko hukumanne apa nggo ke kita, kita terima. Sing penting tujuh terpidana bisa bebas. Menghirup udara segar, seperti kita wingi menghirup udara segara,” sambung Dede bercampur bahasa daerah.

Ucapan ini pun langsung diamini oleh para keluarga terpidana.

“Aamiin,” shaut keluarga terpidana.

Sebagaimana diketahui, salah satu saksi kunci dalam kasus Vina Cirebon ini mengatakan bahwa kesaksiannya delapan tahun silam adalah palsu.

Dede mengaku sudah berbohong di tahun 2026 hingga membuat 8 orang divonis bersalah dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Dede Siap Dipenjara

Sebelumnya, Dede mengaku siap dipenjara menggantikan 7 terpidana kasus Vina Cirebon tersebut.

Diketahui, satu dari delapan terpidana yakni Saka Tatal sudah lebih dulu bebas.

Adapu pengakuan siap dari Dede itu ia sampaikan dalam tayangan breaking news di Kompas TV, Senin (22/7/2024).

Saat itu muncul pertanyaan dari Otto Hasibuan, pengacara terpidana kasus Vina.

“Kamu tahu bahwa kau bisa dipenjara gara-gara pengakuanmu sekarang ini?”

“7 orang ini di dalam penjara gara-gara kamu. Kamu bersedia ngga masuk penjara supaya 7 orang ini keluar?,” kata Otto Hasibuan.

Dede mengaku siap masuk penjara menggantikan ketujuh terpidana tersebut.

“Sangat bersedia Pak, yang penting intinya 7 terpidana itu saya mau keluar bebas, seperti kehidupan saya kemarin Pak karena saya merasa bersalah,” ucap Dede.

“Meskipun saya masuk penjara gantikan 7 terpidana itu saya siap pak,” sambung Dede.

Gara-gara kesaksian palsunya di tahun 2016 silam, delapan terpidana kasus Vina, yakni Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal dibui.

Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan sudah bebas sejak 2020.

Dede mengaku, selama delapan tahun dirinya dihantui rasa bersalah.

Namun rasa takut akan nasib keluarganya membuat Dede sempat ragu membongkar cerita yang sebenarnya.

Cerita Dede Bongkar Kesaksian Palsu

Sebelumnya, lewat Youtube Kang Dedi Mulyadi, Dede mengaku diarahkan Aep dan Rudiana bersaksi palsu di kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon, 2016 silam.

Awalnya, Dede diminta Aep untuk mengantarnya ke Polres Cirebon dua atau tiga hari setelah penangkapan Saka Tatal dan kawan-kawan, sekira awal September 2016.

Saat tiba di Polres, Dede tiba-tiba diminta bersaksi oleh Aep dan Rudiana atas kematian Vina dan Eky.

“Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, ‘De, anterin saya ke Polres yuk’. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil.”

“Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya,” kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep, di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, tayang Sabtu (20/7/2024).

Dede menjelaskan, sosok Aep memang karib dengan beberapa anggota kepolisian.

Terlebih, staf Rudiana kenal dekat dengan Aep dan sering mencuci kendaraannya di bengkel cuci steam tempat mereka bekerja.

“Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak,” kata Dede.

Dede yang tiba-tiba disuruh bersaksi oleh Aep dan juga Rudiana pun bingung.

Ia tidak mengetahui kejadian apapun soal kematian Eky, yang notabene putra Rudiana, dan kekasihnya, Vina.

“Cuma saya sudah di dalam, saya bisa apa. Cuma saya bingung, saya takut. Saya kan gak ngerti hukum Pak. Itu makanya saya ungkapin di sini, saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali,” ujar Dede.

Dede mengaku diarahkan untuk bersaksi bahwa ada pelemparan batu kepada Vina dan Eky oleh Saka Tatal cs sampai akhirnya dikejar.

Dalam kondisi bingung, Dede menurut saja. Ia pun diperiksa penyidik, dan keterangan yang sudah diarahkan Rudiana dan Aep itupun dicatat berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai kesaksian.

“Sebelum masuk ke ruangan kan dibilangin dulu Pak (sama Rudiana dan Aep), kamu bilang aja lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerombolan anak-anak ngelempar batu, bawa bambu, sama pengejaran.”

“Itu udah diomongin dari luar dulu Pak (sebelum masuk ruangan pemeriksaan),” papar Dede.

“Aep sama Rudiana ngasih tahu (yang mengarahkan) saya Pak,” tambahya.

Dede mengaku diperiksa penyidik atau di-BAP selama satu setengah jam

Setelah hari itu dia masih bingung dan selalu merasa bersalah, terlebih beberapa bulan terakhir kala kasus Vina kembali menyeruak dan menjadi perbincangan publik.

Sebagaimana diketahui, saksi kasus Vina 2016, Dede mengaku kesaksiannya palsu berdasarkan permintaan Iptu Rudiana dan Aep.

Akibat laporan itu, kini tujuh perdiana divonis hukuman seumur hidup.

(*)

Leave a comment